- Pelindo Group Gandeng FKS Multi Agro Berdayakan Ekonomi Masyarakat Sekitar Pelabuhan
- Nataru 2024-2025, Pelindo Pastikan Layanan Penumpang di 63 Terminal Lancar
- Indonesia-Inggris Kuatkan Kerja Sama Kelautan dan Perikanan
- Berantas Pencurian Ikan di Kawasan Asia Tenggara, Indonesia Gandeng 10 Negara
- Satgas MTF Konga XXVIII-P UNIFIL 2024 Tunaikan Tugas PBB Ke Lebanon, Ini Pesan Kasal
- PTP Nonpetikemas Peduli Masyarakat, 200 Bocah Sunatan Massal, Pulang Bawa Santunan
- Nataru 2024-2025, Pelindo Siaga Kondisi Darurat di Pelabuhan Makassar
- Lestarikan Ekosistem, IPC TPK Lepas 5.150 Benih Ikan Patin di Sungai Musi
- Pelindo Regional 2 Gelar Sunatan Massal, Peserta Dibukakan Rekening Menabung
- Aktif Perangi Narkoba, Lantamal XIII Tarakan Raih Penghargaan dari BNN
Innalillahi... 37 Nyawa Warga Terenggut Banjir Bandang di Agam Sumbar
Keterangan Gambar : Permukiman warga dan sarana prasarana rusak diterjang banjir bandang di Agam, Sumbar. Foto: dok. BPBD Kab. Agam
Indonesiamaritimenews.con (IMN), PADANG: Banjir bandang menerjang sebagian wilayah Sumatera Barat akibat hujan deras sejak Sabtu (11/5/2024) malam. Bencana alam ini telah menelan korban jiwa 37 orang, sedangkan 17 orang lainnya masih hilang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan penambahan korban meninggal dunia akibat banjir bandang di sejumlah wilayah Sumatera.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan puluhan korban itu tersebar di sejumlah daerah yakni di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan di Kota Padang Panjang.
Baca Lainnya :
- Dikejar Tim XQR TNI AL, Jaringan Narkoba Buang 13,4 Kg Ganja ke Laut0
- 99 Ribu Benih Lobster Rp 15 M Gagal ke Singapura Keburu Disergap Tim F1QR0
- Kapal MT Gebang Terbakar, Lanal Banten Sigap Amankan Proses Pemadaman0
- PRAMARIN PROV. Banten Dilantik Hari ini, Siap jadi Mitra Pemerintah dan Menggali Potensi Pelayaran0
- PRAMARIN Banten Gelar Pelantikan Pengurus Siap Kembalikan Kejayaan Maritim0
Berdasar keterangan BNPB sebelumnya, banjir pandang di Kabupaten Agam terjadi setelah adanya hujan lebat di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua dan Kecamatan IV Koto.
Di Kabupaten Tanah Datar, banjir juga dipicu intensitas curah hujan yang tinggi.
Banjir kemudian melanda lima kecamatan di Kabupaten Tanah Datar, yakni Kecamatan X Koto, Kecamatan Batipuh, Kecamatan Pariangan, Kecamatan Lima Kaum, dan Kecamatan Sungai Tarab.
Sebagian besar korban meninggal dunia dibawa ke RS Achmad Muctar Bukittinggi dan RSUD Tanah Datar. Sebagian lagi sudah dibawa ke rumah duka. Banjir yang terjadi di Tanah Datar juga meninggalkan endapan lumpur yang cukup tinggi.
"Selain upaya pencarian dan pertolongan, tim gabungan pada hari ini juga berupaya melakukan pembersihan ruas jalan Batusangkar - Padang Panjang yang terdampak endapan lumpur. Alat berat dikerahkan guna percepatan pembersihan akses jalan ini," ungkap Muhari.
Wilayah terdampak banjir kini meluas menjadi enam kecamatan dari sebelumnya hanya tiga kecamatan. Kecamatan tersebut di antaranya: Kecamatan Sungai Pua di kelurahan Pasar Usang dan Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Canduang, Nagari Koto Bukik Batabuah, Kecamatan IV Koto, Nagari Koto Tuo, serta Kecamatan Ampek Angkek, Kecamatan Malalak, dan Kecamatan Palembayan.
BNPB mencatat, 4 kabupaten terdampak cukup parah yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman. Data yang masuk sampai Minggu malam pukul 21.00 WIB, korban meninggal dunia berjumlah 37 orang.
"Hingga Minggu (12/5) pukul 21.00 WIB tercatat total korban meninggal dunia akibat bencana ini mencapai 37 orang," ungkap Muhari, Senin (13/2024).
Sementara itu Pos Pengamatan Gunung Marapi mencatat, peningkatan getaran hujan di Stasiun Batu Palano sejak Minggu malam. BNPB mengimbau masyarakat di sekitar bantaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi, untuk meningkatkan kewaspadaan. (Arry/Oryza)