- Tinggal Bawa Tumbler, KAI Sediakan 102 Water Station Gratis di 39 Stasiun, Cek Lokasinya
- Forum Laut Dunia di Prancis, KKP Tegaskan Pentingnya Dukungan Pasar Global ke Nelayan Kecil
- Pelindo dan Pertamina EP Teken Kerja Sama Pemanduan dan Penundaan Kapal di CBM Bunyu Kaltara
- Kijing Menggeliat, Pelindo Luncurkan Layanan Peti Kemas Perdana Juni 2025
- Wujudkan Asta Cita Prabowo ASDP Lepas KMP Jatra II Nias-Sibolga Perkuat Koneksitas Indonesia Barat
- Forum UNOC-3 di Prancis, Indonesia Komitmen Kelola Perlindungan Laut dan Ekonomi Biru
- 2 Ton Narkoba Dimusnahkan, Kasal: Jaga Perairan Indonesia dari Penyelundupan
- Asongan dan Tenaga Kerja Bagasi di Pelabuhan Makassar Dirangkul, Diajak Tertib dan Beretika
- 16 Ton Ikan Beku Papua Berlayar ke Semarang, KKP: Kampung Nelayan Merah Putih Berkelanjutan
- Pelabuhan Jembatan Kebaikan, IPC TPK Salurkan 27 Hewan Kurban ke Masyarakat Ring 1
130 Orang tewas di Stadion Kanjuruhan Malang, PSSI Berharap FIFA Tidak jatuhkan Sanksi

Keterangan Gambar : Sekretaris PSSI, Yunus Nusi menjelaskan soal Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang. Foto: ist
Indonesiamaritimenews.com( IMN), JAKARTA –:Tragedi tewasnya 130 orang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, telah dilaporkan ke induk sepak bola dunia, FIFA. Pihak PSSI berharap FIFA tidak menjatuhkan sanksi atas peristiwa tersebut.
PSSI kini masih melakukan investigasi untuk mengusut tragedi tersebut. Tragedi Kanjuruhan jadi duka sepakbola Indonesia dan dunia. Pasca kejadian tersebut, ada kekhawatiran tentang nasib Indonesia pada event Piala Dunia U-20 2023 pada Mei sampai Juni mendatang.
Baca Lainnya :
- Tinjau Terminal Amplas Medan, Menhub Minta Terminal Bayangan Ditertibkan0
- Ngeri! Perosotan Kolam Renang Kenpark Setinggi 8 Meter Ambrol, 16 Pengunjung Luka Parah0
- Menhub: Dua Tahun Tidak Pulang Kampung, Mudik Lebaran Tahun ini Membahagiakan0
- Mudik Lebaran, Penjualan Tiket KA Sudah Hampir 100 Persen0
- Waduh! Bupati Bogor Ade Yasin Kena OTT KPK Ikuiti Jejak Kakak27
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi di jumpa pers di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Minggu (2/10/2022) siang mengungkapkan sudah ada komunikasi dengan FIFA soal peristiwa memilukan tersebut. “FIFA sudah minta laporannya," jelas Yunus Nusi.
"Kami akan menunggu hasil investigasi, dari kepolisian, apapun hasilnya. Hari ini kami tidak bisa menyampaikan secara singkat, kami akan tunggu sore malam ini hasil kunjungan ketum dan komdis ke Malang," kata Yunus Nusi.
"Kami akan membangun komunikasi dengan FIFA terus menerus agar Indonesia tidak terkena sanksi. "FIFA bisa saja akan berkunjung ke Indonesia secara jelas dan nyata mendengar kejadian Tragedi Kanjuruhan," tandas Yunus Nusi. Pihak FIFA, sambung Yunus Nusi, FIFA tidak akan terburu-buru mengambil keputusan.
Dijelaskannya juga, tragedi yang menewaskan 130 orang serta membuat 180 orang lebih dirawat di rumah sakit, bukanlah peristiwa bentrokan. “Tragedi ini bukanlah kerusuhan, bukan bentrokan, bukan perkelahian,” ungkap Yunus Nusi.
Banyaknya korban berjatuhan, sambung dia, karena penonton berdesak-desakan di satu titik pintu berupaya keluar dari stadion saat ricuh terjadi. Akibat desa-desakan tersebut banyak yang terinjak-injak, tidak bisa bernafas pasca polisi menembakkan gas air mata.
Peristiwa ini menjadi atensi semua pihak termasuk PSSI yang sangat terkena dampak. “Kami terus bangun komunikasi dengan FIFA,” kata dia lagi. Yang pasti, panitia pelaksana serta pihak Arema FC bakal kena sanksi. “Panitia pelaksana serta Arema menunggu sanksi berat,” tegas dia.
Seperti diberitakan indonesiamaritimenews.com sebelumnya, kericuhan terjadi pasca laga Derby Jatim antara Arema FC vs Persebaya Surabaya pekan 11 Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Aremania, julukan bagi suporter Arema FC, kecewa berat karena tim kesayangan mereka kalah 2-3 di kandang sendiri. Ribuan orang turun ke lapangan, kericuhan pun tak bisa dihindari hingga ratusan korban berjatuhan. (Arry/ Oryza)
