- Kapal KM Lombok Tabrak Karang di Pulau Deli Banten, 11 ABK Diselamatkan Satgas Marinir
- Kebakaran Melumat Permukiman Warga, Prajurit TNI AL dan Tim SAR Gabungan Padamkan Api
- Kaos Kesehatan Relive Wear Inovasi Jepang, Lancarkan Peredaran Darah dan Cegah Penyakit
- Rute Bengkulu-Enggano Kembali Dibuka, ASDP: Dukung Mobilitas dan Koneksitas antar Pulau
- Jejak Pertempuran AS dan Jepang, Penyelam TNI AL Pasang Prasasti di Bangkai Kapal USAT Liberty
- 7 Calon Pekerja Migran Ilegal Gagal Menyeberang ke Malaysia, Keburu Ketahuan Prajurit TNI AL
- Upacara di Kapal Perang, Tongkat Komando KRI Keris-624 dan KRI Ajak-653 Beralih
- Jelajahi Sungai Kapuas Naik Kapal Perang, Anak Muda Diajak Kenal Dunia Maritim
- Posko Lebaran 2025 Resmi Ditutup, Menteri AHY: Penyelenggaraan Mudik-Balik Aman & Lancar
- Pemudik Lebaran 2025 via Pelabuhan Pelindo Tembus 1,7 Juta Orang, Naik 2,4 %
Luar Biasa! Gelaran Wayang Orang Pandawa Boyong Dapat Apresiasi UNESCO

Keterangan Gambar : Pagelaran Wayang Orang dengan lakon “Pandawa Boyong” yang diselenggarakan oleh TNI AL dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera bukan hanya membuat decak kagum publik di dalam negeri tetapi juga di luar negeri bahkan meraih penghargaan dan apresiasi dari UNESCO.Foto: Dispen AL
Indonesiamaritimenews.com (IMN)JAKARTA: Luar Biasa. Pagelaran Wayang Orang dengan lakon “Pandawa Boyong” yang diselenggarakan oleh TNI AL dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera pada 15 Januari bukan hanya membuat decak kagum publik di dalam negeri serta meraih penghargaan MURI. Gelaran tersebut juga mendapat apresiasi dari UNESCO.
UNESCO yang diwakili oleh Ketua Regional Asia Pasifik, Christina Cojocaru, yang juga hadir dan menyaksikan secara langsung pagelaran menyampaikan bahwa pihaknya merasa terhormat dapat menyaksikan bagaimana semangat gotong-royong ini diwujudkan dalam pagelaran Wayang Orang.
“Terima kasih kepada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, karena telah menghidupkan pertunjukan Pandawa Boyong yang inspiratif dan mendidik. Kerja keras dan upaya luar biasa dalam mempromosikan dan melestarikan bentuk seni tradisional Wayang Orang mendapat apresiasi positif dari UNESCO.” ungkap Christina Cojocaru, Ketua Regional Asia Pasifik UNESCO.
Baca Lainnya :
- Pagelaran Wayang Orang Pandawa Boyong, TNI AL Kembali Raih Penghargaan MURI0
- Bus Air KMP Jurung-Jurung dan KMP Asa-Asa Bawa Wisatawan Nikmati Danau Toba0
- Penuhi Standar PBB, KRI Frans Kasiepo-368 Peroleh Apresiasi COE di Lebanon0
- Dukung Destinasi Wisata, Transportasi Laut dan Udara di Bali Terus Ditingkatkan0
- Rakornas Gubernur Se-Indonesia, Menhub: Pemda Berperan Penting Bangun Infrastruktur Transportasi0
Baca juga: Pagelaran Wayang Orang Pandawa Boyong, TNI AL Kembali Raih Penghargaan MURI
Organisasi yang mewadahi pendidikan hingga pelestarian budaya di PBB ini menilai, pagelaran yang diselenggarakan oleh TNI AL sangat luar biasa. Bukan hanya pada pelestarian kebudayaan tetapi juga diperankan oleh para Pimpinan TNI serta POLRI. Hal tersebut mewujudkan sinergitas yang kuat.
INISIASI PANGLIMA TNI
Seperti yang telah diketahui, Pagelaran Wayang Orang ini merupakan inisiasi dari Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono saat masih menjabat sebagai Kasal. Lakon Pandawa Boyong menceritakan tentang lima orang ksatria bersaudara boyongan (pindah) dari Alengka yang dikuasai Kurawa ke Astinapura.
Kepindahan itu untuk memerdekakan diri dari kekuasaan Kurawa, mereka harus berperang melawan Kurawa yang jumlahnya jauh lebih besar karena utusan Pendawa untuk berdiplomasi mengalami kegagalan. Kurawa dilengkapi dengan persenjataan lebih banyak, namun berkat kesungguhan yang didasarkan niat baik, Pandawa dapat memenangkan perang itu.
Senada dengan itu, di kesempatan yang sama Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali juga menyampaikan bahwa, dengan pagelaran wayang orang ini selain dalam rangka memperingati hari Dharma Samudera juga untuk melestarikan budaya nusantara dan mempelajari sifat-sifat kepemimpinan para tokoh wayang tersebut.
“Pagelaran ini selain dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera, juga untuk menunjukkan bahwa perjuangan harus terus dilakukan, salah satunya dengan melestarikan budaya dan mempelajari nilai-nilai kepemimpinanan dari tokoh-tokoh pewayangan, yang dapat diterapkan oleh para prajurit TNI Angkatan Laut”, ujar Kasal. (Arry/Oryza)
