- Hari Dharma Samudera 2025, Koarmada RI Gelar Baksos, Bakkes dan MBG di Pesantren Al Fatah Cileungsi
- Hari Dharma Samudera 2025, Sejarah Perjuangan Prajurit Jalasena Pertahankan Kedaulatan Negara
- Tumbuh 7 %, Pelindo Terminal Petikemas Catat Kontainer Domestik Terbesar
- Pelindo Regional 2 Peringati Bulan K3, Keselamatan Kerja Investasi Strategis Perusahaan
- Mandat PBB, KRI SIM-367 Lanjutkan Misi Perdamaian Dunia di Lebanon
- Penumpang Nataru 2024-2025 Naik 3,41 %, Pelindo Multi Terminal Branch Parepare Beri Layanan Optimal
- Longsor di Kota Batam, Prajurit TNI AL Menggelar Aksi Tanggap Darurat
- Kasal Sambut Kunjungan Kehormatan Panglima Tentera Laut Diraja Malaysia, Ini yang Dibahas
- Kunjungi Mabesal Cilangkap, Menteri PPN: Kekuatan TNI AL Perlu Makin Dimantapkan
- Tegas! 600 Prajurit TNI AL dan Masyarakat Pesisir Bongkar Patok Pagar Laut 30 Km di Tangerang
Keren! Udang Hasil Budidaya Taruna KKP Diserap Pasar
Keterangan Gambar : Taruna dan Taruni sekolah vokasi Kementerian Kelautan dan Perikanan, panen udang di Jembrana, Bali. Foto: KKP
Keren! Udang Hasil Budidaya Taruna KKP Diserap Pasar
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JEMBRANA: Taruna dan taruni sekolah vokasi Kementerian Kelautan dan Perikanan berhasil mengembangkan budidaya udang berkelanjutan di Jembrana, Bali. Udang hasil panen langsung diserap pembeli dari Banyuwangi, Jawa Timur.
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan I Nyoman Radiarta mengungkapkan, keberhasilan Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana karena menerapkan sistem pembelajaran vokasi dan teaching factory kepada seluruh taruna dan taruni.
Baca Lainnya :
- Kawal Ekonomi Biru, KKP Tambah Pengawas Perikanan dan Awak Kapal0
- Gali Potensi Kerja Sama, Indonesia Menginisiasi Pembentukan ASEAN Maritime Outlook0
- Keren! 2.280 Anak Nelayan dan Petambak Dilantik Jadi Taruna Sekolah Tinggi Perikanan0
- Top! Indonesia Catatkan Potensi Transaksi Rp283 M di Ajang Word Seafood Shanghai0
- 1,7 Ton Kepiting Bakau Maluku Diekspor ke Pasar ASEAN0
Melalui sistem tersebut, porsi praktik di lapangan jauh lebih banyak dibanding teori di kelas, yakni 70 persen berbanding 30 persen. Sistem inipun diterapkan di seluruh satuan pendidikan vokasi lingkup KKP.
“Coba lihat taruna (peserta didik) jika lama belajar teori di kelas, ada berapa yang mengantuk? Kalau praktik di lapangan dijamin tidak mengantuk. Karena kita satuan pendidikan vokasi, harus jauh lebih banyak kegiatan praktiknya, karena kita menghasilkan SDM andal di lapangan,” ujar Nyoman.
Sebanyak 2,3 ton udang budidaya hasil panen langsung diserap pasar. Menurutnya, ini menandakan kualitas udang yang dihasilkan Poliktenik KP Jembrana sangat baik.
Panen kali ini juga menambah capaian PNBP Politeknik. Per 31 Agustus 2023, jumlahnya mencapai mencapai 90,8 % dari target total PNBP Rp420 juta sehingga pada akhir tahun dapat tercapai 100% bahkan lebih.
Lebih lanjut Nyoman menyampaikan, sistem teaching factory bertujuan menjadikan taruna taruni sebagai sumber daya manusia siap kerja. Dengan kompetensi yang dimiliki, mereka bisa terjun ke dunia usaha maupun menciptakan usahanya sendiri (berwirausaha).
NILAI LEBIH
Direktur Politeknik KP Jembrana, Ilham menambahkan, panen udang vaname dilakukan di tambak udang seluas 1.600 meter persegi yang berada di area di Politeknik KP Jembrana. Tahun ini, KKP membangun dua kolam baru dengan luas masing-masing 1.600 meter persegi sehingga jumlah kolam yang tersedia saat ini sebanyak empat kolam.
Panen kali ini memiliki nilai lebih karena seluruh proses budidaya dilakukan sepenuhnya oleh taruna/i dan para dosen. Sedangkan di tahun-tahun sebelumnya, proses produksi dibantu oleh teknisi dari luar kampus.
Sementara itu, Kepala Teaching Factory Budidaya Ikan, Liga Insani mengatakan, produktivitas yang diperoleh di tambak politeknik ini mencapai 18 ton per hektare dengan pola sistem intensif.
Survival Rate/SR (persentase udang yang hidup) mencapai 95% dan Feed Conversion Ratio/FCR (ukuran yang menyatakan rasio jumlah pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg daging udang) mencapai 1,25.
"Sehingga total hasil panen pada siklus kedua ini mencapai 2,3 ton," bebernya.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa arah kebijakan tinggi vokasi di KKP diutamakan untuk meningkatkan kualitas SDM unggul, berintegritas, produktif, inovatif dan bertalenta global. Menteri Trenggono juga menegaskan agar lulusan harus dapat menciptakan peluang usaha serta meningkatkan nilai kompetitif produk yang bisa diterima secara global. (Arry/Oryza)