- Alhamdulillah... Prajurit KRI Tanjung Kambani-971 Khataman Al-Quran di Atas Kapal
- Misi Diplomasi ke Pasific Selatan Selesai, Satgas Port Visit 2024 Kembali ke Indonesia
- Rakornis Kenavigasian 2024, Ini yang Dibahas Kemenhub
- Keselamatan Pelayaran Jadi Prioritas, Kemenhub Bagikan E-Pas Kecil dan Life Jacket ke Nelayan
- KKP: Hingga Oktober 2024, Produksi Perikanan dan Rumput Laut 18,26 Ton, Penerimaan Meningkat
- Omah Sinau, Desa Energi Berdikari Binaan PTK Kelola 31,5 Ton Sampah, Jadi Pusat Edukasi
- Kerahkan Kapal Perang, TNI AL Himpun Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Erick Thohir Angkat Heru Widodo Jadi Dirut ASDP, Ini Jajaran Komisaris dan Direksi Baru
- Ikan Paus Sperma 17 Meter Mati Terdampar di Pantai Sumba Timur NTT Dimusnahkan
- Food Safety Jadi Isu Global, KKP Gandeng Norwegia Tingkatkan Mutu Produk Perikanan
Presiden Jokowi Wanti-wanti Ancaman Cuaca Ekstrem di Penghujung 2022
Keterangan Gambar : Presiden Joko Widodo. Foto: Dok. Setpres
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Presiden Joko Widodo meminta para menteri untuk mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi karena cuaca ekstrem pada penghujung 2022.
Presiden mengatakan, di penghujung tahun 2022 memasuki tahun 2023, ada beberapa hal yang akan disampaikannya. "Pertama antisipasi bencana cuaca ekstrem dan yang berkaitan dengan keselamatan lalu lintas agar kita semuanya memberikan perhatian," kata Presiden di Istana Negara Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Hal tersebut disampikan Jokowi dalam pengantar Sidang Paripurna dengan agenda (1) Perkiraan kondisi perekonomian tahun 2023, (2) Evaluasi penanganan COVID-19 dan (3) Antisipasi Krisis Pangan dan Energi. Acara ini dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para menteri kabinet Indonesia Maju dan sejumlah kepala lembaga tinggi negara.
Baca Lainnya :
- Hadapi Tantangan Global, Indonesia Ajak Negara Kepulauan Perkuat Ekonomi Biru0
- Syukuran Sederhana HUT ke-73 Polda Metro Jaya, Ini Pesan Kapolda Kepada Anggotanya0
- Genjot Ekonomi Nelayan Sampang, Ini Langkah Kementerian Kelautan0
- Heboh Pulau Widi Halmahera Dilelang di Amerika, Begini Sikap Pemerintah0
- Viral Pulau Widi di Maluku Akan Dilelang, KKP: Pengelola Belum Kantongi Izin0
Presiden memgatakan, memaksimalkan informasi cuaca dari BMKG sebagai peringatan dini dan juga mitigasi bencana di seluruh daerah yang memiliki potensi bencana, harus diperhatikan.
Para menteri juga diminta memastikan negara betul-betul hadir saat terjadi bencana.
"Segerakan bantuan kemanusiaan dan juga segerakan rekonstruksi bangunan yang terdampak gempa ataupun bencana lainnya apabila memang keadaan sudah memungkinkan untuk segera dimulai," tegas Presiden.
Jokowi juga meminta antisipasi dan mitigasi terhadap penanganan COVID-19 agar tetap dilakukan. "Meskipun saya lihat ini sudah terjadi penurunan yang lumayan banyak, karena di 5 Desember kemarin setelah naik sampai 6 ribu (kasus) bahkan 7 ribu (kasus), per 5 Desember kemarin saya lihat kasus hariannya sudah di angka 2234," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Seperti diketahui, cuaca ekstrem dan bencana alam terjadi di Indonesia di penghujung 2022 ini. Bencana terbesar gempa bumi berkekuatan 5,6 Magnitudo di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada 21 November 2022 yang menewaskan 334 orang tewas, dan 8 orang lainnya masih hilang.
Selain Cianjur, menyusul kemudian gempa berkekuatan 6,1 Magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu 3 Desember 2022. Meski tidak ada korban jiwa, namun 135 bangunan rumah terdampak gempa.
Menyusul kemudian peristiwa erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada 4 November 2022. Semburan awan panas membuat sekitar 2.200 warga harus mengungsi. (Arry/Oryza)