- TNI AL Kembali Dipercaya Pimpin ADVANCE Maneuvering Exercise MTF di Laut Mediterania
- Tegaskan Anti Gratifikasi, IPC Terminal Petikemas Gelar Pelatihan SMAP ISO
- Ekspor Komoditas Lampung Meningkat, IPC TPK Panjang Pilihan Strategis Shipping Line
- Kasal Bertemu Sejumlah Pejabat Jepang, Perkuat Kerja Sama Bilateral
- KRI Belati-622, Kapal Cepat Rudal Buatan Anak Bangsa Perkuat TNI AL
- Program Pelindo Mengajar, Siswa SMA 14 Makassar Antusias Dapat Ilmu Soal Dunia Pelabuhan
- Pelindo Regional 4 Santuni 1.150 Anak Yatim
- Pelindo Sukseskan MotoGP Mandalika 2025 Pastikan Pelabuhan Lembar Lancar, Aman dan Efisien
- Dirpamobvit Baharkam Polri Cek Kesiapan Pengamanan Jelang MotoGP di Lombok Tengah
- Kemenhub dan Pemkab Subang Perkuat Pelabuhan Patimban
Investasi bodong Viral Blast Global Rp540 Miliar Dibongkar Bareskrim Polri

Keterangan Gambar : Foto : Indonesiamaritimenews.com/Fat
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA : Bisnis ilegal investasi berkedok trading kembali dibongkar polisi. Modusnya, investasi skema ponzi ilegal. Kasus yang dibongkar Bareskrim Polri yaitu Viral Blast Global (PT Trust Global Karya) yang ramai dibahas di media sosial. Nilainya tidak tanggung-tanggung, Rp 540 miliar.
Polisi menetapkan 4 orang tersangka yakni PW, RPW, ZHP dan MU. Namun PW belum tertangkap dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). PT Trust Global Karya atau Viral Blast Global diduga melakukan penipun mencapai Rp 540 milliar.
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan dalam keterangannya Selasa (22/2/2022) menjelaskan, Viral Blast Global memiliki 12 ribu member.
Baca Lainnya :
- 2 Nenek Cantik Gantian Gendong Bayi Aurel-Atta Halilintar0
- PLN Dukung Perhelatan Akbar KTT G20, Tambah 2 Pembangkit Listrik Perkuat Bali0
- Aurel Hermansyah Melahirkan, Atta Halilintar Sewa Satu Lantai RS0
- Alhamdulillah... Akhirnya Dapat Juga Minyak Goreng Murah0
- Integrasikan Layanan Logistik BUMN, KAI, Pelindo, dan Pos Indonesia Tandatangani MoU0
"Kami mendalami ada tindak pidana UU Perdagangan dengan menggunakan skema piramida, diperkirakan membernya sudah mencapai 12.000 member dengan investasi sekitar Rp 1,2 triliun," kata Whisnu.
Kasubdit TPPU Dittipideksus Bareskrim Polri, Kombes Robertus Yohanes De Deo Tresna Eka Trimana, mengatakan skema ponzi tersebut dilakukan 4 tersangka.
“PT Trust Global Karya memasarkan produk e-book dengan nama Viral Blast kepada para membernya untuk kemudian digunakan melaksanakan trading," ungkapnya.
"Namun, dalam pelaksanaannya uang yang disetor oleh para member ini disetorkan oleh exchanger untuk kemudian dibagi atau didistribusikan kepada para pengurus dan leadernya,” jelas Robertus.
Dalam praktiknya, para member dijanjikan keuntungan setiap bulan dengan metode withdraw. Tapi keuntungan itu sebenarnya tidak pernah ada karena uang yang diberikan berasal dari setoran awal para member.
“Keuntungan yang dijanjikan merupakan keuntungan tetap setiap bulan dengan metode withdraw itu sejatinya adalah diambilkan uang dari yang disetorkan nasabah itu sendiri,” jelasnya.
Jadi uang yang dikumpulkan itu tidak dijalankan buat investasi bisnis trading seperti yang dijanjikan. Polisi mengamankan barang bukti dokumen presentasi yang dilakukan oleh PT Trust Global Karya kepada korban, uang tunai 1.850.000 dolar Singapura atau sekitar Rp20 miliar.
Barang bukti lainnya: uang tunai Rp 12 juta, dokumen identitas para tersangka, ATM 12 buah, token bank 2 buah, handphone 8 buah. Selanjutnya 2 unit mobil BMW, 1 unit mobil Jaguar, 1 mobil lmasilaisedang dibawa dari Jawa Timur ke Jakarta.
Keempat tersangka dijerat Pasal 3 atau Pasal 4 atau Pasal 5 atau Pasal 6 jo Pasal 10 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU, jo Pasal 105 jo Pasal 9 dan/atau Pasal 106 jo Pasal 24 ayat (1) UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Keempat tersangka terancam pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda maksimal Rp1 miliar. (Riz/Oriz)
