- Ini Potret Kinerja TPK Koja 2024, Trend Keuangan dan Operasional Tumbuh Positif
- Kasal Resmiksan KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-Lumba-881, Ini Spesifikasinya
- FTF Sabotase Jalur Perdagangan Dabo Singkep, Diserbu 3 Satuan Pasukan Elit TNI AL
- Pencuri di Kapal KM Nggapulu Dibekuk Prajurit Petarung Yonmarhanlan Ambon
- Real Business Solution, TPS Gandeng Universitas Ciputra Kenalkan Industri Maritim
- Sehat dan Bersih, 8 Pelabuhan Perikanan KKP Raih Penghargaan PBUS 2024 Kemenkes
- Nataru 2024-2025, ASDP Gencarkan Layanan Liburan Happy Bareng Ferizy
- Libur Nataru 2024 -2025 Penumpang Kapal Diprediksi Naik 12,5 %, Begini Persiapan Pelindo Regional 4
- Seru, Karyawan Pelindo Regional 4 Lomba Orasi Anti Korupsi
- Nataru 2024-2025 Arus Kendaraan naik 2,8 %, ASDP Pastikan Kesiapan Pelabuhan Merak-Bakauheni
Kapal Kargo Tenggelam di Taiwan, 12 ABK Masih Dicari
Keterangan Gambar : Ilustrasi.Foto: Property of Indonesia
Indonesiamaritimenews.com ( IMN), JAKARTA : Sebanyak 12 anak buah kapal (ABK) Indonesia yang menjadi korban kapal kargo Xing Shun 01 asal Vietnam yang tenggelam di Taiwan masih dicari, sementara 5 lainnya berhasil diselamatkan. Keluarga korban berharap pemerintah melakukan pencarian.
Tim SAR Taiwan masih melakukan pencarian terhadap WNI yang hilang ini, dan KBRI serta Kemlu juga terus melakukan pemantauan. Kapal kargo yang tenggelam tersebut berbendera Panama bermuatan semen 10.000 ton, mengalami kecelakaan pada 31 Oktober tahun 2022 di perairan sebelah barat Taiwan.
Dari 17 pelaut yang menaiki sekoci, hanya lima pelaut yang berhasil diselamatkan kapal kargo milik perusahaan pelayaran Evergreen Marine Corp. Kepala Biro Pusat Urusan Maritim, Chang Chia-hao menyatakan kapal kargo berbendera Panama itu telah tenggelam. Korps Layanan Lintas Udara Nasional (NASC) dan Badan Penjaga Pantai (CGA) Taiwan segera menerjunkan pesawat dan kapal untuk mencari 12 pelaut yang hilang.
Baca Lainnya :
- Parade Budaya Nusantara, Ribuan Perempuan Berkebaya Bakal Pawai dari Sarinah-Bundaran HI 1
- Ngeri, Anak Meninggal Akibat Gagal Ginjal Bertambah Jadi 1900
- Pelindo dan PLN Sinergi Wujudkan Green Port Ramah Lingkungan 0
- Pantau Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Wagub Lampung Sambangi Pelabuhan Panjang0
- Hasil Investigasi KNKT, Ini 6 Penyebab Sriwijaya Air SJ182 Jatuh Tewaskan 62 Orang0
Hasil pencarian, kapal sekoci kosong ditemukan di lepas pantai Chiayi, Tainan dan Pulau Penghu pada Selasa pagi. Pihak NASC dan CGA tetap melanjutkan misi pencarian dan penyelamatan.
Diketahui, 5 ABK yang selamat masing-masing Inggar Prasetya Noordika, Rejeki Muji Sulistianto, Satriyadi Ritonga, Tedyo Arizal Taufik, dan Rinto Calvin Sembiring. Kapten kapal, Jackson Marpaung bersama 11 ABK lainnya belum ditemukan.
TETAP MELAKUKAN PENCARIAN
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dalam pernyataan pers virtual pada Kamis (3/11/2022) menyatakan, ada 17 WNI dalam kapal tersebut. Sebanyak 5 orang berhasil diselamatkan oleh kapal kargo yang sedang melintas di lokasi, sedangkan 12 lainnya hanyut bersama sekoci yang membawa mereka.
Judha menjelaskan awalnya ada 20 WNI yang berada di atas kapal. Akan tetapi, 3 WNI mengalami kecelakaan kerja sehingga dievakuasi ke daratan sehari sebelum kapal tenggelam. "Pada tanggal 30 Oktober, 3 awak kapal mengalami kecelakaan karena cuaca buruk dan kemudian berhasil dievakuasi menggunakan helikopter, " kata Judha.
Kemudian pada tanggal 31 Oktober, tepatnya sekitar pukul 15.00 waktu setempat kapal mengalami kerusakan mesin dan tenggelam akibat ombak besar, dengan jarak sekitar 14 mil laut dari garis pantai Changhua Taiwan. Pada saat tenggelam ada 17 ABK WNI yang on board di atas kapal, 5 ABK berhasil diselamatkan oleh kapal kargo yang sedang melintas.
Diungkapkan Judha, berdasarkan koordinasi dengan otoritas setempat, Tim SAR telah mengerahkan 3 kapal besar, 8 kapal kecil, dan drone militer.” Untuk helikopter sudah disiapkan namun belum digunakan karena cuaca tidak memungkinkan. Kemudian pada hari ini pencarian terus dilakukan ke arah timur dari lokasi tenggelamnya kapal," ungkapnya.
Kemlu juga telah menghubungi keluarga korban yang berada di Indonesia. Kemlu berharap korban yang hilang segera ditemukan dalam keadaan selamat. “Kemlu dan KBRI Taipei akan terus memantau proses berjalannnya operasi SAR yang dilaksanakan otoritas Taiwan," tandasnya. (Riz/ Oryza)