- Hari Pahlawan 2024, TNI AL Upacara Tabur Bunga di Atas Kapal Perang Dipimpin Ketua MPR
- Bekali Ilmu Pengelola TJSL, Pelindo Regional 2 Gelar Pelatihan SROI
- Jelajahi Samudra Pasifik, Satgas Port Visit 2024 Disambut Hangat di Vanuatu
- Waduh! Sertifikat BKI Belum Diakui, Indonesia Gandeng Tiongkok Kerja Sama Keselamatan Maritim
- Pilkada Serentak 2024, Ini Kekuatan Kapal Perang dan Personel TNI AL yang Dikerahkan
- Jelang Libur Nataru 2024-2025, Ini Kesiapan ASDP Layani Lintasan Merak-Bakauheni
- TNI AL Jalin Erat, Selamat Datang Kapal Selam Rusia & Rescue Tugboat Alatau
- PELNI Tingkatkan Layanan Angkutan Cepat dan Terjangkau, Dukung Roda Ekonomi Antar Pulau
- ASDP Sabet Dua Penghargaan Stellar Workplace 2024, Ini Kuncinya
- Kemenhub Adakan Komite Aids to Navigation Fund ke 31 Kolaborasi Keselamatan Navigasi Selat Malaka
Delegasi Tanzania dan Zanzibar Kunjungi Tanjung Priok, Perkuat Kerja Sama Transportasi Maritim
Keterangan Gambar : Delegasi dari Tanzania mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok.Foto: Humas Hubla
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Delegasi dari Tanzania mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok guna berbagi pengalaman soal penerapan Maritime Single Window. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk menerapkan Indonesia National Single Window.
Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyambut kunjungan delegasi Tanzania dan Zanzibar di Pelabuhan Tanjung Priok, pada Rabu 14 Juni 2023 lalu.
Hal ini merupakan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam pendekatan praktis dan inovatif terkait implementasi maritime single window tersebut.
Baca Lainnya :
- Ini ...Adendum Perjanjian KSP-BMN Ditandatangani 4 Unit Pelaksana Teknis Ditjen Hubla dan PT.Pelindo0
- Tingkatkan Keselamatan Maritim, Australia Serahkan Fasilitas ke Indonesia0
- Alhamdulillah...ke Teluk Palu , Calhaj Tolitoli Naik Kapal Perintis Difasilitasi Kemenhub0
- Nah! Naik Kapal Laut Kini Nggak Wajib Pakai Masker0
- Jenazah JA ABK Kapal Ikan FV Fuyuanyu Kemenhub Fasilitasi Pulang ke Indonesia dari Singapura0
Seperti diketahui, IMO telah mengadopsi perubahan pada Konvensi Fasilitasi (FAL) dalam pertemuan the 47th IMO Facilitation Committee meeting pada awal tahun ini. Amandemen ini akan menjadikan pintu gerbang tunggal (single window) untuk pertukaran data di pelabuhan menjadi wajib mulai tanggal 1 Januari 2024.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang diwakili oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Hendri Ginting saat menerima kedatangan para delegasi.
"Implementasi Single Window ini merupakan langkah penting dalam percepatan digitalisasi di bidang perkapalan, dan akan menjadi kewajiban bagi pelabuhan di seluruh dunia untuk mengoperasikan Maritime Single Windows (MSWs) guna pertukaran informasi secara elektronik terkait kedatangan, masa tinggal, dan keberangkatan kapal di pelabuhan," jelas Capt. Hendri.
Ia juga menegaskan bahwa Indonesia sepenuhnya berkomitmen untuk melaksanakan platform single window ini guna menyederhanakan layanan dan mengurangi beban administratif. Dengan telah beroperasinya Maritime Single Window sejak tahun 2016, pemerintah terus bekerja untuk menghilangkan hambatan dan mengurangi biaya logistik guna meningkatkan kinerja pelabuhan serta daya saing.
"Hingga saat ini, Indonesia sedang berupaya untuk menerapkan Maritime Single Window di 260 pelabuhan, yang akan membuat seluruh pelabuhan di Indonesia terintegrasi penuh dengan Maritime Single Window," ungkapnya.
Indonesia akan terus mengembangkan Maritime Single Window dan terbuka untuk kesempatan memperkuat kerja sama dengan negara-negara anggota IMO lainnya guna meningkatkan maritime single window, serta dalam kesempatan ini, mendukung Sistem Pintu Gerbang Tunggal Elektronik Tanzania (TeSWS).
PERKUAT KERJA SAMA
Kunjungan ini juga diharapkan akan memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Tanzania dan Zanzibar dalam bidang transportasi maritim, serta menjajaki kerja sama lebih lanjut dengan IMO dan negara-negara anggota lainnya.
"Saya berharap agar diskusi yang berlangsung selama kunjungan ini dapat menghasilkan pemikiran yang produktif dan konstruktif. Saya dengan tulus berharap agar Indonesia, Tanzania, dan Zanzibar dapat bersama-sama menciptakan shipping digitalization (digitalisasi pelayaran) yang lebih baik di masa depan," tutupnya.
Sebagai informasi, delegasi Tanzania dan Zanzibar yang datang di antaranya Khadija K. Rajab, Rashid Ali Salim, Rashid Futto, Felix Tinkasimile, Octavian Rutta, Khamis A. Shauri, Kalunde Kisesa, Valentina Baltazar dan Joharia Mwenda.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh perwakilan dari INSW, Para Pejabat dari lingkungan UPT Ditjen Hubla di Tanjung Priok, Direktur PT. Pelindo (Persero) beserta perwakilan dari PT. Jakarta International Container Terminal (JICT). (Ari/Oryza)