- TNI AL Kembali Dipercaya Pimpin ADVANCE Maneuvering Exercise MTF di Laut Mediterania
- Tegaskan Anti Gratifikasi, IPC Terminal Petikemas Gelar Pelatihan SMAP ISO
- Ekspor Komoditas Lampung Meningkat, IPC TPK Panjang Pilihan Strategis Shipping Line
- Kasal Bertemu Sejumlah Pejabat Jepang, Perkuat Kerja Sama Bilateral
- KRI Belati-622, Kapal Cepat Rudal Buatan Anak Bangsa Perkuat TNI AL
- Program Pelindo Mengajar, Siswa SMA 14 Makassar Antusias Dapat Ilmu Soal Dunia Pelabuhan
- Pelindo Regional 4 Santuni 1.150 Anak Yatim
- Pelindo Sukseskan MotoGP Mandalika 2025 Pastikan Pelabuhan Lembar Lancar, Aman dan Efisien
- Dirpamobvit Baharkam Polri Cek Kesiapan Pengamanan Jelang MotoGP di Lombok Tengah
- Kemenhub dan Pemkab Subang Perkuat Pelabuhan Patimban
Habiburokhman Minta Pemecatan Terawan Oleh IDI Dievaluasi, Ini Alasannya

Keterangan Gambar : Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Habiburokhman.Foto: Ist.
Indonesiamaritimenews.com ( IMM),JAKARTA: Mantan Menteri Kesehatan, Letjen TNI (purn) dr. Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) banyak menuai simpati usai dipecat dari keanggotaan IDI. Salah satunya dari anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Habiburokhman.
"Sebagai anggota DPR saya mendapat masukan dari banyak sekali tokoh masyarakat yang merasa kecewa dengan keputusan pemecatan dr Terawan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)," kata Habiburokhman dikutip Minggu (27/3/2022).
Habiburokhman, sempat merasakan disuntik vaksin Nusantara buatan Terawan, mengaku kecewa dengan pemecatan yang dilakukan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI).
Baca Lainnya :
- Ketum Pramarin Datep Purwa Saputra Janji Menjadi Think Thank MI , Chandra Motik Jadi Dewan Pengawas0
- Ini Dia Aturan Jam Kerja Pegawai Selama Bulan Puasa1
- Ruko Kosleting Asap Hitam Membubung Tinggi, 5 Unit Damkar Diturunkan0
- Menko Airlangga dan Menteri Lee Bahas Rencana Ekspor Energi EBT ke Singapura0
- Ini Dia Tindak Lanjut Kemenhub Terkait Kebijakan Perjalanan Luar Negeri dan Mudik Idul Fitri 20220
Politisi asal Lampung ini mengaku belum mengetahui alasan IDI memecat Terawan. Hanya saja berdasarkan informasi yang beredar, dr. Terawan dipecat akibat pengobatan dengan metode 'cuci otak' menggunakan alat Digital Substraction Angiography (DSA).
Catatan indonesiamaritimenews.com metode DSA temuan Terawan, sudah banyak yang mencoba, bahkan informasinya sudah ribuan pasien. Termasuk tokoh-tokoh poltik dan petinggi negara juga menjadi pasien Terawan.
Habiburokhman mengaku heran karena metode DSA dipersoalkan IDI. Padahal, banyak pihak mendapat manfaat dari pengobatan Terawan. Termasuk tokoh-tokoh di negeri ini. Begitu pula dengan vaksin Nusantara, banyak petinggi negara yang menggunakannya.
"Terus terang saya tidak paham detail masalah kedokteran, tetapi saya telah melihat sendiri manfaat program DSA dan vaksin nusantara. Kakak kandung saya yang sempat mengalami sakit kepala bertahun-tahun bisa berkurang signifikan sakit kepalanya setelah menjalani DSA. Saya dan istri juga selamat dari badai COVID-19 karena mendapat vaksin Nusantara," ungkap pria asal Lampung ini.
Ia berharap IDI mengevaluasi keputusan tersebut.
"Saya khawatir IDI akan dianggap sebagai organisasi yang otoriter dan bertindak sesuka hati jika tidak ada evaluasi. Kita semua tahu dr. Terawan adalah salah satu putra terbaik bangsa. Kehandalannya di bidang kedokteran bahkan cukup mansyur di beberapa negara tetangga," ungkap Habiburokhman.
Diberitakan sebelumnya, dr. Terawan dipecat sebagai anggota IDI berdasarkan keputusan MKEK.
Terawan dipecat dalam Muktamar Ke-31 IDI yang digelar di Aceh. Terawan pun tidak diizinkan melakukan praktik kedokteran.(Fat/Oriz)
