- Ini Keunggulan TTL Kembali Raih Predikat Operator Terminal Petikemas Terbaik di ILA 2024
- 14 ABK KM Sabar Subur Tenggelam di Perairan Karimun Jawa, TNI AL dan Tim SAR Sigap Menolong
- Perkuat Indonesia Diporos Maritim Dunia, Kemenhub Dorong Sosialisasi UNCLOS 1982
- Wujudkan Ekonomi Biru, KKP Gandeng BKKBN, Bank Mandiri dan Polri
- 16 Kontainer Produk Perikanan Diekspor ke Mancanegara, Menteri Trenggono: Produk Indonesia Primadona
- Ini Pencapaian Pelindo Regional 2 Mencatatkan Dua Kinerja Positif, Jelang Tutup Tahun 2024
- Sailing Camp TNI AL 2024, Bakar Semangat Pemuda Membangun Negara Maritim
- 500 Pemuda Indonesia Ikuti Sailing Camp di Pulau Payung, Naik KRI Semarang-594
- Laksamana TNI (Purn) Yudo Margono Terima Perhargaan Kasal Wakili 68 Pati TNI AL Masa Purna Bakti
- Catat! IMO Tetapkan Gili Matra dan Nusa Penida Kawasan Laut Sensitif
16 Kontainer Produk Perikanan Diekspor ke Mancanegara, Menteri Trenggono: Produk Indonesia Primadona
Keterangan Gambar : Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono melepas ekspor 16 kontainer komoditas perikanan senilai USD831,02 ribu atau Rp12,5 miliar ke berbagai negara di Muara Baru Jakarta Utara. Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA : Sebanyak 16 kontainer komoditas perikanan senilai USD831,02 ribu atau Rp12,5 miliar diekspor ke berbagai negara. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan ekspor tersebut adalah simbol produk perikanan Indonesia masih menjadi primadona.
Pelepasan 16 kontainer produk perikanan tersebut dilaksanakan di kawasan industri Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman, Jakarta Utara, Jumat (11/10/2024).
Baca Lainnya :
- Catat! IMO Tetapkan Gili Matra dan Nusa Penida Kawasan Laut Sensitif0
- Dikejar Aparat KKP, Kapal Bawa Rp13,2 Miliar Benih Bening Lobster Kandas di Pulau0
- Program Makanan Bergizi Gratis, KKP Gandeng Pemangku Kepentingan0
- Ikan Aligator Gar Dilarang Dipelihara, Ini Kata KKP0
- KKP Menggadang-gadang Susu Ikan Minuman Protein Tinggi, Bisa Dibikin Cilok0
"Alhamdulillah, pelepasan ekspor ini menjadi simbol bahwa komoditas perikanan Indonesia masih menjadi primadona di pasar internasional," kata Menteri Trenggono.
Ia mengungkapkan, salah satu tantangan utama dalam rangka pencapaian target ekspor saat ini adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara tujuan ekspor utama karena adanya penurunan daya beli masyarakat seperti Amerika Serikat, Jepang dan Uni Eropa. Karenanya, dia terus mendorong upaya diversifikasi pasar ekspor produk perikanan ke pasar-pasar potensial dalam rangka mendorong pencapaian target ekspor tersebut.
KKP melakukan beberapa fasilitas dukungan kepada pelaku usaha dengan menyiapkan perangkat yang dibutuhkan, mulai dari bahan baku berkualitas melalui Good Manufacturing Practices (GMP), sistem jaminan mutu disepanjang rantai pasok, sistem logistik dan distribusi yang handal.
"Termasuk akses pasar dan promosi yang mumpuni untuk meningkatkan kinerja ekspor baik di pasar utama maupun pasar potensial," tutur Menteri Trenggono.
Adapun komoditas yang diekspor meliputi Frozen Yellowfin Tuna, Frozen Skipjack, Frozen Squid, Frozen Milkfish, Frozen Barramundi dan Snapper. Trengono mengatakan pengiriman tersebut merupakan awal dari total 30 kontainer senilai USD1,315 juta atau Rp19,79 miliar yang akan diekspor ke Tiongkok, Amerika Serikat, Australia, Vietnam, Filipina, dan Yordania hingga 13 Oktober mendatang.
Ia juga mengapresiasi kegiatan ekspor tersebut, terlebih pada periode Januari-Agustus 2024 nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok sebesar USD 753,07 juta atau meningkat 9,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Begitu juga ekspor produk perikanan Indonesia ke Vietnam, Australia dan Yordania juga mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 47,0%, 7,6% dan 3,7%.
"Tentu pengiriman hari ini bukanlah yang terakhir, karena total permintaanya mencapai 30 kontainer. Dan saya harap kedepan ekspor perikanan semakin meningkat agar berdampak pada masyarakat, khususnya nelayan," katanya.
DAYA SAING
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Januari-Agustus 2024, nilai ekspor perikanan Indonesia mencapai USD3,73 miliar dengan volume 896 ribu ton.
Komoditas utama ekspor Indonesia meliputi Udang (27,8%), Tuna-Cakalang (17,5%), Cumi-Sotong-Gurita (14,1%), Rajungan-Kepiting (9,6%), Rumput Laut (6,1%) dan Tilapia (1,6%).
"2024 ini tahun tuna dan kita promosikan tuna di beberapa kesempatan, kita juga sampaikan bahwa Indonesian Seafood punya berbagai produk berkualitas dan terbukti melalui ekspor hari ini," urai Budi.
Ia menyebut produk tuna-cakalang begitu diminati di pasar internasional dan merupakan komoditas utama ekspor Indonesia ke Amerika Serikat dengan kontribusi 12,3% dari total ekspor produk perikanan ke Amerika Serikat.
Sementara itu, kontribusi ekspor tuna-cakalang pada periode Januari-Agustus 2024 di pasar Jepang sebesar 24,2%, Vietnam 18,0%, Australia 39,5%, Filipina 50,7% dan Yordania 97,7%.
Budi menyebut hal tersebut menjadi kado bagi tahun tuna mengingat tuna-cakalang Indonesia jadi primadona di pasar internasional. (Riz/Oryza)