Kampanye Akbar Getarkan JIS, Anies-Cak Imin Lantang Gaungkan Perubahan

By Indonesia Maritime News 10 Feb 2024, 15:13:14 WIB Politik
Kampanye Akbar Getarkan JIS, Anies-Cak Imin Lantang Gaungkan Perubahan

Keterangan Gambar : Sadion JIS di Jakarta Utara penuh sesak dengan massa pendukung Anies-Cak Imin dalam kampanye akbar pada Sabtu (10/2/2024). Foto: property of indonesiamaritimenews.com



Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Pasangan Capres/Cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar lantang menggaungkan perubahan. Anies mengajak para pendukungnya melakukan bahu membahu membangun Indonesia dengan semangat perubahan.

Orasi politik dengan semangat membawa perubahan, disampaikan Anies di hadapan ratusan ribu pendukungnya dalam kampanye akbar yang menggetarkan Jakarta International Stadium (JIS) Jakarta Utara, Sabtu (10/2/2024).

Baca Lainnya :

Lagu Indonesia Raya menggema di JIS yabg menandai dimulainya kampanye akbar Sabtu pagi. Seisi stadion berdiri dan dengan khidmat menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Alquran oleh ustad muda, Taqi Malik.

Ketua Majelis Syura PKS, Habib Salim Segaf dan Ketus umum Partai NaSdem, Surya Paloh memberi kata sambutan sebelum panggung diserahkan kepada Anies-Cak Imin.

Di tribun panggung utama, tampak sejumlah tokoh antara lain Amien Rais, mantan Gubernur DKI Sutiyoso, mantan menteri kebinet Jokowi yang namanya sedang viral Tom Lembong, mantan Komisioner KPK Bambang Widjojanto dan sejumlah tokoh lainnya.

SEMANGAT PERUBAHAN

Panas terik matahari yang mulai menyengat tidak menyurutkan para pendukung Anies di sekitar panggung utama maupun di luar Gedung JIS. Mereka tetap bertahan dan bersemangat mengikuti tahapan acara.

Mengawali pidato politiknya, Anies membacakan beberapa spanduk yang dibawa massa di sekitar panggung.
"Kita datang ke tempat ini kita menginginkan...," tanya Anies. "Perubahan," jawab massa. "Kita menyaksikan ketidak adilan yang mewarnai perjalanan republik ini. Apakah itu boleh dibiarkan. Apakah itu boleh dilanjutkan," sambung Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakart ini mengatakan, adalah tanggung jawab kita bersama untuk menghentikan ketimpangan dan ketidak adilan dan menghadirkan perubahan.

Anies menyebutkan, hati mana yang tidak bergetar menyakakan jutaan warga mengharapkan perubahan. "Sejak tengah malam kawasan JIS telah penuh. Semua datang dengan membawa harapan," ucap Anies.

"Tadi tertulis di situ (spanduk), 'kami datang tanpa kepentingan, kami datang menginginkan perubahan," sambung Anies. "Ada yang tulis di depan saya ini (spanduk), 'ora butuh duitmu. Butuhe kepemimpinanmu," disambut gemuruh tawa massa.

Ada lagi yang menulis 'Kami.melanggar larangan istri untuk sampai ke JIS, tapi kami bukan melanggar konstitusi'. Gemuruh kembali terdengar dindalam JIS.

"Ada lagi yang nulis di sini (spanduk). 'Capek capek kuliah di jurusan teknik, Eh pilih yang melanggar etik'. Ada laginyang melukiskan aspirasi di sini, 'Pajak naik eh kok malah joget-joget...,' ucap Anies membacakan spanduk yang memang banyak yang kocak.

Anies melanjutkan membaca spanduk. Saudara saudara sekalian. Bertebaran spanduk di sana. Ada tulisan besar sekali 'Dukung AMIN karena hati, bukan karena transaksi," ucap Anies membacakan spanduk yang dibawa massa. Seisi stadion pun bergemuruh.

Anies mengatakan, spanduk-spanduk yang bertebaran semuanya membawa harapan. Semua menginginkan perubahan. Menurut Anies hal ini yang membuat gerakan perubahan yang diusungnya menjadi unik.

"Posternya bukan dicetak di satu tempat lalu disebar di seluruh Indonesia. Posternya dibangun, dibuat dan didanai oleh kerja kerja dan keringat keringat pejuang di seluruh Indonesia," ungkap Anies.

Karena itu, sambung Anies, tulisannya berbeda-beda tapi tulisannya sama, yaitu perubahan. Perubahan yang diinginkan adalah perubahan yang sesungguhnya, bukan basa-basi.

KETIMPANGAN

Dalam orasinya, Anies mengajak untuk bisa menggeser yang disebut sebagai pengambilan manfaat atas ketimpangan. "Beberapa waktu lalu kita mendengar, obrolan ruang-ruang tertutup yang mengatakan bahwa beberapa orang menguasai sepertiga perekonomian Indonesia, sementara 280 juta lainnya harus berebut sisanya.

Menurut Anies, kondisi tersebutvtidak bisa dibiarkan. Rakyat Indonesia harus mendapat kesempatan dan masa depan yang setara. "Karena itu kita bergerak untuk melakukan perubahan," tukas Anies.

"Kita menyadari bahwa yang di seberang sana yang ingin menjaga agar dominasi jalan terus tidak akan mendiamkan begitu saja," cetus Anies. Namun sambung Anis, tidak perlu menghapapi dengan angkara murka. Melainkan hadapi dengan welas asih, rasa kasih.  "Suro diro jayaningrita lebur dening pangastuti," ucap Anies menyitir falsafah Jawa yang artinya segala angkara kalah dengan kebaikan.

Di akhir pidatonya, Anies mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir, kepada semua yang menjadi bagian dari perubahan. "Saya dan Gus Imin akan membawa amanat ini dengan sepenuh hati. Dan salah satu pesan yang paling sering kami temui di lapangan, 'Pak tokobg Pak jangan khianati kami," tukas Anies.

"Maka kami jawab Bapak Ibu sekalian, jangan hukum kami atas perbuatan orang lain. Insya Allah kami akan istikomah menjaga semua amanah yang diberikan kepada kami," tutup Anies.

Ia lalu berlari meninggalkan podium kemudia menyapa massa. Acara ditutup dengan bersama-sama menyanyikan lagu Maju Tak Gentar. (Bow/Oryza)





Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook