- Laut Mediterania Jadi Saksi Uji Ketangguhan KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan LAF Air Force
- KRI Spica-934 dan Kapal Australia HMAS Leeuwin A-245 Gelar Ship Visit Exchange di Kupang
- Tiga Hari Kunjungi Indonesia, Kapal AL Singapura MV Mentor Dilepas Kodaeral III: Selamat Jalan..
- KRI Bung Hatta-370 dan Pesawat Udara Casa U-6206 Kerja Sama Taktis di Perbatasan Indonesia-Malaysia
- Kemenhub Fasilitasi Penyerahan Asuransi dan Pemulangan Jenazah Pelaut Indonesia
- Dorong Konektivitas Logistik di KTI, Pelindo Diapresiasi Pemprov Sulsel
- Transparansi Layanan Kepelabuhanan, UPP Tanjung Redeb Perkuat Implementasi Inaportnet
- Pelindo Terminal Petikemas Bantu Pengembangan Budidaya Lobster di Ambon
- Tingkatkan Layanan ke Nelayan, KKP Tambah Personel Syahbandar di Pelabuhan Perikanan
- Presiden Prabowo Tinjau Kapal Perang Terbesar Australia HMAS Canberra Didampingi PM Albanese
Biaya Logistik Ditargetkan Turun, Ini Penjelasan Menhub

Keterangan Gambar : Kontainer. Foto: property of indonesiamaritimenews.com
Indonesimaritimenews.com (IMN), BANDUNG: Pemerintah menargetkan menurunkan biaya logistik dari 14,29% menjadi 8% dari Produk domestik bruto (PDB). Penurunan biaya logistik penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih efisien dan kompetitif.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Sehari yang memgangkat tema “Peningkatan Kinerja Logistik di Indonesia: Refleksi, Tantangan, dan Peluang Sistem Logistik Nasional” di Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis (25/7/2024).
Baca Lainnya :
- Asian Road Racing Championship 2024, PT. ASDP Beri Layanan Terbaik 0
- Pelindo Jasa Maritim, Beri Layanan Terbaik Bagi Pengguna Jasa0
- Panglima Tentera Laut Malaysia Kunjungi Kasal, Ini yang Dibahas0
- Seru! Prajurit Petarung Marinir TNI AL Tantang Tentara Amerika Tarik Tambang0
- Kembangkan Pasar Global, Pelindo Solusi Logistik Gandeng Perusahaan Logistik 4 Negara0
“Strategi pengembangan logistik di tahun 2024-2045 melibatkan beberapa aspek, yakni transformasi digital layanan logistik, pengurangan biaya transportasi, optimalisasi pemanfaatan tol laut, penguatan konektivitas, serta peningkatan aksesibilitas antarwilayah. Upaya ini bertujuan untuk menurunkan biaya logistik dari 14,29% menjadi 8% dari PDB,” ungkap Menhub.
Pemerintah terus berupaya menurunkan biaya logistik nasional melalui pengembangan strategi yang komprehensif. Tren skor Logistic Performance Index (LPI) Indonesia secara umum pun menunjukkan pertumbuhan yang positif, bahkan mulai menyusul peringkat LPI Filipina.
Efisiensi logistik transportasi selalu menjadi perhatian nomor satu bagi para pelaku logistik. Karena itu, butuh penguatan sistem logistik nasional untuk mencapai Indonesia Emas 2045, melalui penurunan biaya logistik serta untuk mengatasi berbagai tantangan yang terjadi belakangan ini,” ujar Menhub.
Menhub menerangkan, semangat efisiensi dan efektivitas logistik ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah yang mengatur penguatan dan penataan melalui National Logistic Ecosystem (NLE), sesuai Inpres No. 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional.
NLE yang diimplementasikan di beberapa pelabuhan dan bandara berkontribusi terhadap efisiensi waktu dan biaya layanan. Saat ini terdapat 264 pelabuhan yang telah mengaplikasikan Inaportnet, di mana 46 pelabuhan telah terintegrasi dengan NLE dan 6 bandara telah menerapkan Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT).
“Untuk mendukung penerapan NLE, Kementerian Perhubungan terus mendorong upaya perbaikan layanan melalui digitalisasi, khususnya yang berkaitan dengan layanan kapal, barang dan penumpang,” ungkap Menhub.
Namun semua pihak yang berkepentingan tidak boleh lengah dengan keadaan saat ini. Semua pihak harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan global serta tantangan baru, kemudian perlu juga bekerja sama dalam semangat “Indonesia Incorporated."
Perlu komitmen bersama antara penyedia dan pengguna jasa logistik, kolaborasi dan sinergitas antar kementerian dan lembaga, pemerintah pusat dan daerah, serta pihak swasta guna mewujudkan efisiensi sistem logistik nasional. "Saya mengajak semua pihak untuk berperan aktif dan memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera melalui peningkatan kinerja logistik nasional,” pungkas Menhub.
Menhub mengapresiasi ITB yang telah berinisiatif menyelenggarakan seminar ini. Menurut Menhub, seminar yang digelar tak hanya menjadi forum diskusi dan pertukaran ide semata, namun juga menjadi langkah konkret dalam upaya meningkatkan kinerja logistik nasional.
Turut hadir dalam kesempatan ini Ketua Komisi V DPR RI (2014-2019) Fary Djemy Francis, Rektor ITB Reini Wirahadikusumah, dan Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan ITB Muhamad Abduh.(Arry/Oryza)











