- Tingkatkan Kompetensi Auditor ISPS Code, Kemenhub Gandeng Australia
- Pasukan Katak TNI AL Latihan Bersama Angkatan Laut Amerika, Tingkatkan Kemampuan Taktik Operasi
- Total Pagu Kebutuhan Tahun 2024 Rp 74,53 T, Kemenhub & Komisi V DPR RI Berjuang Tingkatkan Anggaran
- Meningkat 26,47% dari Tahun Lalu Realisasi Anggaran Kemenhub Per Mei 2023 Capai Rp10,44 T
- Lindungi Hak Pelaut Meninggal di Singapura, Kemenhub Fasilitasi Pengurusan dan Pencairan Asuransi
- Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kepala Staf Kolinlamil Ikut Menanam Pohon
- Keren! Subholding Pelindo Solusi Logistik Raih Penghargaan CSR Award 2023
- Tolak RUU Kesehatan, Puluhan Ribu Nakes Mulai Dokter Hingga Perawat Geruduk Gedung DPR
- TNI AL Turun Tangan, 17 Pekerja Migran Ilegal Gagal Diselundupkan ke Malaysia
- MNEK 2023 Diikuti 36 Negara Dibuka Panglima TNI, Dimeriahkan Atraksi Pesawat Tempur
Raih Gelar Doktor Kehormatan, Erick: Merger Pelindo Cara Tepat Tekan Ongkos Logistik

Keterangan Gambar : Menteri BUMN Erick Thohir raih gelar doktor kehormatan. Foto: dok. Pelindo
Indonesiamaritimenews.com( (IMN) JAKARTA: Penggabungan atau merger BUMN Kepelabuhanan merupakan langkah penting guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Penggabungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo yang telah dilaksanakan pada 1 Oktober 2021 lalu, merupakan salah satu program transformasi yang dilaksanakan oleh Kementerian BUMN.
Baca Lainnya :
- Wapres ke Jepang, Bahas Keinginan Indonesia Jadi Pusat Halal Dunia 20240
- PN Jakarta Pusat Putuskan Pemilu Ditunda, KPU Bilang Nggak Ngaruh0
- KM Baruna Jaya Karam, 7 ABK Selamat Naik Rakit0
- Satgas MTF TNI AL Berperan Sebagai Peacekeeper, Duta Budaya dan Duta Pariwisata Indonesia 0
- Makasar New Port Ditargetkan Rampung Tahun Ini0
Hal ini diungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir dalam Orasi Ilmiah berjudul “Eternitas Transformasi BUMN”. Ini disampaikannya pada saat Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas Brawijaya dalam rangka penganugerahan gelar Doktor Kehormatan dalam Bidang Manajemen Strategi kepada Erick Thohir.
“Pada saat pertama saya memasuki Kementerian BUMN, agenda nyata yang pertama terpikirkan oleh saya adalah mentransformasi BUMN, agar mampu melampaui kriteria-kriteria korporatif yang baku. Tetapi transformasi harus dilakukan dengan cepat dan tepat, namun tetap dalam kerangka konstitusi,” ujar Erick dikutip Senin (6/3/2023).
Salah satu fokus utama Pelindo pascamerger adalah transformasi operasional, melalui standarisasi dan sistemisasi pelabuhan yang ditunjang dengan peningkatan kapabilitas SDM serta transformasi proses bisnis.
Hasil transformasi ini mulai terlihat setelah satu tahun merger berjalan, yakni dengan adanya peningkatan kinerja dan produktivitas di sejumlah pelabuhan. Peningkatan produktivitas bongkar muat diukur dengan parameter boks per kapal per jam (BSH) dan pengurangan port stay atau waktu sandar kapal di pelabuhan yang diukur dengan jumlah hari.
PENINGKATAN KINERJA
Makin pendeknya waktu sandar dan waktu bongkar muat membuat biaya operasional makin efisien, dan diharapkan trafik kapal dapat meningkat.
Sebagai contoh di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan, jumlah bongkar muat naik lebih dari dua kali lipat dari 20 boks per kapal per jam hingga 45 boks per kapal per jam dalam kondisi optimum. Kecepatan bongkar muat itu membuat waktu sandar kapal dapat berkurang menjadi setengahnya, dari dua hari menjadi hanya satu hari.
Peningkatan kinerja juga terjadi di TPK Makassar dan Terminal Makassar New Port, di mana waktu sandar dapat berkurang dari dua menjadi satu hari. Peningkatan kinerja terbaik ada di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Ambon, di mana kecepatan bongkar muat naik hampir tiga kali lipat, dari 12 boks per kapal per jam menjadi 35 boks. Dampaknya, jumlah waktu sandar kapal dapat terpangkas dari tiga hari menjadi dua bahkan satu hari.
Erick juga menyinggung merger Pelindo yang dilakukan untuk membantu menurunkan biaya logistik. “Merger perusahaan BUMN Pelabuhan yakni Pelindo 1-4 dimana penggabungan pelabuhan dapat menekan ongkos logistik transportasi laut dan terus mengintegrasikan pelabuhan Pelindo kedepannya dengan kawasan-kawasan industri di belakangnya,” ungkap Erick.
PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN
Sejalan dengan hal tersebut, Pelindo secara berkelanjutan melakukan pengembangan fasilitas dan prasarana pelabuhan sebagai bentuk dukungan integrasi logistik.
Salah satunya, pengembangan Terminal Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, yang akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung untuk menunjang kegiatan perindustrian dan logistik.
Terminal yang diresmikan pada Agustus 2022 lalu ini diharapkan menjadi sebuah kawasan logistik terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok produk-produk Kalimantan Barat, seperti CPO dan Bauksit. Contoh lainnya, Pelindo juga melakukan pembangunan Jalan Tol Cibitung Cilincing (JTCC) yang direncankaan mulai beroperasi pada bulan April 2023 mendatang.
Pembangunan JTCC juga merupakan bagian dari upaya memperkuat konektivitas dengan hinterland yang juga akan mempercepat mobilitas logistik dari Kawasan industri timur Jakarta menuju Tanjung Priok dan sebaliknya.
Erick menambahkan, strategi eternitas transformasi harus mampu menjadikan BUMN sebagai pelaku bisnis berkelas dunia yang memiliki penguasaan, jangkauan bisnis, dan pengelolaan melampaui batas-batas negara.
“Holdingisasi yang saya lakukan adalah dengan mengintegrasikan rantai nilai dan rantai pasok perusahan-perusahaan BUMN, sehingga membentuk ekosistem yang kuat yang siap bersaing di tingkat global,” kata Erick.
ROADMAP PELINDO
Sementara itu Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono mengatakan makin pendeknya waktu sandar dan waktu bongkar muat membuat biaya operasional makin efisien. Selain itu diharapkan trafik kapal dapat meningkat.
"Bagi pelanggan, baik shipping line maupun cargo owner, dapat memetik manfaat berupa efisiensi biaya dan business opportunity yang lebih besar,” ujar Arif Suhartono.
Pelindo sendiri telah menyusun roadmap 2021-2025, di mana tahun 2023-2024 merupakan fase Business Expansion & Partnerships. Dalam fase ini, terdapat beberapa program ekspansi bisnis seperti Strategic Partnership, kolaborasi dengan pelayaran domestik dan global untuk peningkatan konektivitas laut, serta pengembangan konektivitas dan ekosistem logistik melalui kerjasama dengan pelaku industri logistik darat.
“Menjalankan amanat Kementerian BUMN, Pelindo berupaya mewujudkan visinya menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia melalui beberapa rencana program kerja, termasuk rencana ekspansi regional, peningkatan pemanfaatan teknologi digital dalam bisnis kepelabuhanan, serta penguatan konektivitas dan ekosistem logistik melalui kerjasama dengan kawasan industri,” tandas Arif. (Arry/Oryza)
