- Program Kampung Nelayan Merah Putih, KKP Terapkan Pengawasan Berlapis
- HUT ke-80 TNI, Patriotisme Satgas MTF Berkobar di Laut Mediterania
- Keterbukaan Informasi BUMD DKI Jakarta Bukan Cuma Wajib, Harus Jadi Budaya Korporasi
- HUT ke-80 TNI, Kolinlamil Dapat Kejutan dari Polres Pelabuhan Tanjung Priok
- Dramatis, ABK Tugboat Terjebak di Lambung Kapal Dievakuasi Prajurit Binpotmar TNI AL
- Kapal Perang KRI Surik-645 Gagalkan Penyelundupan Sabu di Selat Malaka
- Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Aset Barang Rampasan Negara Senilai Rp7 Triliun, Apa Saja ?
- HUT ke-80 TNI, Gegap Gempita Masyarakat Sambut Konvoi Presiden Prabowo di Monas
- Pelindo Regional 4 Gelar Standardisasi Audit, Tingkatkan Kualitas Pengawasan
- Sertijab Kadisharkap Panglima Kolinlamil Laksda TNI Rudhi Aviantara Tegaskan Kesiapan Armada
Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Aset Barang Rampasan Negara Senilai Rp7 Triliun, Apa Saja ?

Keterangan Gambar : Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan aset Barang Rampasan Negara (BRN) kepada PT Timah Tbk., yang digelar di Smelter PT Tinindo Internusa, Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin, (6/10/2025). Foto: BPMI Setpres
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Presiden Prabowo Subianto menyaksikan langsung Penyerahan Aset Barang Rampasan Negara (BRN) kepada PT Timah Tbk., yang digelar di Smelter PT Tinindo Internusa, Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (6/10/2025).
Penyerahan aset dilakukan secara berjenjang, dimulai dari Jaksa Agung kepada Wakil Menteri Keuangan, dilanjutkan dari Wakil Menteri Keuangan kepada CEO Danantara, dan akhirnya dari CEO Danantara kepada Direktur Utama PT Timah Tbk.
Presiden Prabowo menyaksikan momen bersejarah tersebut yang menandai langkah besar pemerintah dalam memulihkan kerugian negara akibat praktik tambang ilegal di kawasan PT Timah.
Baca Lainnya :
- Kurir Sabu Jaringan Internasional Dibekuk TNI AL di Pelabuhan Rakyat Sagulung0
- Cek Sistem Keamanan Objek Vital, Dirpamobvit Baharkam Polri Tinjau Pertamina CPP Senoro0
- TNI AL dan BNN Tingkatkan Kerja Sama P4GN, Jaga Kedaulatan RI dari Ancaman Narkoba0
- Kayu Ilegal Ratusan Juta Rupiah Mau Diselundupkan, Digagalkan TNI AL0
- Penyelundupan 60 Ton Solar Ilegal Digagalkan TNI AL di Perairan Teluk Ambon0
“Pagi hari ini saya ke Bangka. Tadi bersama-sama kita menyaksikan penyerahan rampasan negara dari perusahaan-perusahaan swasta yang melaksanakan pelanggaran hukum,” ujar Presiden Prabowo dalam keterangannya usai acara.
Barang rampasan yang diserahkan mencakup aset dalam jumlah besar dan beragam, antara lain:
- 108 unit alat berat;
- 99,04 ton produk kristal Sn (cristalyzer);
- 94,47 ton crude tin dalam 112 petakan/balok;
- Aluminium 15 bundle (15,11 ton) dan 10 jumbo bag (3,15 ton);
- Logam timah Rfe 29 bundle (29 ton);
- Mess karyawan 1 unit;
- Kendaraan 53 unit;
- Tanah 22 bidang seluas 238.848 m²;
- Alat pertambangan 195 unit;
- Logam timah 680.687,6 kg;
- 6 unit smelter, serta
- Uang tunai yang telah disetorkan ke kas negara senilai Rp202.701.078.370, USD3.156.053, JPY53.036.000, SGD524.501, EUR765, KRW100.000, dan AUD1.840.
Presiden menyebutkan, nilai aset yang berhasil disita dan diserahkan mencapai Rp6 hingga Rp7 triliun. Nilai tersebut belum termasuk tanah jarang (rare earth/monasit) yang nilainya bisa jauh lebih besar.
“Nilainya dari enam smelter dan barang-barang yang disita mendekati enam sampai tujuh triliun. Tapi, tanah jarang yang belum diurai, mungkin nilainya lebih besar, sangat besar, tanah jarang. Monasit ya, monasit itu satu ton itu bisa ratusan ribu dolar, 200 ribu dolar,” ungkap Presiden.
Presiden Prabowo menambahkan, total kerugian negara akibat kegiatan tambang ilegal di kawasan PT Timah ini telah mencapai sekitar Rp300 triliun. Jumlah ini mencerminkan besarnya kebocoran kekayaan negara yang harus segera dihentikan.
“Kita bisa bayangkan kerugian negara dari enam perusahaan ini saja, kerugian negara total 300 T. Kerugian negara sudah berjalan 300 triliun, ini kita berhentikan” tegas Presiden. (Arry/Oryza)
