- Kapal Nelayan Dimangsa Api, 4 Korban Dievakuasi KRI Layang 345, Seorang Tewas
- KRI Bima Suci Memukau Masyarakat di Shanghai Cina
- PON XXI 2024 di Aceh dan Sumut, Pelindo Pastikan Pelabuhan Malahayati Beri Layanan Penuh
- Pelindo Mengajar 2024, Dirut Arif Suhartono: Pendidikan Bukan Hanya Soal Akademis
- Sabu Dikendalikan Jaringan Internasional, Gagal Masuk Mandar Terendus TIM Gabungan TNI AL
- Pelindo Jasa Maritim Gandeng PT KRMBS Kembangkan Potensi Maritim
- Jatuh di Laut Saumlaki, Jenazah ABK Dievakuasi Kru Kapal KPLP KN.P.364
- Mau Naik Kapal Bawa Ganja, Mahasiswa Diciduk Prajurit TNI AL
- Naval Base Open Day Serentak, Misi Tanamkan Cinta Laut
- Potensi Rumput Laut di Maluku Baru 9,7 Persen Digarap, KKP Lakukan Ini
Berani Melawan Arus, Mampu Membaca Jernih Pikiran Masyarakat, Sabri Saiman
Memberi Buku Geografi Dirinya Untuk Milenial
Keterangan Gambar : Sabri Saiman" Berani Melawan Arus", Foto: Properti of Indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com ( IMN), JAKARTA: Perjalanan sosok Sabri Saiman menarik untuk terus disimak. Ia terlibat pada transsisi bangsa di era reformasi dan hingga bergantian rezim. Karakternya yang meledak-ledak tetapi bijak mampu merangkul berbagai kalangan, kadang ia melawan bila tak seirama dengan pandangannya.
Sabri berani melakukan sesuatu yang beresiko demi untuk suatu yang diperjuangkan. Ia mengutip nasehat Sutan Sjahrir di awal bukunya di halaman 11, " Hidup yang tidak dipertaruhkan tak pernah dimenangkan."
Motto yang di genggam Sabri inilah mengalirkan cerita menarik di antara kedekatanya dengan kalangan politisi, penguasa dan sahabat-sahabat. " Apapun jejak Sabri menjadi catatan dan menoreh cerita di perjalanan Bangsa.Buku "Geografi Sabri Saiman Berani Melawan Arus" ini merekam semua itu.
Baca Lainnya :
- Miris, 4 Orang Sekeluarga Tewas Membusuk Diduga Tak Makan Berhari-hari0
- Horor, 4 Orang Sekeluarga Tewas Mengering di Dalam Rumah0
- Upacara Hari Pahlawan di Atas Kapal, Kasal: Generasi Muda Wajib Teladani Penjuang Bangsa0
- Kapal Rumah Sakit China Seminggu Berlabuh di Tanjung Priok, Ada Apa ?0
- Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk & Padang Bai-Lembar Sibuk Hadapi KTT G20, Pintu Masuk Bali Diperketat0
Apa yang dilakukan Sabri bukan untuk jabatan, tetapi sebagai sebuah ketulusan.Amien Rais dalam sambutannya dibuku ini mengatakan," Saya melihat Pak Sabri Saiman itu orang yang tulus.Ketulusannya tampak pada setiap perjuangan.Beliau juga saya kategorikan sebagai seorang intlektual.Meskipun bukan seorang yang bergelar doktor, pemikirannya luar biasa.Sebagai aktivis, Pak Sabri mampu membaca pikiran masyatakat lebih jernih dan lebih tepat lebih dari seorang intlektual yang bergelar tinggi tapi tidak mengakrabi masyatakat. Kemampuan membaca kondisi dan situasi masyarakat itulah yang membuat saya terbantu saat berdikusi dengannya."
Mantan Gubernur Anies Rasyid Baswedan senang dengan terbitnya buku ini." Saya turut berbahagia atas penerbitan buku geografi yang bertajuk " Berani Melawan Arus ini".
Buku Geografi Sabri Saiman Berani Melawan Arus.Foto Ilustrasi IMN
Di buku ini, kata Anies, "Kita bisa membaca kisah Pak Sabri sejak kecil hingga beliau berkiprah dalam kancah nasional.Ada banyak yang menarik.Di antaranya yang menonjol adalah ketika Indonesia mengalami krisis 1998, Pak Sabri ikut turun tangan langsung membenahi urusan-urusan yang ada di negeri ini.Semangatnya selalu muda meskipun sebenarnya ketika itu ia telah menapaki jalan kemapanan," ungkap Anies di halaman 9.
Pujian buku ini juga datang dari mantan Menkeu Fuad Bawazier dan ekonom Faisal Basri, atas upaya Sabri Saiman membuat buku biografi "Berani Melawan Arus" disampaikan ketiganya saat menghadiri acara peluncuran buku biografi mantan anggota DPR dan mantan Ketua PMI Jakarta Utara, Sabri Saiman di Bidakara, Jakarta Selatan, akhir Oktober lalu.
Pada saat itu juga tampak hadir Gubernur DKI Jakarta diwakili Aspem, Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim, aktivis perempuan Ulla Nuchrawaty, mantan Dirut Pelindo 2 Abdullah Syaifuddin, Dirut Samudera Indonesia Bani Maulana Mulia, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Membaca buku geografi Sabri Saiman yang terdiri dari 402 halaman, 11 bab, seakan melihat dirinya melangkah di depan mata. Testimoni para tokoh, sahabat dan keluarga, serta puisi kebangsaan yang dibuat dikemas menarik membuat kita ingin terus menyimak buku yang diterbitkan PT.Selancar Media Indonesia ini.
Secara metodelogis buku ini disajikan dengan style deskriptif dalam bentuk rangkaian kisah perjalanan Sabri kemudian disusun secara kronologis peristiwa demi peristiwa. Pengumpulan bahan dengan wawancara narasumber dan keluarga dan sahabat serta testimoni.
Sabri Saiaman mengaku tentang buku Geografi dirinya, Berani Melawan Arus, yang dibuatnya, bahwa ia tak berharap apa-apa." Kubuat untuk pelajaran bagi yang mudah-muda, Karena itu buku ini aku persembahkan untuk kaum milenial," kata Sabri dengan suara bergetar. ( M.Arifin Mukendar)