- KSOP Kelas IV Kalianget Bagi-bagi Life Jacket ke Nelayan
- Kemenhub Bentuk Maritime Coordination Center, Ini Fungsinya
- KKP Menggadang-gadang Susu Ikan Minuman Protein Tinggi, Bisa Dibikin Cilok
- PON XXI Aceh-Sumut 2024, KM Kelud Jadi Hotel Terapung Gratis
- 10 Negara Menimba Ilmu Budidaya Nila dan Lele dari Indonesia
- Kekuatan Kapal Selam Kunci Amankan Perairan RI, Kasal: Wujudkan TNI AL Modern dan Berdaya Gentar
- HUT ke 79 TNI AL di Atas Kapal Perang Dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto
- Tanjung Priok Bikin Presiden Zanzibar Kesengsem, Kerja Sama Maritim dengan Pelindo
- Pelindo Mengajar Menyasar SMAN 13 Jakarta, Drajat Sulistyo: SDM Bagus, Perusahaan Maju
- Kapal Nelayan Dimangsa Api, 4 Korban Dievakuasi KRI Layang 345, Seorang Tewas
Hibah dari Jepang, Kapal ORCA 06 Berlayar Menuju Indonesia
Keterangan Gambar : Kapal Pengawas (KP) ORCA 06 hibah dari Pemerintah Jepang bertolak menuju Indonesia. Foto: Ditjen PSKD
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan yang merupakan kapal kedua hibah dari Pemerintah Jepang, telah bertolak dari galangan Niigata Shipyard Jepang, menuju Indonesia. Kapal Pengawas KP. ORCA 06 yang sebelumnya bernama Shirahagi Maru ini akan memperkuat pengawasan di WPP 711 Laut Natuna Utara.
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Laksda TNI Dr. Adin Nurawaluddin yang melepas langsung kapal tersebut optimistis KP ORCA 06 mampu memperkuat pemberantasan illegal fishing yang selama ini menjadi permasalahan global di sektor kelautan dan perikanan.
“Kapal ini menjadi kapal terbesar yang dimiliki KKP usai KP. ORCA 05 yang telah sampai terlebih dahulu di Indonesia pada 19 Juni 2023. Alhamdulillah, proses penyempurnaan kapal dapat selesai sesuai target”, terang Adin dalam keterangan tertulis, Rabu (20/9/2023).
Dengan selesainya penyempurnaan Shirahagi Maru yang kemudian diberi nama KP. ORCA 06, Adin memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Jepang atas kerja sama yang baik sejak ditandatanganinya Exchange of Notes hingga saat ini.
“Semoga kerjasama antara Pemerintah RI dan Jepang khususnya di wilayah sekitar laut Sulu (Celebes Sea) dan sekitarnya semakin meningkat, melalui penguatan kemampuan penegakan hukum serta berkontribusi mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," ungkap Adin pada sambutannya saat Flag Off Ceremony di Niigata Shipyard.
Baca Lainnya :
- Harkannas ke-10, Ayo Gaungkan Gemar Makan Ikan Untuk Generasi Emas0
- Menteri KKP Berharap Kinerja Pengawasan Semakin Optimal0
- Dilantik Presiden Jokowi Jadi Kabakamla, Laksda Irvansyah Bertekad Jaga Laut Natuna0
- Dorong Geliat Iklim Usaha Petambak, KKP Jemput Bola Urus Perizinan Sektor Kelautan0
- 6,4 Ton Limbah Plastik Dikumpulkan KKP, Stop Buang Sampah di Laut!0
Adin mengungkapkan, kapal hibah sepanjang 63 meter ini tentunya dilengkapi teknologi terbaru dan lebih canggih dibandingkan kapal-kapal yang selama ini dimiliki KKP. ORCA 06 akan menjadi kapal pengawas terbesar milik Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Ia menegaskan pihaknya menerbangkan 26 awak kapal pengawas ke Jepang untuk melakukan pengenalan instrumen dan familiarisasi komponen kapal ex Kapal Shiirahagi Maru tersebut secara langsung ke Badan Perikanan Jepang dan Niigata Shipyard.
Pelepasan kapal hibah dari Pemerintah Jepang dipimpin langsung oleh Dirjen PSDKP pada pada Kamis (14/9/2023). Diawali dengan penurunan bendera Jepang, kemudian pengibaran bendera Indonesia di KP. ORCA 06 dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Kimigayo sebagai bentuk perubahan status kebangsaan kapal.
Dilakukan juga penyerahan jantera dari President Director Niigata Shipbuilding kepada Dirjen PSDKP, dilanjutkan kepada Komandan KP. ORCA 06. Hal ini sebagai tanda telah selesainya seluruh pekerjaan rekondisi kapal Shirahagi Maru dan kini telah menjadi KP. ORCA 06. (Riz/Oryza)