- Alhamdulillah... Prajurit KRI Tanjung Kambani-971 Khataman Al-Quran di Atas Kapal
- Misi Diplomasi ke Pasific Selatan Selesai, Satgas Port Visit 2024 Kembali ke Indonesia
- Rakornis Kenavigasian 2024, Ini yang Dibahas Kemenhub
- Keselamatan Pelayaran Jadi Prioritas, Kemenhub Bagikan E-Pas Kecil dan Life Jacket ke Nelayan
- KKP: Hingga Oktober 2024, Produksi Perikanan dan Rumput Laut 18,26 Ton, Penerimaan Meningkat
- Omah Sinau, Desa Energi Berdikari Binaan PTK Kelola 31,5 Ton Sampah, Jadi Pusat Edukasi
- Kerahkan Kapal Perang, TNI AL Himpun Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Erick Thohir Angkat Heru Widodo Jadi Dirut ASDP, Ini Jajaran Komisaris dan Direksi Baru
- Ikan Paus Sperma 17 Meter Mati Terdampar di Pantai Sumba Timur NTT Dimusnahkan
- Food Safety Jadi Isu Global, KKP Gandeng Norwegia Tingkatkan Mutu Produk Perikanan
Menkeu Sri Mulyani: Pelabuhan Dulu Mengerikan, Kini Harus Jadi Etalase Indonesia
Keterangan Gambar : Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: dok. Kemenkeu
Indonesiamaritimenews.com (IMN)JAKARTA: Perbaikan ekosistem logistik nasional, salah satunya ada di pelabuhan. Saat ini, kondisi di pelabuhan si Indonesia sudah menjadi lebih baik. Karenanya pelabuhan harus menjadi etalase Indonesia.
Hal ini dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengunjungi pabrik Samsung Electronics Indonesia, di Cikarang, Jumat (27/1/2023). Menurut Sri Mulyani, beberapa tahun silam pelabuhan punya citra buruk.
"Pelabuhan itu, image-nya adalah, wah suwung, pokoknya ngeri ya, ngeri-ngeri. Sekarang itu harusnya menjadi etalase mengenai bagaimana Indoneisa doing bisnis," kata Sri Mulyani.
Baca Lainnya :
- Patroli KRI dan Patroli Udara Maritim Ditingkatkan, Situasi di Natuna Utara Terkendali0
- Polri-Bea Cukai Sinergi Tanggulangi Kejahatan Transnasional Lintas Negara0
- Menteri Transportasi Guinea Naksir Pesawat Buatan Indonesia0
- Serasa Masih di Sekolah Isra dan Miraj Pengajian Amanah Alumni SMA Persit I Angkatan 83 Medan0
- Hii... Mantan Gubernur Banten Wahidin Halim Diteror Sekarung Kobra Jelang Kunjungan Anies0
Diungkapkannya, kini berbagai penyederhanaan di pelabuhan seperti kecepatan hingga kemudahan, mampu menggambarkan betapa efisiennya proses bisnis di Indonesia. Hal ini dibawanya dalam konsep national logistic ecosystem (NLE).
Diungkapkan Sri Mulyani, salah satustrateginya yakni melalui pembangunan ekosistem logistik nasional atau National Logistic Ecosystem (NLE), yang sudah mencakup hingga ke 14 pelabuhan sejak tahun 2020 lalu.
Konsep ini sudah diterapkan ke 14 pelabuhan sejak 2020 lalu, yakni pemanfaatan ekosistem logistik dengan bantuan digitalisasi. "Kita masih terus mengekspansinya dengan menggunakan teknologi digital," jelas Sri Mulyani.
PELABUHAN DAN BANDARA
Diungkapkan Sri Mulyani, saat ini ekosistem logistik nasional sudah melingkupi 14 pelabuhan dan bandara. Di dalamnya termasuk 10 jenis pelayanan yang sudah terkoneksi lebih dari 15 Kementerian dan Lembaga.
Dengan demikian, ada tahapan yang lebih sederhana dalam proses logistik nasional. Penyederhanaan ini membuat efisien sehingga tidak harus pergi ke masing-masing kementerian/lembaga untuk menangani regulasi, proses, dan persyaratannya, itu tidak perlu lagi karena sudah dimasukkan ke dalam NLE.
Sri Mulyani menjelaskan, penguatan ekosistem logistik nasional mampu membuat industri logistik lebih kompetitif karena ada penyederhanaan waktu proses hingga biaya yang dikeluarkan.
"Dengan biaya yang lebih rendah, maka akan semakin kompetitif. Ini yang dilakukan simplifikasi dari proses kolaborasi secara logistik, layanan pembayaran secara digital, dan juga menjaga dan mengelola tata ruang kita," sambung dia.
Konsep ini telah dibahas dengan seluruh jajaran di kabinet Presiden Joko Widodo.
"Kita semua akan melihat bahwa sekarang pelabuhan dan seluruh kompleks industri itu akan menjadi apa yang disebut sebagai etalase Indonesia," tandas Sri Mulyani. (Fat/ Oryza)