- Omah Sinau, Desa Energi Berdikari Binaan PTK Kelola 31,5 Ton Sampah, Jadi Pusat Edukasi
- Kerahkan Kapal Perang, TNI AL Himpun Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Erick Thohir Angkat Heru Widodo Jadi Dirut ASDP, Ini Jajaran Komisaris dan Direksi Baru
- Ikan Paus Sperma 17 Meter Mati Terdampar di Pantai Sumba Timur NTT Dimusnahkan
- Food Safety Jadi Isu Global, KKP Gandeng Norwegia Tingkatkan Mutu Produk Perikanan
- Bantu Pengungsi Letusan Gunung Lewotobi, KKP Kirim 1,8 Ton Ikan, Makanan dan Pakaian
- Bangun Depot Ketiga di Surabaya, CMA CGM Perluas Jangkauan di Indonesia
- Pelindo Gandeng Jamdatun Kejaksaan Agung, Bisnis Integritas Tinggi
- Jelang Penghujung Tahun 2024, Terminal Petikemas Surabaya Kembali Sabet Penghargaan
- Dipimpin Kasal, Athan Negara Sahabat Olahraga Menembak Eksekutif
KTT COP28 di Dubai, Pertamina NRE Pamer Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Keterangan Gambar : Diskusi bertema “E-Mobility: Balancing Sustainability and Growth in Critical Supply Chains” di Paviliun Indonesia di Dubai, Uni Emirat Arab. Foto: dok. Pertamina
Indonesiamaritimenews.com (IMN), DUBAI: Pertamina New Renewable Energy (NRE) ikut andil dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Adopsi kendaraan listrik menjadi peluang besar bagi Pertamina NRE, serta memperkuat upaya Indonesia menuju transisi energi.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau Conference of the Parties 28, Direktur Utama Pertamina NRE Dannif Danusaputro menyampaikan pihaknya akan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir.
Baca Lainnya :
- Duh.. Pengadaan Gerobak UMKM Dikorupsi, Bareskrim Sita Duit Rp900 Juta dan 11 Mobil0
- Syahrul Yasin Limpo Batal Diperiksa KPK, Izin Pulang Kampung Nengok Ibunda 0
- Sah! BIMA Kini Anak Perusahaan SPMJ, Ini Bisnis yang Dikelola0
- Sah! 16 BUMN Dapat Suntikan Dana PMN, Ini Daftarnya0
- Hari Pelindo 2023, Donor Darah di Pelabuhan Terbanyak Raih Rekor MURI0
“Kami akan menjadi pemain utama dari infrastruktur, pengisian daya dan seluruh proses rantai pasok kendaraan listrik,” kata Dannif di sela diskusi bertema “E-Mobility: Balancing Sustainability and Growth in Critical Supply Chains” di Paviliun Indonesia di Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (1/12/2023).
Dalam keterangan resminya, Dannis menyebutkan, Pertamina NRE akan mengembangkan kendaraan listrik roda dua. Perseroan sudah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan ride-hailing di Indonesia. Kerja sama itu meliputi pengembangan operator armada, pengemudi, dan pengisian daya. Perseroan juga akan mengembangkan battery pack untuk kendaraan roda dua.
Sebelumnya pada November 2023 Pertamina NRE juga telah menjalin kerja sama dengan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk untuk merintis solusi mobilitas berkelanjutan. Kedua perusahaan memperkenalkan inovasi model Electric Mobility as a Service (e-MaaS) dalam rangka membantu upaya adopsi kendaraan listrik untuk layanan transportasi umum kota.
Model e-MaaS menawarkan pembiayaan fleksibel untuk pengoperasian dan pemeliharaan bus kendaraan listrik. Model ini akan mengurangi ketergantungan pendanaan dari pemerintah, sehingga menghemat biaya penyediaan kendaraan ramah lingkungan di kota-kota besar.
Dannif menjelaskan bahwa Model e-MaaS tersebut tidak terbatas pada kendaraan saja, “Ini juga mencakup infrastruktur penting seperti stasiun pengisian daya dan sumber energi terbarukan,” ungkap Dannif.
Dalam paparannya Dannif menekankan pentingnya pendanaan. Menurutnya dibutuhkan pendanaan untuk adopsi kendaraan listrik dapat digunakan untuk mengembangkan teknologi dari hulu ke hilir.
“Hal yang sangat penting dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Sehingga, rantai pasok kendaraan listrik yang mumpuni dan mandiri akan lebih cepat terwujud,” ucap Dannif.
Dannif juga menekankan aspek penting lainnya, yaitu sumber daya alam yang tersebar di berbagai daerah. Hal ini membuat konektivitas menjadi hal yang sangat vital dalam upaya penyediaan energi bersih. Infrastruktur dan konektivitas akan mempermudah penyaluran rantai pasok, sehingga mampu mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik.
POTENSI BESAR
Dukungan Pertamina NRE untuk ekosistem kendaraan listrik ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat elektrifikasi transportasi umum, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No.55/2019 dan Instruksi Presiden No.7/2022. Seluruh upaya Pertamina NRE ini dilakukan demi mempercepat terbentuknya ekosistem rantai pasok transportasi ramah lingkungan.
Koordinator Wakil Ketua Umum Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri, Shinta Kamdani mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan kendaraan listrik.
“Walau masih permulaan, Indonesia banyak sekali potensinya dari pemanfaatan bahan baku sampai daur ulang baterai. Sektor swasta juga bisa terlibat dan mengambil peluang dari pengembangan ekosistem rantai pasokan kendaraan listrik,” ungkap Shinta.
Untuk menstimulus adopsi kendaraan listrik, pemerintah telah melakukan sejumlah langkah. Untuk menarik konsumen, pemerintah memberikan insentif Rp7 juta untuk motor baru atau konversi. Dari sisi manufaktur, terdapat potongan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10 persen untuk Tingkat Komponen Dalam Negeri yang mencapai 40 persen.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin mengatakan Indonesia harus aktif menjadi aktor utama penyuplai kendaraan listrik, tidak hanya di tingkat nasional namun juga di regional.
“Indonesia mampu menjadi pemain utama penyuplai kendaraan listrik ke tingkat internasional. Upaya ini bisa dimulai dari mengekspor ke kawasan Asia Tenggara,” kata Rachmat.
Seluruh panelis dalam sesi tersebut menyepakati bahwa pemanfaatan bahan baku seperti nikel adalah peluang besar bagi Indonesia. Selain itu, perlu ada langkah kolaboratif untuk meningkatkan kapasitas, teknologi, serta memanfaatkan keuntungan agar lebih kompetitif. Upaya ini akan berjalan lancar dengan dukungan kebijakan dari pemerintah.
Pada sesi tersebut, hadir pula Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia Francois De Maricourt serta Head of Metals and Mining at BloombergNEF Kwasi Ampofo.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (Arry/Oryza)