- 4 Orang Termasuk Kades Kohod Tersangka Kasus Pagar Laut Tangerang
- Badan Bahasa dan DISPUSIP Jakarta Dukung Festival Literasi Kreatif Nasional
- 14 Bulan Jalankan Misi PBB di Lebanon, Satgas MTF TNI AL Tiba di Indonesia, Kasal: Kepercayaan Dunia
- Mitigasi Wilayah Rawan Tsunami, KKP Tanam Ribuan Pohon Vegetasi di Daerah Pesisir
- Bidik Ekspor Perikanan ke Uni Eropa, Ini Strategi KKP
- Peserta MNEK 2025 Lepas 500 Tukik, Penyelam Mancanegara dan TNI AL Tanam Terumbu Karang
- Terdampak Pagar Laut Tangerang, Istri Nelayan Diedukasi Jadi Pelaku Usaha Pengolahan Ikan
- International Fleet Review MNEK 2025, Kasal dan Delegasi 38 Negara Cek Formasi Kapal Perang di Selat
- Armada Perang dari 38 Negara Kumpul di Bali, Multilateral Naval Exercise Komodo 2025 Dimulai
- Kapal Kayu Bawa 200 Bal Rokok dari Vietnam Disergap Bakamla di Perairan Kepri
Kinerja Terminal Kijing Pontianak Moncer Menuju Green Port

Keterangan Gambar : Kapal MT Myri Joy berbendera Hongkong dengan LOA 182,94 m dan 28.410 GT sandar di Dermaga Curah Cair 02 Terminal Kijing muatan sebanyak 31.000 ton Foto: Dok Humas Pelindo Regional 2 Cabang Pelabuhan Ponttianak
Indonesiamaritimenews.com ( IMN), PONTIANAK: Sejak diresmikan Presiden R.I Joko Widodo pada Selasa, 9 Agustus 2022 lalu, Terminal Kijing - Pontianak telah melayani cargo sebanyak 433.626,50 ton, yang terdiri dari muat 308.089,24 ton dan bongkar 125.537.26 ton.
Cargo yang dimuat masing-masing adalah Refined Bleached Deodorized Palm Olien (RBDPL) 164.788,15 ton; Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) 57.365,73 ton; Refined Bleached Deodorized Palm Stearin 39.002,20 ton; Crude Palm Oil 12.981,92 ton; Palm Kernel Oil 8.548,59 ton; Palm Kernel Expeller 13.300 ton dan Palm Fatty Acid Distilled 12,103,65 ton.
Terminal Kijing membongkar Crude Palm Oil 119.546 46 ton, General Cargo 2.967 ton dan Methanol 3.083 ton
Baca Lainnya :
- Kapal Mutiara Timur I Terbakar di Perairan Bali, Diduga Akibat Bahan Kimia Bocor0
- KTT G20 Berakhir, Singgung Perang di Ukraina, Deklarasi Disepakati Lewat Perdebatan Alot 0
- Sebelum Pulang ke Amerika, Joe Biden dan Peserta KTT G20 Nyangkul di Tahura Mangrove Bali0
- Gala Dinner KTT G20 Bali, Presiden Amerika Joe Biden Tidak Hadir0
- Menlu Rusia Pulang Duluan Tinggalkan KTT G20 di Bali, Ada Apa ?0
"Hampir sebagian besar produk yang di ekspor adalah komoditi turunan CPO dengan tujuan negara ekspor ke negara China sebesar 69.297 ton, India 93.669 ton, Malaysia 24.889 ton Vietnam 9.900 ton, Korea Selatan, 14.008 ton dan Pakistan 14.693 ton, " ungkap Hambar W General Manajer PT Pelindo Regional 2 Cabang Pelabuhan Pontianak , dikutip Rabu ( 16/11/22).
Terminal Kijing - Pontianak, lanjut Hambar, juga melayani kapal MT Myri Joy berbendera Hongkong dengan LOA 182,94 m dan 28.410 GT sandar di Dermaga Curah Cair 02 Terminal Kijing muatan sebanyak 31.000 ton yang terdiri dari RefinedR Bleached Deodorized Palm Olien 13.000 ton, Refined Bleached Deodorized Palm Oil 7.000 ton dan Crude Palm Oil 11.000 ton dengan negara tujuan ekspor ke Deendayal - India dan Port Qasim - Pakistan.
MV SGS Green sandar di dermaga 3 Curah Cair muat Palm Kernel Expeller sebanyak 3.300 ton tujuan Pelabuhan Long An - Vietnam.
GREEN PORT
Menurut Hambar Terminal Kijing - Pontianak, akan menerapkan assessment green port yang merupakan program pemerintah dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi oleh IDSurvey dari Biro Klasifikasi Indonesia dan Sucofindo yang dilaksanakan selama 3 hari (15 sd 17 November 2022) ini.
"Program green port di Terminal Kijing bagian dari komitmen PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Pontianak untuk mengurangi emisi karbon di sekitar pelabuhan, "jelas Hambar.
Hal ini tertuang dalam Kriteria pengedalian perubahan iklim yang merupakan implementasi dari berbagai standar internasional, regulasi pengelolaan dan pengendalian lingkungan di Indonesia, serta best practices yang telah dilakukan pada Pelabuhan Hujau lainnya secara global.
Data yang dihimpun Indonesiamaritimenews.com Program green port diinisiasi melalui assessment Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi berkolaborasi dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dinilai dari berbagai aspek seperti: manajemen (limbah terkait kapal dan operasional; sumber daya berkelanjuran; lansekap dan kualitas hidup), pelabuhan, lingkungan (konektivitas, pengerukan, kualitas air, udara, tanah dan.kebisingan, adaptasi iklim) dan energi (energi dan.mitigasi perubahan iklim), Habitat dan manajemen kesehatan spesies dan community development serta aspek teknis dan digital.( Arry/Oryza)
