- Keselamatan Pelayaran Jadi Prioritas, Kemenhub Bagikan E-Pas Kecil dan Life Jacket ke Nelayan
- KKP: Hingga Oktober 2024, Produksi Perikanan dan Rumput Laut 18,26 Ton, Penerimaan Meningkat
- Omah Sinau, Desa Energi Berdikari Binaan PTK Kelola 31,5 Ton Sampah, Jadi Pusat Edukasi
- Kerahkan Kapal Perang, TNI AL Himpun Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Erick Thohir Angkat Heru Widodo Jadi Dirut ASDP, Ini Jajaran Komisaris dan Direksi Baru
- Ikan Paus Sperma 17 Meter Mati Terdampar di Pantai Sumba Timur NTT Dimusnahkan
- Food Safety Jadi Isu Global, KKP Gandeng Norwegia Tingkatkan Mutu Produk Perikanan
- Bantu Pengungsi Letusan Gunung Lewotobi, KKP Kirim 1,8 Ton Ikan, Makanan dan Pakaian
- Bangun Depot Ketiga di Surabaya, CMA CGM Perluas Jangkauan di Indonesia
- Pelindo Gandeng Jamdatun Kejaksaan Agung, Bisnis Integritas Tinggi
Dirut Pertamina: Kebakaran Depo Plumpang Berasal dari Pipa Inlet
Keterangan Gambar : Dirut Pertamina Nicke Widyawati saat rapat dengan pendapat dengan Komisi VI DPR RI membahas kebakaran Depo Plumpang. Foto: ist
Indonesiamaritimenews.com ( IMN) JAKARTA: Kebakaran diserati ledakan Depo Pertamina Plumpang yang menewaskan 23 warga, berasal dari pipa inlet, bukan dari tangki. Investigasi penyebab kebakaran masih dilakukan oleh tim Pertamina dan tim dari lembaga lainnya serta aparat hukum.
Hal ini dijelaskan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (14/3/2023).
Ia mengungkapkan, insiden kebakaran di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3) malam bukan berasal dari tangki BBM.
Baca Lainnya :
- Kemenhub Siapkan 585 Unit Bus Mudik Gratis dan Truk Angkutan Motor0
- Polisi Militer Kolinlamil Dibekali Pengetahuan Konvensi Jenewa Tentang Tawanan Perang0
- Bintara Remaja Kolinlamil Siap Mengawaki Kapal Perang0
- Waduh, Rektor Universitas Udayana Bali Tersangka Korupsi Sumbangan Mahasiswa Jalur Mandiri0
- Satgas TNI AL KRI FKO-368 Sukses Gelar Passage Exercise UNIFIL di Laut Mediterania0
"Insiden itu ada di mana ? itu kalau kita di pojok atas kanan, pas di belokan, di situ. Jadi, bukan di tangkinya tetapi di pipanya. Kalau dilihat ada pipa yang masuk ke dalam tangki tersebut. Di pipa inlet itu lah yang terjadi kebakaran," ungkap Nicke.
Diungkapkannya, tangki-tangki dan seluruh instalasi fasilitas yang ada di TBBM Plumpang masih aman, tidak terbakar. "Yang terbakar adalah pipa yang inlet saja," kata dia.
Menurut Nicke, kobaran api dapat dipadamkan dalam waktu 1 jam setelah kejadian, dilanjutkan dengan proses pendinginan. Setelah 3 jam dinyatakan aman pukul 04.00 sudah diaktifkan kembali. "Tetapi pipanya kami off-kan tidak digunakan."
Suplai BBM selanjutnya menggunakan pipa yang berasal dari laut untuk menjamin BBM tetap aman. "Sehingga untuk memastikan suplai BBM untuk 22 kabupaten/kota itu tetap terjamin walaupun ada insiden ini. Kami waktu itu menjalankan komitmen dan kami menyampaikan kepada masyarakat bahwa kami jamin suplai karena ini tadi tangki-tangkinya semuanya aman, kami langsung on-kan pengiriman yg dari laut," urai Nicke.
Penyebab kebakaran menurut Nicke, masih dilakukan investigasi baik oleh aparat penegak hukum, Ditjen Migas Kementerian ESDM dan juga tim dari Pertamina.
Nicke secara pribadi dan seluruh jajaran Pertamina meminta maaf atas insiden kebakaran tersebut. "Saya pribadi dan seluruh jajaran Pertamina ingin mengucapkan permohonan maaf, rasa prihatin, dan duka yang mendalam atas terjadinya insiden ini dan kami berusaha memberikan seluruh upaya terbaik untuk melakukan penanggulangan dari insiden yang tidak sama-sama kita inginkan ini," tandasnya. (Arry/Oryza)