- Lanal Banten Kawal Tim Jetski Anggota Dewan Seberangi Selat Sunda Pakai Jetski
- Jelang Libur Nataru 2025-2026, Danantara Tinjau Fasilitas KM Kelud, Apresiasi PELNI
- Sambut Kunjungan PWI Pusat, Jaksa Agung: Kami Butuh Peran Media
- Prajurit KRI Selar-879 Evakuasi Jasad Mengapung di Perairan Balikpapan
- Libur Panjang Nataru 2025-2026, ASDP Sipkan 67 Kapal Lintasan Merak-Bakauheni
- Laut Mediterania Jadi Saksi Uji Ketangguhan KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan LAF Air Force
- KRI Spica-934 dan Kapal Australia HMAS Leeuwin A-245 Gelar Ship Visit Exchange di Kupang
- Tiga Hari Kunjungi Indonesia, Kapal AL Singapura MV Mentor Dilepas Kodaeral III: Selamat Jalan..
- KRI Bung Hatta-370 dan Pesawat Udara Casa U-6206 Kerja Sama Taktis di Perbatasan Indonesia-Malaysia
- Kemenhub Fasilitasi Penyerahan Asuransi dan Pemulangan Jenazah Pelaut Indonesia
Menkeu Sri Mulyani: Pelabuhan Dulu Mengerikan, Kini Harus Jadi Etalase Indonesia

Keterangan Gambar : Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: dok. Kemenkeu
Indonesiamaritimenews.com (IMN)JAKARTA: Perbaikan ekosistem logistik nasional, salah satunya ada di pelabuhan. Saat ini, kondisi di pelabuhan si Indonesia sudah menjadi lebih baik. Karenanya pelabuhan harus menjadi etalase Indonesia.
Hal ini dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengunjungi pabrik Samsung Electronics Indonesia, di Cikarang, Jumat (27/1/2023). Menurut Sri Mulyani, beberapa tahun silam pelabuhan punya citra buruk.
"Pelabuhan itu, image-nya adalah, wah suwung, pokoknya ngeri ya, ngeri-ngeri. Sekarang itu harusnya menjadi etalase mengenai bagaimana Indoneisa doing bisnis," kata Sri Mulyani.
Baca Lainnya :
- Patroli KRI dan Patroli Udara Maritim Ditingkatkan, Situasi di Natuna Utara Terkendali0
- Polri-Bea Cukai Sinergi Tanggulangi Kejahatan Transnasional Lintas Negara0
- Menteri Transportasi Guinea Naksir Pesawat Buatan Indonesia0
- Serasa Masih di Sekolah Isra dan Miraj Pengajian Amanah Alumni SMA Persit I Angkatan 83 Medan0
- Hii... Mantan Gubernur Banten Wahidin Halim Diteror Sekarung Kobra Jelang Kunjungan Anies0
Diungkapkannya, kini berbagai penyederhanaan di pelabuhan seperti kecepatan hingga kemudahan, mampu menggambarkan betapa efisiennya proses bisnis di Indonesia. Hal ini dibawanya dalam konsep national logistic ecosystem (NLE).
Diungkapkan Sri Mulyani, salah satustrateginya yakni melalui pembangunan ekosistem logistik nasional atau National Logistic Ecosystem (NLE), yang sudah mencakup hingga ke 14 pelabuhan sejak tahun 2020 lalu.
Konsep ini sudah diterapkan ke 14 pelabuhan sejak 2020 lalu, yakni pemanfaatan ekosistem logistik dengan bantuan digitalisasi. "Kita masih terus mengekspansinya dengan menggunakan teknologi digital," jelas Sri Mulyani.
PELABUHAN DAN BANDARA
Diungkapkan Sri Mulyani, saat ini ekosistem logistik nasional sudah melingkupi 14 pelabuhan dan bandara. Di dalamnya termasuk 10 jenis pelayanan yang sudah terkoneksi lebih dari 15 Kementerian dan Lembaga.
Dengan demikian, ada tahapan yang lebih sederhana dalam proses logistik nasional. Penyederhanaan ini membuat efisien sehingga tidak harus pergi ke masing-masing kementerian/lembaga untuk menangani regulasi, proses, dan persyaratannya, itu tidak perlu lagi karena sudah dimasukkan ke dalam NLE.
Sri Mulyani menjelaskan, penguatan ekosistem logistik nasional mampu membuat industri logistik lebih kompetitif karena ada penyederhanaan waktu proses hingga biaya yang dikeluarkan.
"Dengan biaya yang lebih rendah, maka akan semakin kompetitif. Ini yang dilakukan simplifikasi dari proses kolaborasi secara logistik, layanan pembayaran secara digital, dan juga menjaga dan mengelola tata ruang kita," sambung dia.
Konsep ini telah dibahas dengan seluruh jajaran di kabinet Presiden Joko Widodo.
"Kita semua akan melihat bahwa sekarang pelabuhan dan seluruh kompleks industri itu akan menjadi apa yang disebut sebagai etalase Indonesia," tandas Sri Mulyani. (Fat/ Oryza)











