- KSOP Kelas IV Kalianget Bagi-bagi Life Jacket ke Nelayan
- Kemenhub Bentuk Maritime Coordination Center, Ini Fungsinya
- KKP Menggadang-gadang Susu Ikan Minuman Protein Tinggi, Bisa Dibikin Cilok
- PON XXI Aceh-Sumut 2024, KM Kelud Jadi Hotel Terapung Gratis
- 10 Negara Menimba Ilmu Budidaya Nila dan Lele dari Indonesia
- Kekuatan Kapal Selam Kunci Amankan Perairan RI, Kasal: Wujudkan TNI AL Modern dan Berdaya Gentar
- HUT ke 79 TNI AL di Atas Kapal Perang Dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto
- Tanjung Priok Bikin Presiden Zanzibar Kesengsem, Kerja Sama Maritim dengan Pelindo
- Pelindo Mengajar Menyasar SMAN 13 Jakarta, Drajat Sulistyo: SDM Bagus, Perusahaan Maju
- Kapal Nelayan Dimangsa Api, 4 Korban Dievakuasi KRI Layang 345, Seorang Tewas
Habiburokhman Minta Pemecatan Terawan Oleh IDI Dievaluasi, Ini Alasannya
Keterangan Gambar : Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Habiburokhman.Foto: Ist.
Indonesiamaritimenews.com ( IMM),JAKARTA: Mantan Menteri Kesehatan, Letjen TNI (purn) dr. Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) banyak menuai simpati usai dipecat dari keanggotaan IDI. Salah satunya dari anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Habiburokhman.
"Sebagai anggota DPR saya mendapat masukan dari banyak sekali tokoh masyarakat yang merasa kecewa dengan keputusan pemecatan dr Terawan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)," kata Habiburokhman dikutip Minggu (27/3/2022).
Habiburokhman, sempat merasakan disuntik vaksin Nusantara buatan Terawan, mengaku kecewa dengan pemecatan yang dilakukan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI).
Baca Lainnya :
- Ketum Pramarin Datep Purwa Saputra Janji Menjadi Think Thank MI , Chandra Motik Jadi Dewan Pengawas0
- Ini Dia Aturan Jam Kerja Pegawai Selama Bulan Puasa1
- Ruko Kosleting Asap Hitam Membubung Tinggi, 5 Unit Damkar Diturunkan0
- Menko Airlangga dan Menteri Lee Bahas Rencana Ekspor Energi EBT ke Singapura0
- Ini Dia Tindak Lanjut Kemenhub Terkait Kebijakan Perjalanan Luar Negeri dan Mudik Idul Fitri 20220
Politisi asal Lampung ini mengaku belum mengetahui alasan IDI memecat Terawan. Hanya saja berdasarkan informasi yang beredar, dr. Terawan dipecat akibat pengobatan dengan metode 'cuci otak' menggunakan alat Digital Substraction Angiography (DSA).
Catatan indonesiamaritimenews.com metode DSA temuan Terawan, sudah banyak yang mencoba, bahkan informasinya sudah ribuan pasien. Termasuk tokoh-tokoh poltik dan petinggi negara juga menjadi pasien Terawan.
Habiburokhman mengaku heran karena metode DSA dipersoalkan IDI. Padahal, banyak pihak mendapat manfaat dari pengobatan Terawan. Termasuk tokoh-tokoh di negeri ini. Begitu pula dengan vaksin Nusantara, banyak petinggi negara yang menggunakannya.
"Terus terang saya tidak paham detail masalah kedokteran, tetapi saya telah melihat sendiri manfaat program DSA dan vaksin nusantara. Kakak kandung saya yang sempat mengalami sakit kepala bertahun-tahun bisa berkurang signifikan sakit kepalanya setelah menjalani DSA. Saya dan istri juga selamat dari badai COVID-19 karena mendapat vaksin Nusantara," ungkap pria asal Lampung ini.
Ia berharap IDI mengevaluasi keputusan tersebut.
"Saya khawatir IDI akan dianggap sebagai organisasi yang otoriter dan bertindak sesuka hati jika tidak ada evaluasi. Kita semua tahu dr. Terawan adalah salah satu putra terbaik bangsa. Kehandalannya di bidang kedokteran bahkan cukup mansyur di beberapa negara tetangga," ungkap Habiburokhman.
Diberitakan sebelumnya, dr. Terawan dipecat sebagai anggota IDI berdasarkan keputusan MKEK.
Terawan dipecat dalam Muktamar Ke-31 IDI yang digelar di Aceh. Terawan pun tidak diizinkan melakukan praktik kedokteran.(Fat/Oriz)