- Puncak Hari Armada RI 2024, Atraksi Memukau Teatrikal Sejarah Maritim Indonesia
- Hari Armada RI Ke-79, TNI AL Junjung Tinggi Loyalitas, Sukseskan Program Pemerintah
- Program Blue Economy, Ini Sederet Kegiatan Pertamina Trans Kontinental
- Kasal Sematkan Brevet Hiu Kencana Untuk 11 Pati TNI AL, Ini Daftar Namanya
- Seminar Nasional dan Rakernas Dewan Komisaris BPD Se-Indonesia, Ini yang Dibahas
- 6 Bulan Diproses Hukum di Papua Nugini, 19 ABK Indonesia Dipulangkan
- Ini Penyebab Port Stay Kapal di TPK Kendari Lebih Cepat, Arus Peti Kemas Tumbuh 7 Persen
- Dipicu Petikemas Internasional Kinerja TPS Naik 9,27 Persen
- Stop Korupsi! TPS Gelar Kegiatan Edukatif dan Lorong Hitam Koruptor
- Tinjau MBG di SMP Ali Maksum Yogyakarta, Titiek Soeharto: Program Ini Mencerdaskan Anak-anak
Ridho Allah Ridho Ayah dan Ibu
By: M.Arifin Mukendar
Keterangan Gambar : M.Arifin Mukendar.Foto: property of indonesia
Indonesiamaritimenews.com (IMN): Bagi Islam setiap hari adalah hari Ibu. Begitu kuatnya Kedudukan Ibu....Itu karena ridho Allah pada orang tua .
Allah memerintahkan berbuat baik kepada mereka sehingga Rasullulah ketika ditanya sahabat tentang ridho Allah menyebutkannya pada ibu,ibu,ibu,barulah Ayah...
Baca Lainnya :
- Anda Sering Mendengar Kata Ikhlas.Apakah Ikhlas Itu? 0
- Adilkah Engkau Pada Dirimu? Ketika Kematian Tiba Apa yang Kau Bawa?0
- Kelahiran Rasulullah Saw, Hikmah Maulid Nabi Muhammad Saw yang bisa Kita Teladani, Bagian 2 0
- Kelahiran Rasululloh Saw , Hikmah dan Maulid Nabi Muhammad Saw yang Bisa Kita Teladani, Bagian-10
- Cerdas Itu Nikmat, Berdoa,Belajar dan Mengingat Ajal0
Riwayat itu terjadi ketika sahabat mendatangi Rasulullah SAW dan bertanya, "Siapa dari kerabatku yang paling berhak mendapatkan perbuatan baik dariku?" Beliau mengatakan, "Ibumu."
Dia berkata lagi, "Kemudian siapa lagi?" Beliau mengatakan, "Ibumu." Dia berkata lagi, "Kemudian siapa lagi?" Beliau mengatakan, "Ibumu." Dia berkata lagi, "Kemudian siapa lagi?" Beliau mengatakan, "Ayahmu." (HR Bukhari dan Muslim).
Rasulullah dalam Hadits lain mengatakan: “Ridho Allah SWT bergantung dari ridho kedua orang tua dan kemurkaan Allah SWT bergantung dari kemurkaan orang tua,” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim)
Kita berupaya mendapatkan Ridho orang tua setiap detik, menit, jam, hari, bulan tahun sampai mereka tiada dan kita pun tiada....
Allah mengingatkan dan memberi rambu-rambu bahwa ridho orang tua itu adalah hal utama dan diutamakan.
Pertanyaan yang mengutik qalbu, sudahkah Engkau buat ibu dan ayahmu tersenyum? sudahkan Engkau buat mereka ridho padamu sebagai anak?
Karena ridho Allah terletak pada orang tua.
Atau sebaliknya Engkau mempermainkan rindunya atau bahkan Engkau tak peduli padanya?
Hari- hari, Engkau isi dengan rapat, whatshap, atau telepon kepada relasi yang kau anggap penting.Lebih penting dari ayah dan ibumu.
Padahal , apa pun yang kau berikan padanya, bumi dan langit pun kau berikan,sebagai anak tak terbalaskan jasa kedua orang tuamu.
Jangan sampai kau merasa lebih hebat dari orang tuamu yang melahirkan, membesarkan dan mendidikmu sehingga kau bisa berjalan, berlari, berkiprah seperti sekarang.
Jangankan engkau memperhatikan,memberi khabar kepada mereka pun tidak. Sengaja Engkau biarkan dia berlinang Air mata hanya karena rindu padamu...
Atau dia rindu pada anak- anakmu, cucunya? Kau biarkankah? Nauzubillah
Kau ingat padanya hanya ketika orang bicara hari ibu atau hari ayah. Kau datang ke panti jompo tempat mereka kau titipkan. Melihatnya setahun sekali seperti orang-orang di negeri sana dan agama berbeda?
Atau engkau titipkan mereka kepada orang lain karena tidak mau direpotkan dengan alasan terlalu sibuk? Asrargfirullah, jangan sampai ini terjadi.
Jangan lakukan itu Nauzubillah.
Ingatkah engkau riwayat sahabat Nabi bernama Alqamah yang kuat ibadah tetapi akhir hayatnya Rasullullah mau membakar dia hidup-hidup, karena dosanya ke pada Ibunya, yang mementingkan istri dari ibunya yang melahirkannya.
Apa yang terjadi pada sahabat nabi itu diakhir hayatnya, dia tidak bisa mengucapkan kalimat tauhid laillahhaillah Muhammadurrasulullah.
Padahal siapa yang diakhir hayatnya mati mengucapkan kalimat tauhid laillahailallah Muhammadurrasulullah dijamin masuk surga.
Rasulullah SAW segera memintakan ampunan kepada sang ibunda untuk 'Alqamah. Demi membuka pintu maaf sang ibunda. Beliau sempat meminta para sahabat mengumpulkan kayu bakar untuk membakar 'Alqamah. Mendengar demikian, hati ibunda 'Alqamah pun luluh.
Betapa mulia hati orang tua. Tetap memaafkan anaknya walau bagaimana pun sikap anaknya yang menyakitkan."Ya Allah aku maafkan dia, jangan dia dibakar," kata ibu sahabat tersebut.
Ketika orang tua sahabat itu memaafkannya, sahabat nabi itu bisa mengucapkan kalimat tauhid dan mengakhiri hidupnya...
Sebelum terlambat dan semuanya berlalu menjadi penyesalan, menjadi kerinduan tak bertepi dan denting waktu yang sepi...Raihlah ridho Ayah dan ibumu.
Semoga kita dijadikan anak yang soleh-soleha, berbakti pada orang tua bisa menggapai ridho Allah dan ridho orang tua, berguna pada Agama, nusa dan bangsa....Aamiin