- Ini Keunggulan TTL Kembali Raih Predikat Operator Terminal Petikemas Terbaik di ILA 2024
- 14 ABK KM Sabar Subur Tenggelam di Perairan Karimun Jawa, TNI AL dan Tim SAR Sigap Menolong
- Perkuat Indonesia Diporos Maritim Dunia, Kemenhub Dorong Sosialisasi UNCLOS 1982
- Wujudkan Ekonomi Biru, KKP Gandeng BKKBN, Bank Mandiri dan Polri
- 16 Kontainer Produk Perikanan Diekspor ke Mancanegara, Menteri Trenggono: Produk Indonesia Primadona
- Ini Pencapaian Pelindo Regional 2 Mencatatkan Dua Kinerja Positif, Jelang Tutup Tahun 2024
- Sailing Camp TNI AL 2024, Bakar Semangat Pemuda Membangun Negara Maritim
- 500 Pemuda Indonesia Ikuti Sailing Camp di Pulau Payung, Naik KRI Semarang-594
- Laksamana TNI (Purn) Yudo Margono Terima Perhargaan Kasal Wakili 68 Pati TNI AL Masa Purna Bakti
- Catat! IMO Tetapkan Gili Matra dan Nusa Penida Kawasan Laut Sensitif
Pelindo Gaet Dubai Tanam Rp 6 T di Pelabuhan Belawan, Erick Thohir: Perkuat Ekosistem Logistik
Keterangan Gambar : Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: instagram Erick Thohir
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo resmi menandatangani kerja sama investasi dan pengoperasian (KSO) terminal baru kontainer Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara. BUMN di bidang kepelabuhanan itu menggandeng DP World perusahaan asal Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Menteri BUMN Erick Thohir yang hadir dalam acara penandatanganan KSO tersebut mengatakan, rantai pasok (supply chain) logistik di Indonesia hingga kini masih terdistrupsi. Kondisi ini makin parah ketika pandemi Covid-19.
"Yang namanya supply chain menjadi disrupsi terbesar saat Covid-19 dan untuk ke depannya. Jadi, ini penting kami pemerintah dan BUMN terus mendorong, kolaborasi pembangunan ekosistem dari pelabuhan, bandara, sampai kereta api," kata Erick dalam acara tersebut di Jakarta, Jumat (23/6/2023).
Baca Lainnya :
- Genjot Produksi Ikan Kerapu Cantang, ini Strategi KKP0
- Jelang Sidang IMO MEPC-80 di Inggris, ini Materi Persiapan Delegasi Indonesia0
- Desakan Indonesia ke Dunia: Lindungi Ekosistem Karbon Biru!0
- Ikuti MTR-SEA di Thailand, TNI AL Komitmen Tegakkan Hukum di Laut0
- Kasal Tinjau Industri Kapal Perang Turki Berusia Hampir 100 Tahun0
Dia mengatakan kerja sama ini dilakukan guna memperkuat eksosistem logistik yang menjadi salah satu masalah terbesar pada perekonomian Indonesia.
Menurut Erick, bila isu pembangunan ekosistem logistik tidak dapat diatasi, maka Indonesia akan tertinggal jauh dari negara besar lain di dunia. NKRI adalah negara kepulauan sehingga perlu infrastruktur yang mumpuni untuk mendukung pergerakan logistik.
"Ini kita akan tentu last competition karena yang namanya logistik itu menjadi bagian terbesar yang kita hadapi dan sangat tantangan ke depan. Apalagi kita negara kepulauan yang 17.000 pulau. Nah karena itu kami di BUMN terus mendorong yang namanya konektivitas," urai Erick.
Dia berharap kerja sama ini bisa segera dimulai dan dibangun dan dalam kurun waktu 3 bukan atau 6 bulan sudah terealisasi. "Jadi momentum percepatan ekonomi harus terjadi. Pengembangan kerja sama ini 6 bulan lah, atau 3 bulan", tandas Erick. Dia mendorong BUMN untuk bisa menggaet investor asing.
INVESTASI Rp 6 TRILIUN
Acara tersebut jugabdihadiri Dirut Pelindo Arif Suhartono, Dirut INA Ridha Wirakusumah, Chairman and CEO DP World Sultan Ahmed Bin Sulayem.
Arif mengatakan kerja sama antara Pelindo, Indonesia Investment Authority (INA), dan DP World, adalah untuk operasi terminal kontainer Pelabuhan Belawan selama 30 tahun plus 20 tahun. Sementara kapasitas pengembangan yang direncanakan hingga 1,4 juta Teus.
"Investasi sekitar US$ 400 juta (Rp 6 triliun)," kata Arif.
Menurut Arif, kehadiran DP World nantinya akan menarik kargo internasional langsung ke Belawan tanpa mampir dulu ke negara tetangga.
Sementara itu Dirut INA, Ridha Wirakusumah berharap teknologi DP Word dalam pengembangan pelabuhan.
"Yang kami harapkan dari DP World adalah teknologi yang tak kalah penting adalah pengembangan infrastruktur pelabuhan, dan menarik traffic dari luar negeri. Ngapain kita lempar ke negara tetangga, yang mau masuk ke Indonesia langsung ke sini saja," tandas Ridha Wirakusumah.
(Arry/Oryza)