- Omah Sinau, Desa Energi Berdikari Binaan PTK Kelola 31,5 Ton Sampah, Jadi Pusat Edukasi
- Kerahkan Kapal Perang, TNI AL Himpun Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Erick Thohir Angkat Heru Widodo Jadi Dirut ASDP, Ini Jajaran Komisaris dan Direksi Baru
- Ikan Paus Sperma 17 Meter Mati Terdampar di Pantai Sumba Timur NTT Dimusnahkan
- Food Safety Jadi Isu Global, KKP Gandeng Norwegia Tingkatkan Mutu Produk Perikanan
- Bantu Pengungsi Letusan Gunung Lewotobi, KKP Kirim 1,8 Ton Ikan, Makanan dan Pakaian
- Bangun Depot Ketiga di Surabaya, CMA CGM Perluas Jangkauan di Indonesia
- Pelindo Gandeng Jamdatun Kejaksaan Agung, Bisnis Integritas Tinggi
- Jelang Penghujung Tahun 2024, Terminal Petikemas Surabaya Kembali Sabet Penghargaan
- Dipimpin Kasal, Athan Negara Sahabat Olahraga Menembak Eksekutif
Menhub Targetkan PNBP Rp8,5 Triliun, Ini Kata Anggota DPR
Keterangan Gambar : Menteri Perhubungan Budi Karya di DPR RI. Foto: ist
Indonesiamaritimenews.com ( IMN),JAKARTA: Kementerian Perhubungan optimistis target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor perhubungan sebesar Rp8,5 triliun pada tahun 2022 dapat tercapai. Hingga Maret 2022, PNBP di sektor perhubungan sudah mencapai Rp. 1,3 triliun atau 15,76% dari target.
Hal tersebut dikemukakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Senin (4/4/2022) di Gedung DPR RI, Jakarta.
“Kami optimis target PNBP pada tahun 2022 dapat dicapai, mengingat asumsi ekonomi nasional mulai membaik dan pandemi Covid-19 yang semakin terkendali,” jelas Menhub.
Baca Lainnya :
- Fakarich, Guru Crazy Rich Indra Kenz Ditahan Bareskrim Polri0
- Nah Lho! Distributor dan Pengecer Minyak Goreng Diawasi 24 Jam Oleh Satgas Polri dan Kemenperin0
- Asyik... Perjalanan Historis Naik Kereta dari Bogor-Sukabumi Bakal Terwujud0
- Pemudik Diminta Jujur, Satgas Covid-19 Akan Lakukan Pemeriksaan Acak0
- Dr. Kiyai. H. Fathul Bari Alvers: Tak Ada Larangan Minta Maaf Sebelum Ramadhan, Sama Membaca Alquran0
Budi Karya menjelaskan, dengan semakin terbatasnya ruang fiskal negara (APBN) untuk memenuhi kebutuhan pembangunan sektor transportasi, diperlukan upaya mencari pendanaan kreatif diantaranya melalui: kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), PNBP, dan pembentukan Badan Layanan Umum (BLU).
Pagu anggaran Kemenhub terus mengalami tren penurunan dari Tahun 201 hingga Tahun 2022. Namun sebaliknya, pagu PNBP dan BLU menunjukkan tren kenaikan. Tercatat, realisasi PNBP juga terus meningkat, yaitu pada tahun 2020 sebesar Rp7,7 triliun dan pada tahun 2021 sebesar Rp7,9 triliun.
“PNBP dibutuhkan untuk menambah kemampuan keuangan negara, sehingga pembangunan tetap bisa dilanjutkan di tengah keterbatasan fiskal. Ke depan, kita akan terus upayakan cara-cara yang governance untuk meningkatkan PNBP,” ungkap Menhub.
Kemenhub juga akan mengoptimalkan pemanfaatan barang milik negara (BMN) di luar tugas pokok dan fungsinya untuk meningkatkan PPNBP.
INI KATA DPR
Sementara itu Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus meminta Kemenhub untuk mengkaji secara mendalam terhadap potensi-potensi baru yang menjadi sumber peningkatan PNBP di sektor perhubungan.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaifullah Tamliha mengusulkan segera dibangun bandara udara internasional di wilayah Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel) sebagai perluasan Bandara Warukin yang terlebih dulu ada saat ini. Diungkapkan Tamliha, Kalsel memiliki lahan yang terbilang cukup besar dan representatif untuk dibangun sebuah bandara internasional.
Diungkapkannya, di sekitar Tabalong merupakan suatu titik wilayah yang terbilang sangat strategis karena berada di segitiga emas, yakni di antara Kalsel dengan Kalteng dan Kaltim yang kini sebagai wilayah Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Selain itu, masyarakat Kalsel juga begitu memimpikan adanya kereta api sebagai alat transportasi sehari-hari. Kalsel menyumbangkan Rp348 Triliun dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) batu bara, namun banyak jalan-jalan rusak akibat pengangkutan tambang. Saat ini, tutur Tamliha, terdapat PT Semen Conch yang merupakan investasi China namun disayangkan merusak jalan nasional dan jalan provinsi bahkan banyak mengakibatkan jalan putus serta jembatan ambruk.
“Oleh karena itu, saya berharap Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub untuk segera turun tangan agar jalan tidak semakin parah. Kalau ada jalan timbang, maka harus dihitung secara akurat berapa kapasitas jalan untuk dibebani. Jangan oleh Semen Conch 50 ton, padahal daya beban yang bisa ditopang oleh jalan itu hanya 20 ton. Hal ini betul-betul meresahkan masyarakat Kalsel,” tandas Tamliha.( Arry/Oriz)