- Situs Resmi Diretas, PWI Pusat Bangun Website Baru, Junjung Integritas dan Profesionalisme
- Belajar Pertahanan Laut, Mahasiswa Universitas Paramadina Kunjungi KRI RJW-992
- ASDP Hadirkan Komodo Waterfront Festival 2025, Labuan Bajo Panggung Pesona Nusantara
- Udang Lokal Lebih Maknyus... Masih Jadi Primadona Masyarakat Nusantara
- SK PWI Pusat Tegaskan, Kesit Budi Handoyo Pimpin PWI DKI Jakarta 2024-2029
- 10,3 Kg Sabu Malaysia Modus Dililit di Badan, Dibongkar TNI AL di Pelabuhan Tanjung Priok
- 1 Dekade Angkutan Perintis: Layani 7,8 Juta Penumpang dan Angkut 1,3 Juta Ton Barang
- Pemuda Menyelam Hilang di Perairan Kutampi Nusa Penida, Prajurit TNI AL Turun Tangan
- Jaga Ekosistem Laut, Yuk.. Tanam Mangrove dan Cemara di Pulau Tabuhan
- Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025, Pangkoarmada II Lepas KRI Makassar-590 Menuju Wilayah 3T
Operator Transportasi Harus Pastikan Aspek Keselamatan Hadapi Lebaran

Keterangan Gambar : Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.Fot: Ist
Indonesiamaritimenews.com ( IMN),JAKARTA: Menghadapi Hari Raya Idul Fitri 2022 atau 1443 Hijriah, operator transportasi harus memastikan aspek keselamatan di jalan raya. Selain kelaikan kendaraan, kondisi kesehatan sopir juga harus menjadi perhatian.
Minat mudik masyarakat tahun ini diperkirakan cujup tinggi mengingat sudah dua tahun belakangan masyarakat dilarang mudik Lebaran akibat pansemi Covid-19. Halnini diungkapkan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Ditjen Perhubungan Darat yang diselenggarakan pada Selasa (22/3/2022).
“Pada tahun ini keinginan masyarakat untuk mudik sangat tinggi. Selain kita harus intensif berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 terkait penerapan prokes, juga harus mengintesifkan pengecekan terkait aspek keselamatan,” kata Menhub.
Baca Lainnya :
- Sosmed Diramaikan saling Minta Maaf Sebelum Ramadhan.Apa Hukumnya?0
- Siap-siap, Pertamax Bakal Naik Rp16.000 Diprediksi Mulai Besok0
- Sopir Bus AKAP Banyak Darah Tinggi, Ini Penyebabnya0
- Kinerja Pelindo Regional 2 Pelabuhan Panjang Menunjukan Angka Positif Tahun 2021.Ini Datanya0
- Dipecat IDI, Tanggapan Terawan Bikin Adem0
Pengecekan ramp check terhadap kelaikan angkutan jalan seperti bus, harus dilakukan dengan detail dan dilakukan sejak dini. “Dalam diskusi dengan Kakorlantas, ramp check khususnya kepada bus pariwisata harus dilakukan. Jangan abai, karena kalau sudah dekat-dekat lebaran kita susah untuk mengontrol. Kita tidak ingin nanti tiba-tiba ada kejadian (kecelakaan),” ubgkap Budi Karya.
Selin itu Menhub meminta Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) bekerja sama dengan Dinas Perhubungan di Daerah dan juga Kemenkes, untuk memeriksa kesehatan para pengemudi bus di terminal. “Kita ingin supir diperiksa kesehatannya, apakah ada darah tinggi, atau penyakit lainnya, yang dapat membahayakan keselamatan. Pastikan mereka dalam keadaan sehat, berkendara dengan santun, tidak ugal-ugalan,” ucap Menhub.
Kepada jajaran Ditjen Perhubungan Darat, Menhub juga menyampaikan arahan dalam melaksanakan program kerjanya di tahun 2022. Pertama, memastikan program yang dijalankan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. “Kalau bangun terminal atau bus penumpangnya banyak dan tempatnya bersih. Kita ingin angkutan bus makin diminati masyarakat,” tegas Menhub.
Kedua, meningkatkan konektivitas antar moda transportasi jalan dengan moda lainnya seperti kereta api. Ketiga, berkolaborasi dengan sejumlah pihak, yakni: akademisi, daerah, swasata, masyarakat dan unsur terkait lainnya untuk terus meningkatkan minat masyarakat menggunaan angkutan jalan.
Arahan lainnya, mengantisipasi terbatasnya alokasi anggaran APBN dengan membentuk Badan Layanan Umum pada sejumlah BPTD yang memiliki potensi, agar dapat secara mandiri meningkatkan pelayanannya tanpa harus mengandalkan APBN.
Sedangkan Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, kegiatan rakornis dilakukan sebagai wadah konsolidasi di berbagai kebijakan dan langkah-langkah strategis Perhubungan Darat untuk dapat dilaksanakan dengan optimal.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi sarana yang tepat bagi seluruh insan transportasi darat mulai dari pembuat kebijakan, pengamat transportasi atau akademisi, operator, asosiasi, hingga para petugas yang melaksanakan kebijakan dan pengawasan di lapangan. "Saling bersinergi menciptakan suasana transportasi darat maupun penyeberangan yang kondusif, aman, nyaman, serta berkeselamatan,” tandas Budi Setiyadi. ( Arry/ Oriz)
