- Pakaian Bekas Rp 515 Juta Dibawa 3 Truk Gagal masuk Malang Keburu Diciduk TNI AL
- Sungai Meluap Deras & Gelap,Prajurit Marinir Sigap Selamatkan Warga Kebanjiran di Manado
- WFA Pengaruhi Penumpang PELNI Mudik, Melesat Naik 190% Lebaran H-9
- Dirjen Hubla luncurkan Logo Pandu Indonesia, Pakaian dan Pose Follow My Lead
- Bangkitkan Geliat Budidaya Rumput Laut di Kepulauan Seribu, Ini Strategi KKP
- TPS Sukses Terapkan Planning and Control untuk Kapal Full and Down
- Hujan Badai di Laut Seram KMP Teratai Prima Mati Mesin dan Hanyut Dievakuasi TNI
- Dirut Pelindo Kunjungi Pelabuhan Balik Papan Pastikan Kelancaran Operasional & Berbagi dengan Masyar
- 6 Terminal Penumpang Pelindo Regional 2 Siaga Arus Mudik Lebaran 2025, Drajat: Beri Layanan Terbaik
- Program Ketahanan Pangan, Lanal Melonguane Bersama Masyarakat Panen Raya di Talaud
Parade Budaya Nusantara, Ribuan Perempuan Berkebaya Bakal Pawai dari Sarinah-Bundaran HI
Bersatu Lebih Erat Bersama Lebih Harmoni

Keterangan Gambar : Bunda Indah berbusana Hitam berjilbab putih, ketiga dari kanan, bersama panitia dan peserta parade berkebaya saat evaluasi final acara.Foto: Property of Indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com ( IMN),JAKARTA: Ada pemandangan unik dan tak biasa di sekitar Sarinah hingga Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Minggu 6 November 2022 besok. Ribuan warga bakal menyemarakkan Parade Budaya Nusantara dan Parade Berkebaya yang diselenggarakan oleh BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) bersama RKLA (Rumah Komunikasi Lintas Agama). Bersemboyan "Bersatu Lebih Erat Bersama Lebih Harmoni."
Ditargetkan, acara ini bakal diikuti oleh 20.000 peserta dari berbagai komunitas, lembaga pemerintahan, organisasi serta perorangan. Acara ini selain bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa, juga mempererat kerukunan bangsa.
Titik kumpul para peserta berada di Sarinah, lalu bergerak ke Patung Kuda di Monas. Peserta mengenakan aneka kebaya dari berbagai daerah akan berpawai berjalan kaki.
Baca Lainnya :
- Ngeri, Anak Meninggal Akibat Gagal Ginjal Bertambah Jadi 1900
- Pelindo dan PLN Sinergi Wujudkan Green Port Ramah Lingkungan 0
- Pantau Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Wagub Lampung Sambangi Pelabuhan Panjang0
- Hasil Investigasi KNKT, Ini 6 Penyebab Sriwijaya Air SJ182 Jatuh Tewaskan 62 Orang0
- Soeharto Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional Oleh Pemerintah0
RKLA AJAK MASYARAKAT PARADE BERKEBAYA
Ketua RKLA Hj. Bunda Indah mengajak masyarakat dan mendukung Parade dan Gebyar Berkebaya Menuju UNESCO." Bersatu lebih erat bersama lebih harmoni."
Menurut Bunda Indah, Kegiatan Parade dan Gebyar Berkebaya merupakan bentuk apresiasi perempuan agar kembali menempati posisinya sebagai pembawa kultur tradisional asli Indonesia melalui berbusana kebaya.
“Kegiatan positif ini sejalan dengan himbauan Presiden Joko Widodo agar setiap wanita Indonesia dapat melestarikan budaya kebaya.
Baik disetiap acara resmi maupun non resmi seperti halnya memakai busana batik," terang Bunda Indah.
Pada masa sekarang, Lanjut Bunda,para turis mancanegara justru sangat menyukai memakai busana kebaya Indonesia. Pada kenyataannya busana berjenis kebaya ini juga ada dipakai oleh perempuan-perempuan dari negara lain. Oleh sebab itu, kegiatan ini hendaknya mendapat perhatian dari perempuan Indonesia agar dapat mendukung program," Kebaya Go To UNESCO.
"Supaya budaya kebaya tidak dicaplok oleh negara lain dan diakui dunia sebagai identitas asli budaya Indonesia dan segera didaftarkan oleh pemerintah ke organisasi PBB UNESCO sebagai salah satu heritage asli Indonesia," kata bunda menggaris bawahi.
Bunda Indah menghimbau kepada perempuan Indonesia jangan lagi lebih menyukai memakai pakaian branded (buatan luar negeri) dibandingkan busana buatan negeri sendiri. “Dengan memakai hasil karya produk negeri sendiri secara otomatis bisa membantu pergerakan perekonomian masyarakat kita naik dan grafik perkembangan UMKM akan terus bertumbuh, "harapnya.
CEGAH TERORIS
Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar sebelumnya kepada wartawan menjelaskan tujuan acara itu bukan cuma untuk melestarikan budaya. Yang tidak kalah penting, sekaligus upaya mencegah terorisme di Tanah Air dengan saling menghormati keberagaman.
"Pesertanya 20 ribu wanita berkebaya dari berbagai organisasi wanita di Indonesia," kata Boy Rafli.
Kebaya adalah identitas budaya nasional. Dengan diangkat atau diusung, maka harapannya kebaya kembali berkembang menjadi ciri khas busana Indonesia. "Ini untuk membangun dari sisi aspek budaya bangsa. Jika kecintaan pada budaya sendiri terus tumbuh maka ini menjadi cara yang efektif dalam mengeliminasi budaya transnasional," tandas Boy Rafli.
Boy Rafli juga berharap, penguatan budaya terhadap kebaya tidak berhenti pada Parade Budaya Nasional. Pemerintah diharapkan mengakui Hari Kebaya Nasional, serta UNESCO mengakui kebaya adalah busana resmi dari Indonesia.
Catatan Indonesiamaritimenews.com, sebelumnya acara Kebudayaan Parade Berkebaya dilakukan di Medan, Sumut, dihadiri 15 ribu peserta dari berbagai komunitas.Penangung Jawab acara Ketua RKLA Hj.Bunda Indah. ( Arry/ Oryza)
