Jangan Saling Tunjuk, Kolaborasi Stakeholders Kunci Pelabuhan Tanjung Priok Kondusif

By Indonesia Maritime News 22 Apr 2025, 08:51:06 WIB Pelabuhan
Jangan Saling Tunjuk, Kolaborasi Stakeholders Kunci Pelabuhan Tanjung Priok Kondusif

Keterangan Gambar : Pelabuhan Tanjung Priok sudah berjalan normal setelah sempat didera kemacetan parah. Foto: IPC



Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Pelabuhan Tanjung Priok telah kembali normal paska kemacetan panjang yang terjadi pada 17-18 April 2025. Terminal-terminal yang melakukan kegiatan bongkar muat petikemas sudah melayani secara normal. Jalur keluar masuk truk yang mengantar maupun mengambil petikemas berjalan lancar pada kedua sisi.

Executive General Manager Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri mengatakan pihaknya terus berkolaborasi dengan KSOP Utama Pelabuhan Tanjung Priok dan kepolisian untuk menjaga jumlah traffic yang keluar masuk pelabuhan sesuai dengan kapasitas layanan.

Baca Lainnya :

“Koordinasi terus kami lakukan dengan seluruh pihak terkait termasuk terminal operator. Alhamdulillah kondisi lalu lintas dan kegiatan bongkar muat di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, khususnya di NPCT1 telah kembali normal” ujar Adi dalam keterangan tertulis, Minggu (20/4/2025).

Mewakili manajemen Pelindo, Adi menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan penuh dari berbagai pihak; KSOP, Kepolisian, Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Perhubungan dan Satpol PP Jakarta Utara yang membantu mengatur arus lalu lintas hingga normal kembali.

Jangan Saling Tunjuk

Sementara itu, Sekretaris DPC INSA Jaya, Mohamad Erwin menyampaikan bahwa kemacetan panjang yang membuat Pelabuhan Tanjung Priok menjadi headline nasional pasca libur Lebaran ini memerlukan perhatian serius untuk merumuskan solusinya.

“Mari berhenti saling tunjuk. Ini bukan saatnya cari kambing hitam, ini waktunya duduk bareng. Pemerintah, Pelindo, operator terminal, seluruh asosiasi dan stakeholder lainnya harus duduk satu meja. Karena yang kita hadapi bukan sekadar kemacetan, tapi potensi kolapsnya rantai pasok logistik nasional.” Ungkap Erwin.

Erwin merekomendasikan pembentukan Forum Bersama Stakeholder Logistik, sebagai wadah merumuskan solusi, yang terdiri dari Pemerintah Pusat, Pemprov DKI, Pelindo, operator terminal, asosiasi truk, forwarder, dan pelayaran. Menurutnya, forum ini bertugas untuk merancang SOP bersama menjelang dan sesudah hari besar nasional.

Sebagai catatan, terjadi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara selama 3 hari berturut-turut pada 16 April hingga 18 April 2025. Biang kemacetan yaitu kegiatan bongkar muat disebabkan peningkatan arus barang peti kemas, bersamaan selesainya pembatasan lalu lintas barang pada Lebaran 2025.

Executive Director Regional 2 PT Pelindo, Drajat Sulistyo sebelumnya menjelaskan terjadi penambahan volume bongkar muat di pelabuhan New Priok Container Terminal (NCPT) 1. Peningkatan bongkar muat itu terjadi karena ada tiga kapal yang berlabuh di luar jadwal seharusnya.

"Peningkatan volume ini didominasi di satu terminal yaitu namanya NPCT 1. NPCT 1 ini kedatangan kapal yang seharusnya kapal ini sudah datang satu minggu lalu," ucap Drajat di Kantor KSOP Tanjung Priok, Jakarta Utara,  pada Jumat (18/4/2025) lalu.

Kemacetan parah akhirnya bisa terurai pada Sabtu (19/4) pagi. Arus kendaraan di sepanjang kawasan Pelabuhan Tanjung Priok kembali mengalir lancar. Jalan raya kembali normal dan para pengendara tidak lagi terjebak kemacetan. (Bow/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook