- Program Kampung Nelayan Merah Putih, KKP Pastikan Aspek Keberlanjutan
- Pelindo, INSA dan Perusahaan Pelayaran Sepakati Tarif Handling Peti Kemas Pelabuhan Manokwari
- Disinggahi KRI Tatihu-853, Masyarakat Pulau Bacan Antusias Naik Kapal Perang dan Mengenal Prajurit
- Presiden Prabowo Memulai Lawatan Ke Singapura dan Rusia
- 45,7 Ton Pasir Timah Diduga Mau Diselundupkan, Kapal Kandas Ditangkap TNI AL
- Terminal Petikemas Surabaya Dirikan Bank Sampah, Warga Peduli Lingkungan Sekaligus Tambahan Ekonomi
- Menteri Trenggono Disebut Champion Ocean Account, Indonesia Diakui Terdepan Kelola Laut
- Wow, PELNI Pangkas 50 Persen Harga Tiket Penumpang Kapal Melonjak 138 Persen
- Indonesia Promosikan Potensi Budidaya Rumput Laut di UNOC Prancis
- Tinggal Bawa Tumbler, KAI Sediakan 102 Water Station Gratis di 39 Stasiun, Cek Lokasinya
Ikuti MTR-SEA di Thailand, TNI AL Komitmen Tegakkan Hukum di Laut

Keterangan Gambar : [23/6 14.31] Buir: Ikuti MTR-SEA di Thailand, TNI AL Komitmen Tegakkan Hukum di Laut JAKARTA: TNI AL Ikut aktif dalam forum internasional penegakan hukum di laut. TNI AL mengirim delegasi mengikuti Forum Rute Perdagangan Maritim – Asia Tenggara atau Maritime Trafficking Routes – Southeast Asia (MTR-SEA) Regional Plenary. Event ini berlangsung di International Narcotics Control College Wiang Sub-District, Chiang Saen District Chiang Rai, Thailand, Kamis (22/6/2023). Delegasi TNI AL yang mengikuti forum MTR - SEA Letkol Laut (P) Rifki Najib yang sehari-harinya berdinas di Pusat Komando dan Pengendalian TNI AL (Puskodal) Mabesal. Forum yang dihadiri oleh perwakilan agensi penegak hukum narkoba dan kelautan dari negara-negara di Asia Tenggara ini berlangsung selama dua hari (22 – 23 Juni 2023). Selain TNI AL, delegasi Indonesia yang hadir dari stakeholder penegak hukum di laut diantaranya BNN, Polairud, Bea Cukai dan Kejaksaan Agung. Sedangkan negara-negara Asia Tenggara yang hadir yaitu Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Forum MTR - SEA merupakan ajang untuk menyatukan penegak hukum narkoba dan penegak hukum maritim di tingkat nasional dan regional. Hal ini dalam rangka meningkatkan koordinasi dan memperkuat kerja sama penanggulangan perdagangan narkoba melalui laut. Selain studi mendalam tentang rute perdagangan maritim yang muncul, MTR-SEA melacak dan melaporkan kasus narkoba di laut dan sedang mengembangkan daftar anomaly/ vessels of interest (VOI). Forum ini juga menawarkan peluang kepada lembaga penegak hukum untuk memperkuat tingkat koordinasi dengan mitra regional mereka. Termasuk mengakui keterbatasan dan kemampuan negara tetangga dalam memproses kasus perdagangan lintas yurisdiksi sambil memperkuat hubungan pribadi antara personel penegak hukum khususnya di wilayah regional Asia tenggara. Acara yang diprakarsai oleh United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC) merupakan salah satu organisasi PBB yang bergerak dalam memerangi obat-obatan terlarang dan kejahatan transnasional. UNODC melaksanakan kerja sama dengan pemerintah dan mitra regional di Asia Tenggara dalam rangka mengatasi tantangan terkait obat-obatan dan bahan kimia prekursor di wilayah tersebut. BERBAGI INFORMASI Agenda kegiatan forum regional MTR-SEA yang ketiga kalinya ini adalah untuk berbagi informasi dan diskusi antara penegak hukum laut. Kegiatan ini meliputi pengembangan solusi untuk koordinasi operasional antar-lembaga, alat berbagi informasi dan kekuatan penegakan hukum di bawah undang-undang domestik lintas perbatasan. Refleksi Tren dan Diskusi Perdagangan Narkoba di Laut, membangun kesadaran regional bersama dengan membangun konsensus tentang prioritas dan menetapkan time line serta peluang untuk memahami perdagangan narkoba maritim lintas batas. Dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menekankan kepada seluruh jajaran TNI AL untuk meningkatkan kewaspadaan dan merespon cepat terhadap informasi yang diterima, terkait dalam hal ini perdagangan maritim yang bersifat illegal misalnya narkoba, perdagangan manusia dan kegiatan illegal lainnya. (*) [23/6 14.33] Buir: TNI AL memgirim delegasi di forum MTR-SEA di Thailand. Foto: Dispenal [23/6 17.22] Buir: 6 BERITA BLM TURUN sudah diedit 1. KASAL KE TURKI 2. KKP Ikan Kerapu Cantang 3. Kapal ORCA 05 KKP 4.Nilai Gizi KKP 5. TNI AL Ikuti MTR SEA di Thailand 6. Kasal Kunjungi industri kapal perang
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: TNI AL Ikut aktif dalam forum internasional penegakan hukum di laut. TNI AL mengirim delegasi mengikuti Forum Rute Perdagangan Maritim – Asia Tenggara atau Maritime Trafficking Routes – Southeast Asia (MTR-SEA) Regional Plenary.
Event ini berlangsung di International Narcotics Control College Wiang Sub-District, Chiang Saen District Chiang Rai, Thailand, Kamis (22/6/2023).
Delegasi TNI AL yang mengikuti forum MTR - SEA Letkol Laut (P) Rifki Najib yang sehari-harinya berdinas di Pusat Komando dan Pengendalian TNI AL (Puskodal) Mabesal.
Baca Lainnya :
- Kasal Tinjau Industri Kapal Perang Turki Berusia Hampir 100 Tahun0
- Memukau, Aksi Prajurit TNI AL Goyang Parade Crew L Armada Rouen di Prancis.0
- Luar Biasa, TNI AL Pimpin Seluruh Kekuatan Maritime Task Force Latihan di Lebanon0
- Kontribusi Indonesia di Sidang IMO MSC ke 107, Intervensi Keselamatan dan Keamanan Pelayaran0
- TNI AL Beri Kesan Mendalam di Permainan Tradisional Fun Games The 4th MNEK 2023 0
Forum yang dihadiri oleh perwakilan agensi penegak hukum narkoba dan kelautan dari negara-negara di Asia Tenggara ini berlangsung selama dua hari (22 – 23 Juni 2023).
Selain TNI AL, delegasi Indonesia yang hadir dari stakeholder penegak hukum di laut diantaranya BNN, Polairud, Bea Cukai dan Kejaksaan Agung. Sedangkan negara-negara Asia Tenggara yang hadir yaitu Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.
Forum MTR - SEA merupakan ajang untuk menyatukan penegak hukum narkoba dan penegak hukum maritim di tingkat nasional dan regional. Hal ini dalam rangka meningkatkan koordinasi dan memperkuat kerja sama penanggulangan perdagangan narkoba melalui laut.
Selain studi mendalam tentang rute perdagangan maritim yang muncul, MTR-SEA melacak dan melaporkan kasus narkoba di laut dan sedang mengembangkan daftar anomaly/ vessels of interest (VOI).
Forum ini juga menawarkan peluang kepada lembaga penegak hukum untuk memperkuat tingkat koordinasi dengan mitra regional mereka. Termasuk mengakui keterbatasan dan kemampuan negara tetangga dalam memproses kasus perdagangan lintas yurisdiksi sambil memperkuat hubungan pribadi antara personel penegak hukum khususnya di wilayah regional Asia tenggara.
Acara yang diprakarsai oleh United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC) merupakan salah satu organisasi PBB yang bergerak dalam memerangi obat-obatan terlarang dan kejahatan transnasional.
UNODC melaksanakan kerja sama dengan pemerintah dan mitra regional di Asia Tenggara dalam rangka mengatasi tantangan terkait obat-obatan dan bahan kimia prekursor di wilayah tersebut.
BERBAGI INFORMASI
Agenda kegiatan forum regional MTR-SEA yang ketiga kalinya ini adalah untuk berbagi informasi dan diskusi antara penegak hukum laut. Kegiatan ini meliputi pengembangan solusi untuk koordinasi operasional antar-lembaga, alat berbagi informasi dan kekuatan penegakan hukum di bawah undang-undang domestik lintas perbatasan.
Refleksi Tren dan Diskusi Perdagangan Narkoba di Laut, membangun kesadaran regional bersama dengan membangun konsensus tentang prioritas dan menetapkan time line serta peluang untuk memahami perdagangan narkoba maritim lintas batas.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menekankan kepada seluruh jajaran TNI AL untuk meningkatkan kewaspadaan dan merespon cepat terhadap informasi yang diterima, terkait dalam hal ini perdagangan maritim yang bersifat illegal misalnya narkoba, perdagangan manusia dan kegiatan illegal lainnya. (Arry/ORYZA)
