- Catat! H-7 Sampai H-1 Lebaran 2025 Diskon 36 % Tarif Kendaraan Penyeberangan Merak-Bakauheni
- Sobat Aksi Ramadan 2025, Hadir di Padang & Bandung Wujud Kehadiran Pelindo Di Tengah Masyarakat
- Pakaian Bekas Rp 515 Juta Dibawa 3 Truk Gagal masuk Malang Keburu Diciduk TNI AL
- Sungai Meluap Deras & Gelap,Prajurit Marinir Sigap Selamatkan Warga Kebanjiran di Manado
- WFA Pengaruhi Penumpang PELNI Mudik, Melesat Naik 190% Lebaran H-9
- Dirjen Hubla luncurkan Logo Pandu Indonesia, Pakaian dan Pose Follow My Lead
- Bangkitkan Geliat Budidaya Rumput Laut di Kepulauan Seribu, Ini Strategi KKP
- TPS Sukses Terapkan Planning and Control untuk Kapal Full and Down
- Hujan Badai di Laut Seram KMP Teratai Prima Mati Mesin dan Hanyut Dievakuasi TNI
- Dirut Pelindo Kunjungi Pelabuhan Balik Papan Pastikan Kelancaran Operasional & Berbagi dengan Masyar
Disergap Tim F1QR Lantamal Padang dan Bengkulu, Penyelundupan Baby Lobster Rp850 Juta Gagal

Keterangan Gambar : Danlanal Bengkulu Letkol Laut (P) Octo Manurung (kedua dari kiri) bersama tim menunjukkan barang bukti Benih Bening Lobster (BBL). Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN), BENGKULU: TNI AL terus berkomitmen dalam memberantas segala bentuk upaya penyelundupan dari dalam maupun luar negeri. Kali ini prajurit TNI AL menggagalkan upaya penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) di Sumatera Barat.
Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang bersama Prajurit Pangkalan TNI AL (Lanal) Bengkulu, berhasil mengamankan total sebanyak 3.500 ekor BBL atau baby lobster di Jalan Syaukani Saleh, Kecamatan Kaur Selatan, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Senin (19/8/2024).
Baca Lainnya :
- Penyelundupan Teh Sabu Senilai Rp25 M Digagalkan Tim F1QR Lanal Tanjung Balai Asahan0
- Tim SFQR Lanal Mataram Tangkap 4 Pengedar Narkoba, 15 Paket Sabu-sabu Disita0
- Ike Edwin: KPK Harus Kuat, Rajanya Penanganan Korupsi0
- Lagi, TNI AL Amankan 73 Ribu Baby Lobster di Pelabuhan Merak, Modus Ditutupi Tong Plastik Kosong0
- Tekong Speed Boat Gagal Lempar Narkoba 770 Gram ke Laut Keburu Disergap TNI AL0
Danlanal Bengkulu Letkol Laut (P) Octo Manurungpp menjelaskan, operasi penangkapan dilakukan berdasarkan informasi masyarakat yang diberikan kepada Tim Gabungan TNI AL. Tim gabungan TNI AL kemudian berkoordinasi dan melaksanakan pengintaian terhadap sebuah gudang yang diduga tempat penyimpanan BBL di Jl. Syaukani Saleh, Kaur Selatan, Kaur, Bengkulu.
Tidak lama berselang, tim gabungan TNI AL mencurigai 1 unit sepeda motor Yamaha Mio yang keluar dari gudang dan membawa 1 buah karung yang diduga BBL. Tim kemudian mengejar, namun karena pelaku menyadari telah diikuti, pelaku lalu berbelok arah ke jalan makadam dan membuang barang bukti karung. Tim gabungan berusaha mengejar, namun tim kehilangan jejak.
Dari hasil pengejaran, prajurit TNI AL berhasil mengamankan 1 unit sepeda motor dan barang bukti 2 dus yang berisikan 17 bungkus BBL siap kirim yang diperkirakanberjumlah sebanyak 3.500 benih BBL.
Diduga barang bukti tersebut akan diselundupkan keluar dari wilayah Bengkulu dan akan diekspor ke luar negeri. Penangkapan ini berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara yang diperkirakan sebanyak 875 juta rupiah.
Barang bukti selanjutnya diamankan di Mako Lanal Bengkulu. Selanjutnya dilakukan pendalaman serta diserahkan ke penangkaran budidaya DKP Provinsi Bengkulu untuk dilepas liarkan pada keesokan harinya pada Selasa (20/8).
Penjualan BBL mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, namun dari kegiatan ilegal tersebut berpotensi menimbulkan kerugian negara yang cukup besar.
Potensi BBL yang sangat besar di Indonesia, apabila dikelola dengan baik dan benar juga akan berkontribusi sangat positif bagi keberlangsungan budidaya lobster di Indonesia serta mendorong peningkatan ekonomi negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Dalam berbagai kesempatan, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan dan merespon cepat terhadap segala informasi yang diterima, terutama menindak tegas upaya ilegal yang terjadi di wilayah perairan Indonesia. (Bow/Oryza)
