- Bangkitkan Geliat Budidaya Rumput Laut di Kepulauan Seribu, Ini Strategi KKP
- TPS Sukses Terapkan Planning and Control untuk Kapal Full and Down
- Hujan Badai di Laut Seram KMP Teratai Prima Mati Mesin dan Hanyut Dievakuasi TNI
- Dirut Pelindo Kunjungi Pelabuhan Balik Papan Pastikan Kelancaran Operasional & Berbagi dengan Masyar
- 6 Terminal Penumpang Pelindo Regional 2 Siaga Arus Mudik Lebaran 2025, Drajat: Beri Layanan Terbaik
- Program Ketahanan Pangan, Lanal Melonguane Bersama Masyarakat Panen Raya di Talaud
- Surplus Neraca Perdagangan Perikanan 2024 Naik 9,1 %, Dipicu Kenaikan Ekspor
- Penangkapan Tuna Sirip Biru Selatan Wajib Penuhi Standar Internasional RFMO
- Libur Lebaran 2025 Tetap Beroperasi, Pelindo Regional 2 Jamin Kelancaran Arus Logistik
- 298 Ribu Ekstasi, 231 Kg Sabu Hasil Tangkapan TNI AL dan BNN Aceh Dimusnahkan
Gali Potensi Kerja Sama, Indonesia Menginisiasi Pembentukan ASEAN Maritime Outlook

Keterangan Gambar : Indonesia jadi tuan rumah KTT ke-43 ASEAN. Foto: dok. Kemenkominfo
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Salah satu prioritas Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 adalah peningkatan peningkatan kerja sama di bidang maritim. Indonesia menginisiasi pembentukan ASEAN Maritime Outlook (AMO) yang merupakan dokumen strategis dalam memperkuat kerjasama maritime.
Hal inj ditekankan oleh Direktur Kerja Sama Politik Keamanan ASEAN Kementerian Luar Negeri, Rolliansyah Soemirat. Event internasional KTT ke-43 ASEAN diselenggarakan pada tanggal 5-7 September di Jakarta.
Baca Lainnya :
- Keren! 2.280 Anak Nelayan dan Petambak Dilantik Jadi Taruna Sekolah Tinggi Perikanan0
- Top! Indonesia Catatkan Potensi Transaksi Rp283 M di Ajang Word Seafood Shanghai0
- 1,7 Ton Kepiting Bakau Maluku Diekspor ke Pasar ASEAN0
- Lolos Seleksi Taruna Sekolah Perikanan KKP, 2 Putra Daerah Papua Bersyukur0
- Wuiiih! Bendera Merah Putih Berkibar di Bawah Laut Pulau Bando0
“Indonesia menginisiasi pembentukan ASEAN Maritime Outlook (AMO) yang merupakan dokumen strategis dalam memperkuat sinergi kerja sama maritim di bawah ketiga Pilar ASEAN," ujar Rolliansyah dalam keterangan tertulis dikutip Senin (4/8/2023).
Menurut Rolliansyah, ke depan AMO akan menjadi rujukan utama kerja sama maritim antar-negara ASEAN dengan mitra eksternal. Potensi kerja sama maritim di Indo-Pasifik sangatlah besar dan bersifat multidimensional, baik secara strategis, politik, ekonomi dan sosial bagi masyarakatnya.
Edisi pertama AMO yang baru saja diluncurkan pada periode Keketuaan Indonesia, merangkum berbagai kemajuan kerja sama maritim di ASEAN secara komprehensif. Hal ini akan menjadi kompas bagi ASEAN dalam menentukan arah kerja sama maritim di masa depan.
AMO juga memberikan rekomendasi potensi kerja sama maritim yang dilakukan oleh badan-badan sektoral, mekanisme, dan proses ASEAN.
Publikasi ini berfungsi sebagai referensi praktis dalam memahami tren dan tantangan maritim di kawasan, memperkuat sinergi, dan memandu ASEAN untuk menghindari duplikasi upaya yang dilakukan antar-mekanisme, badan, dan proses terkait.
Dengan teridentifikasinya berbagai perkembangan yang ada, AMO juga akan membuka kerja sama yang lebih luas dalam hubungan dengan mitra eksternal.
Potensi kerja sama maritim juga semakin terbuka seiring dengan terus berkembangnya isu-isu baru kemaritiman, seperti serangan siber terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan, ekonomi biru dan energi terbarukan.
Kedepannya, AMO yang diluncurkan setiap tiga tahunan ini berfungsi sebagai referensi praktis bagi para Pemimpin, Menteri, Badan Sektoral, dan Mitra ASEAN dalam memahami dan memajukan kerja sama maritim ASEAN.
Diungkapkan Rolliansyah, outlook ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap upaya pembangunan Komunitas ASEAN yang aman, stabil, dan sejahtera, serta semakin memperkuat hubungan ASEAN dengan mitra eksternal. (Riz/Oryza)
