- Transparansi Layanan Kepelabuhanan, UPP Tanjung Redeb Perkuat Implementasi Inaportnet
- Pelindo Terminal Petikemas Bantu Pengembangan Budidaya Lobster di Ambon
- Tingkatkan Layanan ke Nelayan, KKP Tambah Personel Syahbandar di Pelabuhan Perikanan
- Presiden Prabowo Tinjau Kapal Perang Terbesar Australia HMAS Canberra Didampingi PM Albanese
- Mau Ekspor Rajungan ke Amerika Serikat Tidak Sembarangan, KKP Terbitkan Juknis
- Lestarikan Ekosistem Laut, IPC TPK Tanam Terumbu Karang Sejak 2017
- Hari Pahlawan, Prajurit KRI Tanjung Kambani-971 Kirim Doa dan Khataman Alquran
- Kasal Pimpin Upacara Hari Pahlawan di Atas KRI Brawijaya-320, Tabur Bunga di Teluk Jakarta
- Genjot SDM Perikanan Tangkap Berkelanjutan, KKP Gandeng AP2HI
- 10 Tokoh Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Gus Dur, Soeharto dan Marsinah
Hibah dari Jepang, 2 Kapal Patroli Boat Bakal Ditempatkan di IKN

Keterangan Gambar : Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoedin, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, para Kepala Staf dari tiga angkatan, Wamenhan, Sekjen Kemhan, Irjen Kemhan, serta pejabat Eselon I Kemhan. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menghadiri Raker dengan Komisi I DPR RI, Menhan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoedin, dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto. Raker tersebut membahas persetujuan penerimaan hibah Alpahankam dari Luar Negeri bertempat di DPR RI, Jakarta. Selasa (4/2).
Menhan menyebutkan, khusus dari Angkatan Laut akan menerima hibah dua Patrol Boat dari Armada Jepang. Selain dua Patrol Boat hibah dari Jepang, TNI AL juga sedang mengupgrade kemampuan 41 KRI nya agar dapat segera dioperasikan.
Armada Jepang akan menghibahkan dua Patrol Boat yang dijuluki sebagai Official Security Assistance (OSA) kepada TNI AL. Menurut Menhan, pentingnya menerima hibah kapal ini dilatarbelakangi oleh Geo Politik Indonesia yang merupakan negara maritim dimana sebagian besar wilayahnya merupakan lautan.
Menhan mengungkapkan, Indonesia memiliki 8 Choke Points yang diibaratkan sebagai pintu-pintu rumah yang harus dijaga. Lebih lanjut, urgensi Alutsista ini diharapkan dapat menjaga Choke Points perairan Indonesia agar terhindar dari ancaman-ancaman yang datang dari luar.
DITEMPATKAN DI IKN
Dua Patrol Boat ini akan diproyeksikan oleh TNI AL di Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan panjang 18 meter dan lebar 5 meter serta memiliki kecepatan 40 knot, kerawanan-kerawanan yang berpotensi masuk perairan Indonesia melalui pulau pulau kecil dapat dideteksi dengan kelincahan kapal ini.
Menurut Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, dua Patrol Boat ini ditempatkan di IKN. Alasannya karena IKN merupakan pulau yang dilintasi oleh Alur Laut Kepulauan Indonesia II (Alki II). Area ini terdiri dari laut dan sungai-sungai dengan ukuran yang cocok, Patrol Boat ini mampu berpatroli hingga pelosok-pelosok sungai.
Baca Lainnya :
- Inspiratif, Istri Prajurit TNI AL Sukarela Mengajar di Pelosok Pulau Tegal Lampung, Kasal Apresiasi0
- Menhan, Panglima TNI dan Kasal Tinjau Kapal Perang Prancis di NTB0
- Singgah di Bali, 3 Kapal Perang Fregat Prancis dan 1 Kapal HMAS Hobart Australia Disambut TNI AL0
- TNI AL Tegas Bongkar Pagar Laut Tangerang, Ini Kesepakatan dengan KKP0
- Tugas Perdana di Lebanon, KRI Sultan Iskandar Muda-367 Bertolak ke Daerah Operasi0
Meskipun kapal ini merupakan hibah dari Jepang, namun kapal ini merupakan armada baru, hanya saja tidak dilengkapi senjata. Senjata-senjata di Arsenal TNI AL siap untuk dipasang pada Patrol Boat ini.
"Kewajiban negara pantai adalah melaksanakan pengamanan terhadap Alki kemudian selat-selat strategis seperti Selat Malaka dan Selat Makassar dimana Armada Jepang itu sering melintasi ALKI I dan ALKI II," jelas Kasal.
Terkait dengan perawatan, karena kapal ini tergolong baru maka masih bebas perawatan, apalagi bahannya umum dengan alumunium dan bermesin MTU seperti yang digunakan oleh Kapal Perang Indonesia, sehingga radar dan peralatan lainnya umum digunakan dan mudah perawatannya," tandas Kasal. (Arry/Oryza)











