- Satgas MTF Konga XXVIII-P UNIFIL 2024 Tunaikan Tugas PBB Ke Lebanon, Ini Pesan Kasal
- PTP Nonpetikemas Peduli Masyarakat, 200 Bocah Sunatan Massal, Pulang Bawa Santunan
- Nataru 2024-2025, Pelindo Siaga Kondisi Darurat di Pelabuhan Makassar
- Lestarikan Ekosistem, IPC TPK Lepas 5.150 Benih Ikan Patin di Sungai Musi
- Pelindo Regional 2 Gelar Sunatan Massal, Peserta Dibukakan Rekening Menabung
- Aktif Perangi Narkoba, Lantamal XIII Tarakan Raih Penghargaan dari BNN
- KRI Hampala 880 dan KRI Lumba Lumba 881, Kasal: Gesit dan Tangguh Jaga Perbatasan
- Ini Potret Kinerja TPK Koja 2024, Trend Keuangan dan Operasional Tumbuh Positif
- Kasal Resmiksan KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-Lumba-881, Ini Spesifikasinya
- FTF Sabotase Jalur Perdagangan Dabo Singkep, Diserbu 3 Satuan Pasukan Elit TNI AL
6,4 Ton Limbah Plastik Dikumpulkan KKP, Stop Buang Sampah di Laut!
Keterangan Gambar : Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelar kegiatan patroli pengawasan pencegahan pencemaran dan kerusakan laut secara serentak di seluruh Indonesia. Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), BATAM: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengumpulkan 6,494 Ton sampah plastik. Limbah sebanyak itu terkumpul hasil kegiatan patroli pengawasan pencegahan pencemaran dan kerusakan laut secara serentak di seluruh Indonesia.
Direktur Jenderal PSDKP, Laksamana Muda TNI Dr, Adin Nurawaluddin, M.Han mengatakan, gerakan serentak yang dilakukan di 14 Unit Pelaksana Teknis (UPT) PSDKP dipusatkan di Perairan dan Pantai Nongsa, Batam, Kamis (7/9/2023). Kegiatan ini mengerahkan Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan Hiu 17 dan tiga kapal Unit Reaksi Cepat (URC) milik Pangkalan PSKDP Batam.
“Dalam patroli pengawasan pencemaran sampah plastik di laut ini Ditjen PSDKP mengerahkan kapal pengawas untuk melakukan pemeriksaan sarana penanggulangan pencemaran di kapal perikanan dan pengambilan sampah plastik di laut,” kata Adin dalam keterangan tertulis, Senin (11/9/2023).
Selain melakukan pengambilan sampah plastik di laut, kegiatan ini juga dibarengi dengan penempelan stiker larangan buang sampah di laut. Selain itu dilakukan pula pemasangan papan larangan untuk tidak membuang sampah di laut.
Pemasangan stiker dilakukan oleh Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Keluatan dan Perikanan, Ny. Ernawati Trenggono. Kegiatan ini bertujuan menggugah kesadaran dan mengedukasi masyarakat pesisir dan nelayan.
“Setelah secara simbolis dilakukan oleh Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Keluatan dan Perikanan, pemasangan stiker larangan buang sampah plastik di laut kemudian dilaksanakan secara serentak oleh seluruh jajaran Ditjen PSKDP dengan total 847 kapal perikanan dipasang stiker dan untuk papan larangan kami pasang di 44 titik lokasi di seluruh Indonesia,” papar Adin.
Baca Lainnya :
- KKP Siap Dukung Implementasi ASEAN Blue Economy Framework0
- BCL KKP Gerakkan 1.350 Nelayan, 140 Ton Sampah Laut Terkumpul0
- Berawal dari Hobi, Indonesia Berpotensi Jadi Eksportir Ikan Hias Terbesar di Dunia 0
- Keren! Udang Hasil Budidaya Taruna KKP Diserap Pasar0
- Kawal Ekonomi Biru, KKP Tambah Pengawas Perikanan dan Awak Kapal0
JAGA KELESTARIAN LAUT
Penasihat DWP Kementerian Kelautan, Ernawati Trenggono yang turun langsung dalam patroli, menyampaikan betapa pentingnya menjaga kelestarian laut dan pantai. Hal ini harus dimulai dari hal terkecil yakni tidak membuang sampah plastik ke laut dan sekitar pantai.
“Dengan menjaga kebersihan dan kesehatan pantai dan perairan, akan membawa dampak positif bagi seluruh masyarakat nelayan. Mulai dari kualitas hidup yang meningkat dengan hasil laut yang melimpah dan lingkungan pesisir yang indah dan nyaman untuk dihuni,” ujar Bu Trenggono.
Ernawati Trenggono pun berharap agar patroli yang merupakan salah satu implementasi program prioritas ekonomi biru yaitu Bulan Cinta Laut (BCL) ini tidak hanya sekedar seremonial saja. Melainkan juga bisa menjadi budaya baru bagi masyarakat sekitar pesisir yang menjadikan laut sebagai sumber kehidupannya.
“Mengingat sampah plastik merupakan sampah yang sulit dan membutuhkan waktu lama untuk terurai, saya berharap agar gerakan ini menjadi pemicu kesadaran masyarakat pesisir untuk bersama-sama peduli dan mendukung kebijakan ekonomi biru KKP dengan tidak membuang sampah ke laut,” tukas Erna.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono telah mencanangkan 5 program prioritas implementasi ekonomi biru. Kelima program itu terdiri dari:
1. Memperluas kawasan konservasi laut;
2. Penangkapan ikan terukur berbasis kuota;
3. Pengembangan budidaya laut, pesisir dan darat yang berkelanjutan;
4. Pengawasan dan pengendalian kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil;
5. Pembersihan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan atau bulan cinta laut. (Arry/Oryza)