PELNI Tingkatkan Layanan Angkutan Cepat dan Terjangkau, Dukung Roda Ekonomi Antar Pulau

By Indonesia Maritime News 08 Nov 2024, 08:04:29 WIB Logistik
PELNI Tingkatkan Layanan Angkutan Cepat dan Terjangkau, Dukung Roda Ekonomi Antar Pulau

Keterangan Gambar : PT. PELNI (Persero) sebagai salah satu BUMN perusahaan pelayaran yang ditugaskan oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, memiliki peran strategis dalam mewujudkan layanan transportasi laut yang optimal dan berkualitas.Foto: Pelni



Indonesiamaritimenews.com (IMN),BANDUNG: Transportasi laut merupakan satu-satunya moda yang paling efektif untuk menghubungkan pulau-pulau di Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Selain efisien, biaya transportasi laut juga terjangkau, sehingga dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

Transportasi laut tidak hanya melayani penumpang, tetapi juga barang yang menjadikannya sarana vital untuk mendukung perekonomian masyarakat antar pulau.

Baca Lainnya :

Hal ini disampaikan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Hartanto saat membuka acara Rapat Koordinasi Teknis Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) Bidang Angkutan Laut untuk Penumpang Kelas Ekonomi, Kamis (7/11/2024).

Lebih lanjut, Hartanto mengatakan bahwa PT. PELNI (Persero) sebagai salah satu BUMN perusahaan pelayaran yang ditugaskan oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, memiliki peran strategis dalam mewujudkan layanan transportasi laut yang optimal dan berkualitas.

"Saat ini penugasan kepada PT. PELNI (Persero) melayani 8 pelabuhan pangkal dan 72 pelabuhan singgah, dengan mengoperasikan 26 kapal penumpang dengan berbagai ukuran," kata Hartanto.

Ia menjelaskan, hingga bulan Oktober 2024, PT. PELNI (Persero) telah mengangkut sebanyak 3.526.219 penumpang, 30.508 ton barang, 8.306 TEUs kontainer, dan 9.769 unit kendaraan.

"Angka-angka ini mencerminkan komitmen pemerintah melalui PT. PELNI (Persero) dalam menyediakan layanan transportasi laut yang tidak hanya cepat, tetapi juga dapat diandalkan oleh masyarakat," sambung dia.

Dalam mendukung perekonomian dan aksesibilitas masyarakat antar pulau, sangat diperlukan kerjasama dari semua stakeholder, termasuk Pemerintah Daerah, Badan Usaha Pelabuhan (BUP), dan masyarakat sehingga semua pihak dapat bersama-sama berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan keamanan transportasi laut.

"Melalui rakornis ini, marilah kita berbagi ide, solusi, dan strategi yang inovatif untuk meningkatkan pelayanan publik di bidang angkutan laut untuk penumpang kelas ekonomi guna mewujudkan Indonesia yang maju, aman, dan sejahtera," tandas Hartanto.

EVALUASI KINERJA

Pada kesempatan yang sama, Capt. Hasan Sadili, Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri dalam laporannya menyampaikan tema Rakornis Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) Bidang Angkutan Laut untuk Penumpang Kelas Ekonomi, yaitu "Penguatan Konektivitas Antar Pulau yang Berkesinambungan dan Berkeselamatan untuk Indonesia Maju".

Ia mengungkapkan beberapa tujuan diselenggarakan rapat koordinasi teknis yaitu untuk evaluasi kinerja dengan menilai sejauh mana pelaksanaan penyelenggaraan PSO telah mencapai target yang telah ditetapkan.

"Mengidentifikasi kendala dan tantangan yang dihadapi; menguatkan koordinasi dan sinergi dengan meningkatkan koordinasi antar berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan penyelenggaraan PSO, seperti Pemerintah Pusat ataupun Pemerintah Daerah, Penyelenggara Pelabuhan, Operator Kapal dan Stakeholder terkait lainnya," sambung Hasan Sadili.

Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dapat mengambil kebijakan terbaik dalam penetapan jaringan trayek kapal PSO pada tahun anggaran 2025. Sehingga dalam penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik kapal PSO di tahun 2025 dapat berjalan dengan  baik.

"Selain itu, rakornis ini juga bertujuan untuk menetapkan jaringan trayek kapal PSO Tahun 2025 berdasarkan usulan jaringan trayek yang dievaluasi secara cermat dan menyeluruh dengan memperhatikan potensi penumpang, ketersediaan fasilitas pelabuhan berdasarkan ketersediaan armada PSO saat ini; dan meningkatkan kualitas keputusan yang diambil dalam menentukan jaringan trayek kapal PSO pada tahun anggaran 2025," tandasnya.

Sebagai informasi, rakornis ini dilaksanakan pada tanggal 6-8 November di Hotel Four Points by Sheraton, Bandung. Acara ini menghadirkan narasumber dari Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, PT. PELNI, Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, serta Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. (Arry/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook