- Satgas MTF Konga XXVIII-P UNIFIL 2024 Tunaikan Tugas PBB Ke Lebanon, Ini Pesan Kasal
- PTP Nonpetikemas Peduli Masyarakat, 200 Bocah Sunatan Massal, Pulang Bawa Santunan
- Nataru 2024-2025, Pelindo Siaga Kondisi Darurat di Pelabuhan Makassar
- Lestarikan Ekosistem, IPC TPK Lepas 5.150 Benih Ikan Patin di Sungai Musi
- Pelindo Regional 2 Gelar Sunatan Massal, Peserta Dibukakan Rekening Menabung
- Aktif Perangi Narkoba, Lantamal XIII Tarakan Raih Penghargaan dari BNN
- KRI Hampala 880 dan KRI Lumba Lumba 881, Kasal: Gesit dan Tangguh Jaga Perbatasan
- Ini Potret Kinerja TPK Koja 2024, Trend Keuangan dan Operasional Tumbuh Positif
- Kasal Resmiksan KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-Lumba-881, Ini Spesifikasinya
- FTF Sabotase Jalur Perdagangan Dabo Singkep, Diserbu 3 Satuan Pasukan Elit TNI AL
Hibah dari Jepang, Kapal ORCA 06 Berlayar Menuju Indonesia
Keterangan Gambar : Kapal Pengawas (KP) ORCA 06 hibah dari Pemerintah Jepang bertolak menuju Indonesia. Foto: Ditjen PSKD
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan yang merupakan kapal kedua hibah dari Pemerintah Jepang, telah bertolak dari galangan Niigata Shipyard Jepang, menuju Indonesia. Kapal Pengawas KP. ORCA 06 yang sebelumnya bernama Shirahagi Maru ini akan memperkuat pengawasan di WPP 711 Laut Natuna Utara.
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Laksda TNI Dr. Adin Nurawaluddin yang melepas langsung kapal tersebut optimistis KP ORCA 06 mampu memperkuat pemberantasan illegal fishing yang selama ini menjadi permasalahan global di sektor kelautan dan perikanan.
“Kapal ini menjadi kapal terbesar yang dimiliki KKP usai KP. ORCA 05 yang telah sampai terlebih dahulu di Indonesia pada 19 Juni 2023. Alhamdulillah, proses penyempurnaan kapal dapat selesai sesuai target”, terang Adin dalam keterangan tertulis, Rabu (20/9/2023).
Dengan selesainya penyempurnaan Shirahagi Maru yang kemudian diberi nama KP. ORCA 06, Adin memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Jepang atas kerja sama yang baik sejak ditandatanganinya Exchange of Notes hingga saat ini.
“Semoga kerjasama antara Pemerintah RI dan Jepang khususnya di wilayah sekitar laut Sulu (Celebes Sea) dan sekitarnya semakin meningkat, melalui penguatan kemampuan penegakan hukum serta berkontribusi mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," ungkap Adin pada sambutannya saat Flag Off Ceremony di Niigata Shipyard.
Baca Lainnya :
- Harkannas ke-10, Ayo Gaungkan Gemar Makan Ikan Untuk Generasi Emas0
- Menteri KKP Berharap Kinerja Pengawasan Semakin Optimal0
- Dilantik Presiden Jokowi Jadi Kabakamla, Laksda Irvansyah Bertekad Jaga Laut Natuna0
- Dorong Geliat Iklim Usaha Petambak, KKP Jemput Bola Urus Perizinan Sektor Kelautan0
- 6,4 Ton Limbah Plastik Dikumpulkan KKP, Stop Buang Sampah di Laut!0
Adin mengungkapkan, kapal hibah sepanjang 63 meter ini tentunya dilengkapi teknologi terbaru dan lebih canggih dibandingkan kapal-kapal yang selama ini dimiliki KKP. ORCA 06 akan menjadi kapal pengawas terbesar milik Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Ia menegaskan pihaknya menerbangkan 26 awak kapal pengawas ke Jepang untuk melakukan pengenalan instrumen dan familiarisasi komponen kapal ex Kapal Shiirahagi Maru tersebut secara langsung ke Badan Perikanan Jepang dan Niigata Shipyard.
Pelepasan kapal hibah dari Pemerintah Jepang dipimpin langsung oleh Dirjen PSDKP pada pada Kamis (14/9/2023). Diawali dengan penurunan bendera Jepang, kemudian pengibaran bendera Indonesia di KP. ORCA 06 dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Kimigayo sebagai bentuk perubahan status kebangsaan kapal.
Dilakukan juga penyerahan jantera dari President Director Niigata Shipbuilding kepada Dirjen PSDKP, dilanjutkan kepada Komandan KP. ORCA 06. Hal ini sebagai tanda telah selesainya seluruh pekerjaan rekondisi kapal Shirahagi Maru dan kini telah menjadi KP. ORCA 06. (Riz/Oryza)