- Pelindo Group Gandeng FKS Multi Agro Berdayakan Ekonomi Masyarakat Sekitar Pelabuhan
- Nataru 2024-2025, Pelindo Pastikan Layanan Penumpang di 63 Terminal Lancar
- Indonesia-Inggris Kuatkan Kerja Sama Kelautan dan Perikanan
- Berantas Pencurian Ikan di Kawasan Asia Tenggara, Indonesia Gandeng 10 Negara
- Satgas MTF Konga XXVIII-P UNIFIL 2024 Tunaikan Tugas PBB Ke Lebanon, Ini Pesan Kasal
- PTP Nonpetikemas Peduli Masyarakat, 200 Bocah Sunatan Massal, Pulang Bawa Santunan
- Nataru 2024-2025, Pelindo Siaga Kondisi Darurat di Pelabuhan Makassar
- Lestarikan Ekosistem, IPC TPK Lepas 5.150 Benih Ikan Patin di Sungai Musi
- Pelindo Regional 2 Gelar Sunatan Massal, Peserta Dibukakan Rekening Menabung
- Aktif Perangi Narkoba, Lantamal XIII Tarakan Raih Penghargaan dari BNN
Duka Gempa Cianjur, 162 Warga Meninggal, 326 Terluka, 2.345 Bangunan Rusak
Keterangan Gambar : Keterangan foto: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjenguk warga korban gempa Cianjur yang terluka dan dirawat di halaman rumah sakit. Foto: instagram
Indonesiamaritimenews.com ( IMN) CIANJUR: Duka menyelimuti bangsa Indonesia pasca gempa hebat yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Gempa berkekuatan 5,6 M telah merenggut nyawa 162 penduduk dan melukai 326 orang. Selain itu ada 13.784 jiwa mengungsi.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), gempa bumi di Cianjur mengakibatkan kerusakan bangunan serta infrastruktur jalanan. Catatan BPBD, sebanyak 2.345 rumah dan bangunan lainnya seperti toko dan perkantoran rusak, 2 jembatan rusak, serta longsor hingga membuat akses jalan terputus.
Banyaknya korban terdampak gempa di Cianjur, membuat kondisi mereka memprihatinkan karena tidak tertampung di rumah sakit. RSUD Cianjur membludak dan tak lagi bisa menampung pasien luka yang mencapai lebih dari 700 orang. Akibatnya mereka terpaksa dirawat di halaman serta di tenda-tenda darurat.
Baca Lainnya :
- Pengaturan Penerbangan VVIP Tamu Negara Lancar, KTT G20 Jadi Pengalaman Berharga0
- Kinerja Terminal Kijing Pontianak Moncer Menuju Green Port0
- Kapal Mutiara Timur I Terbakar di Perairan Bali, Diduga Akibat Bahan Kimia Bocor0
- KTT G20 Berakhir, Singgung Perang di Ukraina, Deklarasi Disepakati Lewat Perdebatan Alot 0
- Sebelum Pulang ke Amerika, Joe Biden dan Peserta KTT G20 Nyangkul di Tahura Mangrove Bali0
Ratusan warga yang terluka kini masih dirawat di sejumlah rumah sakit dan puskesmas. Sementara proses evakuasi terhadap penduduk yang terisolir serta pencarian terhadap kemungkinan ada korban lainnya, terus dilakukan oleh tim Basarnas, BNPB, TNI, Polri serta relawan.
Catatan indonesiamaritimenews.com gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) sekitar pukul 13.21 WIB. Pusat gempa ada di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekira 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa juga dirasakan di wilayah Jakarta. Para pekerja di bangunan tinggi sempat panik dan menyelamatkan diri ketika gedung terasa bergoyang. “Rasanya mual dan agak pusing,” kata salah satu karyawati di Jakarta Pusat.
14 POSKO PENGUNGSIAN
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, telah ada 14 posko pengungsian yang didirikan di Cianjur untuk menampung 13.784 pengungsi. Dia mengatakan ada 2.345 unit rumah yang terdampak dengan skala kerusakan mulai dari 60 persen hingga 100 persen. Sedangkan titik yang paling parah di Kecamatan Cugenang.
"Seluruh infrastruktur evakuasi sudah berdatangan, alat berat dari TNI sudah disiapkan, TNI-Polri sudah siap, dapur umum sudah siap, akan dihadirkan di titik pengungsian," kata Ridwan Kamil di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin malam.
Aliran listrik di Kabupaten Cianjur juga belum sepenuhnya pulih karena dari tiga gardu PLN di Cianjur, hanya satu bisa beroperasi. “Mohon maaf ke warga Cianjur, PLN akan kerja keras maksimal tiga hari untuk kembali normal, mudah-mudahan bisa lebih cepat," kata dia. Di beberapa titik terdampak gempa masih dalam kondisi yang gelap karena minim penerangan.
Ridwan kamil menduga, masih ada warga yang hilang dan terperangkap di bangunan yang ambruk. Mayoritas korban itu, menurut Ridwan Kamil, merupakan anak-anak yang sedang belajar di madrasah. Tim SAR gabungan kini masih terus melakukan pencarian dan evakuasi. (Fat/ Oryza)