- Pemprov Kalimantan Tengah, Tawarkan Alumni AMC bangun Kampus.
- Sah! 16 BUMN Dapat Suntikan Dana PMN, Ini Daftarnya
- Aset 109, 51 T Terminal Petikemas Berkapasitas 3 Juta TEUs Kolaborasi DP World Dubai dan Maspion
- Sarasehan TNI AL, Kasal: Indonesia Emas Maju,Berdaulat Kekuatan Maritim dan Pertahanan Modal Utama
- Bangkai Hiu Paus 1 Ton Terdampar di Bali, Dikubur Pakai Alat Berat
- Resmikan Kereta Cepat WHOOSH Jakarta-Bandung, Presiden Jokowi Sebut Bukan Soal Untung Rugi
- Hari Pelindo 2023, Donor Darah di Pelabuhan Terbanyak Raih Rekor MURI
- Upacara Kenaikan Pangkat di Kapal, Prajurit Kontingen Garuda TNI AL di Lebanon Terjun ke Laut
- Istana Berbatik, Presiden Jokowi Tertawa Melihat Pejabat dan Dubes Beraksi di Catwalk
- Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2023, Presiden Jokowi Pimpin Mengheningkan Cipta
Ngeri, Anak Meninggal Akibat Gagal Ginjal Bertambah Jadi 190

Keterangan Gambar : Foto: Ist
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA ;Kasus gagal ginjal.akut pada anak masih menjadi persoalan serius. Jumlah kasus kini mencapai 323 kasus, sedangkan pasien yang meninggal dunia bertambah menjadi 190 anak.
Berdasarkan data Kamis (3/11/2022), tercatat sebanyak 323 kasus pasien terkena gagal ginjal, 190 anak di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada rapat Komisi IX dengan DPR, menyampaikan ada 325 anak yang terkonfirmasi gagal ginjal akut. Dari total kasus konfirmasi tersebut terjadi pengurangan dua kasus lantaran tidak ditemukan dugaan penyebabnya.
Baca Lainnya :
- Pelindo dan PLN Sinergi Wujudkan Green Port Ramah Lingkungan 0
- Pantau Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Wagub Lampung Sambangi Pelabuhan Panjang0
- Hasil Investigasi KNKT, Ini 6 Penyebab Sriwijaya Air SJ182 Jatuh Tewaskan 62 Orang0
- Soeharto Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional Oleh Pemerintah0
- Tragedi Kanjuruhan Renggut 135 Nyawa, Komnas HAM Minta Presiden Bekukan PSSI0
Juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril mengatakan pencatatan dan pelaporan kasus gagal ginjal ini sangat dinamis. "Seperti hepatitis akut kemarin. Nah pengurangan dua orang kemarin karena dikeluarkan (exclude) dari catatan karena ternyata tidak ditemukan penyebab-penyebab dugaan kita," jelas Syahril, Jumat (4/11).
Syahril menjelaskan, sebanyak 323 kasus gagal ginjal akut tersebar di 28 provinsi, di mana DKI Jakarta menjadi penyumbang kasus terbanyak. Kemudian disusul oleh Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, hingga Sumatera Barat.
Kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia mulai terpantau naik pada akhir Agustus 2022. Kasus gagal ginjal terus naik selama September dan Oktober 2022.
Diketahui, penderita gagal ginjal akut melonjak sebanyak 36 kasus pada Agustus. Lalu bertambah lagi 42 kasus, hingga jumlahnya menjadi 78 kasus pada September. Pada Oktober meningkat menjadi 110 kasus.
INVESTIGASI Kemenkes bersama Ikatan Dokter Anak Indinesia (IDAI), rumah sakit (RS), apoteker serta toksikolog melakukan serangkaian investigasi guna mengetahui penyebab melonjaknya kasus gagal ginjal pada anak.
"Kita lakukan pemeriksaan patogenik, apakah ada bakteri, virus atau parasit. Kita juga periksa darah dan urine pasien anak," jelas Syahril. Hasil pemeriksaan itu mengerucut hingga ditemukan zat-zat yang kini heboh yakni Etilen Glikol dan Dietilen Glikol.
Syahril juga membeberkan sejumlah faktor yang dapat menjadi pemicu gagal ginjal akut. Salah satunya adalah keracunan obat-obatan. "Penyebab gangguan ginjal akut ini banyak, bisa karena infeksi, bisa karena dehidrasi, bisa karena pendarahan, penyakit lain, kongenital atau intoksikasi," ungkapnya
Intoksikasi atau keracunan itu bisa karena makanan, minuman dan juga karena obat-obatan. Sirop yang mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol disebut sebagai pemicu gagal ginjal akut pada anak-anak di Indonesia.
Kemenkes lalu mengeluarkan larangan sementara untuk penggunaan obat sirop pada anak sejak 18 Oktober 2022. Sejak itu penambahan kasus tidak terlalu banyak, angka kematian juga menurun.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah melakukan patroli siber dan menemukan 6.001 tautan di berbagai media sosial dan e-commerce yang diduga menjual obat sirop dengan kandungan Etilen Glikol dan Dietilen Glikol. ( Fat/Oryza)
