Malam Nifsu Syaban, Jangan Lewatkan Amalan Pembuka Pintu Ampunan

By Indonesia Maritime News 24 Feb 2024, 09:03:04 WIB Tauziah
Malam Nifsu Syaban, Jangan Lewatkan Amalan Pembuka Pintu Ampunan

Keterangan Gambar : Alquran dan tasbih.Foto: Property of Indonesiamaritimenews.com



Indonesiamaritimenews.com (IMN): Nisfu Syaban adalah hari pertengahan atau hari ke-15 bulan Syaban dalam tahun Hijriah. Istilah Nifsu Syaban berasal dati bahasa Arab,  dimana Nisfu berarti mencapai tengah-tengah atau setengah, sedangkan Syaban berarti bulan ke-8 dalam kalender Hijriah. 

Tahun ini Nifsu Syaban jatuh pada 24 Februari 2024. Hal ini sesuai Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang diterbitkan Kementerian Agama, Nifsu Syaban jatuh pada Sabtu, 24 Februari atau tepat di malam Minggu. Dua ormas Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU) juga sepakat malam Nifsu Syaban jatuh pada Sabtu 24 Februari 2023

Baca Lainnya :

Dalam laman Kementerian Agama RI, disebutkan bahwa Nisfu Syaban memiliki makna spiritual yang mendalam. Pada malam ini, Allah SWT membuka 300 pintu rahmat dan pintu ampunan bagi umat manusia. Nifsu Syaban dinilai sebagai momen istimewa untuk memohon ampunan, berdoa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dilansir dari buku 'Keagungan Rajab & Sya'ban', salah satu hadits yang menjelaskan tentang Nisfu Syaban. Dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang menghidupkan malam dua hari raya dan malam Nisfu Syaban, maka hatinya tidak akan mati di saat semua hati mati."

Adapun hadist yang meriwayatkan tentang malam Nisfu Syaban, sebagian ulama mengatakan tidak ada yang shahih dan sebagian ulama lainnya mengatakan ada yang shahih, paling tidak bisa jadi sandaran.

Salah satunya hadits berikut,
عَنْ مُعَاذٍ بِنْ جَبَلٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ يَطَّلِعُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

Artinya: Dari Mu'adz bin Jabal, dari Nabi SAW beliau berkata, "Allah Tabaraka wa Ta'ala melihat kepada makhluk-Nya pada malam Nishfu Sya'ban, lalu Allah mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan." (HR Abu Nu'aim dan Ibnu Hibban mengatakan ini shahih, adapun Imam Thabrani mengatakan perawinya dapat dipercaya)

Dalam hadist lainnya disebutkan, malam Nisfu Syaban memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah waktu terkabulnya doa. Disebutkan, pada malam tersebut Allah SWT akan mengabulkan permintaan hamba-Nya.

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ : إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ : أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ : أَلَا مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ ! أَلَا كَذَا ... أَلا كَذَا ... حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ

Artinya: Dari Ali bin Abi Thalib RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila tiba malam Nisfu Syaban, salatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Allah menyeru hamba-Nya di saat tenggelamnya matahari lalu berfiman, 'Adakah yang meminta ampun kepada-Ku? Niscaya Aku akan mengampuninya, adalah yang meminta rezeki kepada-Ku? Niscaya akan memberinya rezeki, adalah yang demikian (maksudnya mengabulkan hajat hamba-Nya) ... Adakah yang demikian.. sampai terbit fajar'." (HR Ibnu Majah dan Baihaqi)

Disebutkan pula, malam Nifsu Syaban merupakan malam dibukanya 300 pintu Rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam salah satu hadist.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Jibril telah datang kepadaku pada malam Nisfu Syaban lalu berkata, 'Wahai Muhammad, pada malam ini dibuka pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat, oleh karena itu, bangunlah dan dirikanlah shalat, serta angkatlah kepalamu dan kedua tanganmu ke langit (Berdo'a).' Kemudian Nabi bertanya, 'Apakah arti malam ini?' Jibril pun menjawab, 'Malam ini telah dibuka 300 pintu rahmat dan pintu ampunan, Allah SWT orang akan mengampuni dosa sekalian yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Kecuali ahli sihir, tukang ramal, orang yang suka bermusuhan, orang yang suka mengadu domba, pemabuk, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, dan orang yang memutuskan silaturahmi. Mereka tidak akan diampuni oleh Allah SWT'."

Oleh sebab itu Malam Nisfu Sya'ban merupakan malam istimewa yang penuh berkah. Karena pada malam ini, Allah melimpahkan rahmat dan ampunan kepada hamba-Nya. Alangkah baiknya jangan lewatkan malam Nifsu Syaban dengan menghidupkan malam ini melalui berbagai amalan ibadah.

HIDUPKAN AMALAN

Berikut amalan-amalan di malam Nifsu Syaban:
1. Membaca Surah Yasin 3 kali dengan niat meminta panjang umur, dijauhkan dari bala dan bahaya serta dilapangkan rezeki.

Niat Panjang Umur dalam Taat kepada Allah:

الفاتحة و يس بنية طول العمر في طاعة الله وحسن الخاتمة عند الموت

Al-Faatihah wa Yasin Binniyati Thulil 'Umuri Fii Tho'atillahi wa Husnil-Khotimati 'Indal Maut"

Niat Dijauhkan dari Bala dan Suul Khatimah:

الفاتحة و يس بنية دفع البلاء والوباء والأمراض والفتن ما ظهر منها وما بطن وسوء الخاتمة عند الموت

Al-Faatihah wa Yasin binniyati Dafa' Al-Balaa-a wal Wabaa wal-Fitani ma Zhoharo Minha wa maa Bathon wa Suu-il Khatimati 'indal Maut.

Niat untuk Kelapangan Rezeki:

الفاتحة و يس بنية الإستغناء عن الناس وتيسير الرزق حلالا كثيرا طيبا مباركا فى الدنيا والأخرة

Al-Faatihah wa Yasin binniyatil Istighnaa 'anin-Naasi wa tayassair Rizqi Halaalan Katsiron Thoyyiban Mubarokan Fid-Dunya wal Akhirah.

2. Membaca Doa
PP
Pada malam Nifsu Syaban umat muslim dianjurkan memperbanyak doa apa saja. Salah satunya berdoa setelah membaca Surah Yasin.
Berikut doanya:

اللَّهُمَّ ياَ ذَا الْمَنِّ وَلاَ يُمَنُّ عَلَيْكَ , يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ , يَا ذَا الطَّوْلِ وَالإِنْعَامِ, لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهَرَ اللَّاجِيْن, وَجَارَ الْمُسْتَجِيرِين , وَمَأْمَنَ الْخَائِفِيْنَ , اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فيِ اُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فيِ الرِّزْقِ, فَامْحُ اَللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتيِ وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَإقْتَارَ رِزْقِي , وَاَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فيِ اُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ, فَاِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فيِ كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ على لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ , ( يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ اَمُّ الْكِتَابِ) , اِلَهِي بِالتَّجَلِّي الأَعْظَمِ , فيِ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّم, اَلَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْم وَيُبْرَمْ , اِصْرِفْ عَنِّي مِنَ الْبَلاَء ِماَ اَعْلَمُ وَمَا لاَ اَعْلَمُ وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اْلأَعَزُّ اْلأَكْرَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوب بِرَحْمَتِكَ ياَ اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ

Allahumma ya Dzal Manni wa la yumannu 'alaik, ya Dzal jalali wal ikram, ya dzat thowli wal in'am, la ilaha illa anta zhaharal lajin wa jaral mustajirin wa ma'manal kha'ifin. Allahumma in kunta katabtani 'indaka fi ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famhullahumma fi ummil kitabi syaqawati wa hirmani waqtitara rizqi, waktubni 'indaka sa'idan marzuqan muwaffaqan lil khairat. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fi kitabikal munzal 'ala lisani nabiyyikal mursal, (yamhullahu ma yasya'u wa yutsbitu, wa 'indahu ummul kitab). Ilaahii bittajallil Aadhami fii lailatin nishfi min Syahri Syabaanil mukarramil latii yufraqu fiihaa kullu amrin hakiim wa yubram. Ishrif annii minal balaa i maa alamu wa maa laa alam wa anta allaamul ghuyuubi birahmatika yaa Arhamar raahimiin. Wa shollallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihii wa sahbihi wasallama.

Artinya:
"Ya Allah, Tuhanku pemilik nikmat, tiada yang bisa memberi nikmat kepada-Mu. Ya Allah, pemilik kebesaran dan kemuliaan, pemilik kekayaan dan pemberi nikmat, tiada Tuhan yang patut disembah melainkan Engkau. Engkaulah tempat bersandar dan berlindung dan kepadaMu-lah tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan. Ya Allah Ya Tuhanku, sekiranya Engkau menulis dalam buku besar-Mu (Ummul Kitab) bahwa orang yang tidak berbahagia, yang sangat terbatas mendapat nikmat, yang dijauhkan dari-Mu, atau yang disempitkan dalam mendapat rezeki, maka aku memohon dengan karunia-Mu, semoga Engkau pindahkan aku ke dalam golongan orang-orang yang berbahagia, luas rezeki, serta diberi petunjuk kepada kebajikan. Sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam kitab-Mu yang diturunkan kepada Rasul-Mu bahwa firman-Mu benar, yang berbunyi 'Allah mengubah dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan pada-Nya sumber kitab.' Ya Allah, dengan tajalli-Mu yang Mahabesar, pada malam Nishfu Syaban yang mulia ini, Engkau tetapkan dan Engkau ubah sesuatunya, maka aku memohon semoga dijauhkan dari bencana, baik yang aku ketahui atau yang tidak aku ketahui. Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi. Aku selalu berharap limpahan rahmat-Mu, Ya Allah Yang Maha Pengasih, dan semoga sholawat Allah selalu dilimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya. Ya Allah, kabulkanlah doa kami."

Doa lainnya yang bisa diamalkan:

اللَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُـحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ
Bacaan latin:
Allaahumma innaka 'afuwwung- kariimung-tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii. Allaahumma innii asalukal 'afwa wal 'aafiyata wal mu'aafaataddi imati fiddiini waddunyaa wal aakhiroh.

Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah, Engkau suka memaafkan maka maafkanlah aku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf, afiyah, dan keselamatan yang terus-menerus dalam agama dan dunia serta akhirat."

3. Perbanyak Zikir dan Istigfar

Bacaan dua kalimat syahadat,  Laa Ilaaha Illallah, Muhammadur-Rasulullah, dianjurkan banyak diucapkan di malam Nisfu Syaban. Dinukil dari Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi'nânul Qulûb Bidzikri 'Allâmil Ghuyûb yang menyatakan: "Seyogyanya seorang Muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, khususnya bulan Sya'ban dan malam pertengahannya".

Dianjurkan pula berzikir dengan membaca:

لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين

(Laa ilaha illa Anta Subhanaka inni kuntu minazzholimiin)

Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."

Manusia adalah tempatnya salah dan khilaf, maka membasuh diri dengan ucapan permohonan ampun atau istigfar adalah cara terbaik. Maka, dianjurkan untuk memperbanyak ucapan istighfar, meminta ampunan kepada Allah di malam Nifsu Syaban.

Semoga Allah panjangkan umur kita dalam keberkahan,diampuni semua dosa-dosa , disehatkan dan di bukakan pintu rejeki seluas-luasnya. diterima amal ibadah,  diistiqomahkan dalam amal soleh, dalam bimbingan dan ridhoNya. Aamiin.(Arry/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook