- H+5 Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, 3 Jenazah Ditemukan, Menhub: Pencarian Diperluas
- Sukses, Pelindo Uji Coba Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, KMP Pulo Tello Berhasil Masuk Dermaga
- Sukseskan Program Strategis Kelautan Perikanan, KKP Perkuat Peran Penyuluh
- KTT BRICS di Rio de Janeiro, Presiden Prabowo Dapat Ucapan Khusus dari Presiden Brasil
- KKP Lebarkan Sayap Ekspor Perikanan ke Vietnam, Korsel dan Kanada
- Hari ke-4 Operasi SAR, Kapal Perang TNI AL Temukan Jasad Korban KMP Tunu Pratama Jaya
- Kapal Perang Singapura Masuki Indonesia, Kapal Rudal KRI Alamang-644 Awasi Ketat
- KKP Gandeng SEAFDEC Kurangi Pencemaran Mikroplastik di Laut
- BUMN Tambang Harus Serahkan Laporan Tahunan Tepat Waktu, KKP: Denda Rp5 Juta/Hari
- Presiden Prabowo Hadiri KTT BRICS di Rio de Janiero, Momen Bersejarah
Pabrik NPK PIM Dongkrak Perekonomian Rakyat Aceh
1.jpg)
Keterangan Gambar : Pembangunan pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Lhokseumawe.Foto: Kementerian BUMN
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Pembangunan pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Lhokseumawe, Aceh, diyakini dapat memberikan dampak positif khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah melalui Kementerian BUMN telah mendorong pembangunan serta berinvestasi mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun.
“Kita peduli bagaimana hal-hal yang didorong oleh Bapak Presiden untuk berinvestasi di Aceh ini menjadi sebuah keberlanjutan dalam perubahan yang memang mensejahterakan rakyat Aceh pada khususnya,” kata Erick Thohir dalam acara Peresmian Pabrik NPK di PT Pupuk Iskandar Muda, Aceh beberapa waktu lalu.
Baca Lainnya :
- 524 Pekerja Migran Indonesia Mengadu Nasib ke Negeri Ginseng, Selamat Jalan...0
- Nelayan Dilatih Mengawal Blue Economy0
- Bursa Caketum Kian Seru, Erick Thohir Janji Bersihkan PSSI, Berantas Mafia Bola0
- Tok! Biaya Haji 2023 Disepakati Rp49,8 Juta0
- Vonis 5 Pembunuh Brigadir Yosua Jauh dari Tuntutan JPU, Ini Kata Mahfud Md0
Kepedulian Pemerintah kepada Aceh, sambung Erick, terlihat dari multiplier effect pembangunan Pabrik NPK PIM yang investasinya senilai Rp 1,7 triliun. Pembangunannya menyerap tenaga kerja 1.189 orang khususnya pada masa proyek dan 240 orang untuk fase operasional. Pabrik NPK PIM akan menambah PDRB Aceh sekitar 4,13 persen.
“Bapak Presiden terus mengingatkan kami bahwa pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan di Aceh bisa terus tumbuh. Karena itu kita ketahui bahwa Aceh ini Provinsi yang penting dalam sejarah menjaga kemerdekaan Republik Indonesia,” ungkap Erick.
Kementerian BUMN juga telah membentuk konsorsium yang melibatkan perusahaan daerah untuk mengembangkan KEK Arun menuju klaster industri hijau atau Green Industry Cluster (GIC).
Menurut Erick, kerja sama lintas BUMN ini tertuang dalam penandatanganan Head of Agreement (HoA) Penyertaan Modal di PT Patriot Nusantara Aceh selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Arun, dengan melibatkan konsorsium BUMN yaitu PT Pupuk Indonesia melalui Pupuk Iskandar Muda, PT Pertamina melalui Perta Arun Gas, PT Pelindo, dan PT Pembangunan Aceh (PEMA).
Penandatanganan HoA dilakukan oleh Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda, Budi Santoso Syarif; Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati; Direktur Utama PT Pelindo, Arif Suhartono; dan Direktur Utama PT Pembangunan Aceh, Ali Mulyagusdin. Penandatanganan dilaksanakan bersamaan dengan acara Peresmian Pabrik Pupuk NPK Pupuk Iskandar Muda di Lhokseumawe, Aceh Utara, dan disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi.
KAWASAN INDUSTRI HIJAU
Erick menjelaskan, konsorsium BUMN dibentuk dalam rangka mengoptimalkan potensi besar pengembangan klaster industri hijau di KEK Arun. Pengembangan kawasan industri hijau merupakan persaingan yang harus diantisipasi pada kondisi global.
Erick juga menjelaskan bahwa pada kawasan industri hijau akan dikembangkan produk yang sangat dibutuhkan untuk sumber energi kedepan, yaitu blue ammonia, green ammonia, biomethane, dan pengembangan LNG Hub untuk mendukung produksi gas yang berpotensi dihasilkan dari Blok Andaman.
Dalam rangka mewujudkan kawasan industri hijau, di KEK Arun akan dikembangkan industri blue ammonia, green ammonia, dan ammonia hub oleh Pupuk Indonesia, peningkatan pusat distribusi LNG, LPG, dan Kondensat Hub Asia yang dijalankan Pertamina.
Kemudian PLN akan melakukan penyediaan listrik energi terbarukan, dan Pelindo akan melakukan optimalisasi lahan pelabuhan. Kawasan industri hijau ini juga berpotensi menjadi zona pengolahan produk biomethane yang melibatkan PTPN. Klaster Industri Hijau ini nantinya akan berkontribusi dalam pencapaian komitmen net-zero emission pada 2060.
“Kami pastikan BUMN tidak pernah menomorduakan Aceh, tidak pernah Pak. Justru di bawah bapak presiden kita justru membangun terus saat ini untuk memastikan bahwa Aceh menjadi sumber energi nasional daripada perbaikan pangan nasional,” tandas Erick. (Fat/ Oryza)
