- Pulkam Naik Kapal Perang TNI AL, Pangkolinlamil Sambut Pemudik di Dermaga Komando, Priok
- Gunung Ruang Meletus, TNI AL Kirim Kapal Perang Bawa Bantuan
- Mudik Ceria Lebaran 2024 di Tanjung Priok Berjalan Lancar & Aman
- Evaluasi Mudik 2024, Catatan ITW: Mestinya Pemerintah Tidak Gagap
- Ribuan Arus Balik Sepeda Motor, Ceria, Kembali ke Ibukota Naik Kapal Gratis
- Prajurit TNI AL Siaga Pengamanan Mudik di Pelabuhan Punggur Batam
- Open House Idul Fitri, Kasal Pererat Silaturahmi Keluarga Besar TNI AL dan Masyarakat
- Patroli Udara TNI AL dan Pemda di Ketapang-Selat Bali, Arus Mudik Lancar
- Kisruh, Pemudik Marah Tiket Ferizy Merak-Bakauheni Diumumkan Habis
- Terjebak Macet 15 Jam Jakarta-Merak, Buka & Sahur Cuma Telur Rebus, Kurma, Banyakin Minum
Truk ODOL Dilarang Naik Kapal, Kalau Nekat Usir Saja
Keterangan Gambar : Truk yang membawa muatan di kapal ferry.Foto: Property of Indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Kementerian Perhubungan menegaskan, truk ODOL (Over Dimension dan Over Loading) dilarang masuk ke kapal. Pengelola pelabuhan berhak mengeluarkan alias mengusir kendaraan obesitas tersebut.
Larangan ini menyusul kejadian truk pengangkut semen tercebur ke laut di dermaga 5 Pelabuhan Merak, Banten, pada Rabu (28/12/2022) malam.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno menegaskan para operator pelabuhan harus mengutamakan keselamatan saat mengatur muatan kapal. Hal ini merujuk Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 103 Tahun 2017 Tentang Pengaturan dan Pengendalian Kendaraan yang Menggunakan Jasa Angkutan Penyeberangan.
Baca Lainnya :
- Cuaca Ekstrem, Kemenhub Gandeng BMKG, BRIN dan BNPB Antisipasi Dampak Buruk0
- Truk Bawa 24 Ton Semen Kecebur ke Laut di Pelabuhan Merak0
- Pelindo Multi Terminal Lancarkan Pelayanan Nataru Tambah Peralatan dan SDM di Lapangan0
- Sentil ASDP, Menhub Minta Tingkatkan Aspek Keselamatan Penyeberangan Merak-Bakauheni0
- Mudik Nataru 2022, Pelabuhan Bakauheni Aman Lalu Lintas Lancar0
Karenanya Hendro meminta operator dan petugas tegas menolak kendaraan yang tidak sesuai ketentuan terlebih jika ada indikasi ODOL.
“Dalam PM 103/2017 pasal 2 tertulis bahwa setiap kendaraan beserta muatannya yang akan diangkut menggunakan kapal angkutan penyeberangan wajib diketahui dimensi (tinggi) dan berat kendaraan. Operator pelabuhan penyeberangan juga berhak menolak kendaraan yang tidak menaati ketentuan," tegas Dirjen Hendro dalam keterangan tertulis, Kamis (29/12/2022).
Dia menegaskan, kendaraan yang tidak menaati peraturan dapat dikeluarkan dari lajur antrian pembelian tiket. "Oleh karena itu, operator pelabuhan penyeberangan harus menyediakan jalur khusus untuk mengeluarkan kendaraan dari pelabuhan,” sambung Hendro.
KOORDINASI POLISI
Hendro meminta agar operator pelabuhan dapat berkoordinasi dengan kepolisian untuk menindak tegas.
Ke depannya Hendro juga berharap agar pengaplikasian PM 103/2017 dapat dilakukan menyeluruh dengan menyediakan fasilitas portal dan jembatan timbang di pelabuhan penyeberangan.
“Terlebih dalam kondisi cuaca seperti saat ini, di mana rawan cuaca buruk dengan gelombang tinggi, kondisi kendaraan dengan muatan maupun dimensi berlebih akan sangat berbahaya," tutur Hendro.
Baca juga:Truk Bawa 24 Ton Semen Kecebur ke Laut di Pelabuhan Merak
Diberitakan indonesiamaritimenews.com sebelumnya, truk bermuatan semen diketahui tercebur ke laut di Dermaga 5, Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (28/12/2022) malam. Kementerian Perhubungan menduga truk itu kelebihan muatan. (Aryy/:Oryza)