- Slamet Berjalan di Buritan Kapal Menghilang,Jatuh Kelaut, Kemenhub Fasilitasi Asuransi ke Ahli Waris
- Ikan Aligator Gar Dilarang Dipelihara, Ini Kata KKP
- Heboh Kakek Diganjar Hukuman 5 Bulan Penjara Gegara Pelihara Ikan Aligator Gar
- 30 Koli Kosmetik Ilegal Diangkut Speed Boat Aerox, Gagal Diselundupkan, Diciduk Tim SFQR TNI AL
- Cetak Tenaga Lasher, TTL Kolaborasi Poltekpel, KSOP Tanjung Perak Beri Apresiasi
- Kasal Meletakkan Batu Pertama, Pembangunan ke-3 Yasbhum Bagi Anak Keluarga TNI AL yang Gugur
- KSOP Kelas IV Kalianget Bagi-bagi Life Jacket ke Nelayan
- Kemenhub Bentuk Maritime Coordination Center, Ini Fungsinya
- KKP Menggadang-gadang Susu Ikan Minuman Protein Tinggi, Bisa Dibikin Cilok
- PON XXI Aceh-Sumut 2024, KM Kelud Jadi Hotel Terapung Gratis
Atasi Stunting dan Masalah Reproduksi, KKP Gandeng BKKBN Lakukan Ini
Keterangan Gambar : KKP gandeng BKKBN atasi stunting dan masalah reproduksi pada anak-anak. Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Stunting dan masalah reproduksi menjadi permasalahan nasional yang harus diatasi bersama. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berkolaborasi dalam upaya menangani hal tersebut.
Upaya mengatasi stunting dan reproduksi pada anak-anak dilakukan melalui peningkatan konsumsi ikan pada siswa tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah dari bahaya tersebut. Sinergi ini menjadi upaya menyiapkan generasi masa depan yang cerdas dan sehat guna mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Baca Lainnya :
- Inisiasi Komenko Marves,Korea-Indonesia MTCRC Gelar Pelatihan Penggunaan Alat Penelitian Kelautan0
- Kinerja Sektor Perikanan Semester I 2024 Melonjak, Ini Langkah yang Dilakukan KKP0
- Sistem Keterbukaan Informasi Publik KKP Diperluas ke Seluruh UPT0
- KKP Tukar Utang dengan Konservasi Terumbu Karang Wilayah Timur0
- Dongkrak Daya Saing Tuna di Pasar Global, Begini Langkah KKP0
“Ini bagian dari upaya menyiapkan bangsa yang kuat dan tangguh. Mereka ini yang akan menjadi generasi emas Indonesia,” ungkap Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistiyo dalam keterangan tertulis, Selasa (30/7/2024).
Ia juga menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan sosialisasi Protein Ikan untuk Generasi Emas dan Edukasi Kesehatan Reproduksi Anak Remaja di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2024).
Stunting menjadi persoalan yang dapat menghambat tumbuhnya generasi emas. Pemicu stunting pada anak meliputi kekurangan nutrisi yang dapat memengaruhi perkembangan otak, metabolisme tubuh, dan pertumbuhan fisik.
Dari sisi nutrisi, sambung Budi Sulistyo, ikan memiliki kandungan Omega 3 yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh dan pertumbuhan otak anak.
“Tantangan saat ini adalah menurunkan angka stunting. Nah ikan mengandung gizi terbaik, protein yang sangat baik. Untuk itu saya mengajak adik-adik semua untuk membiasakan mengonsumsi ikan. Karena nutrisi ikan ini dapat menambah kecerdasan otak dan ketahanan tubuh,” urai Budi.
GELAR BAZAR
Dalam rangka menekankan pentingnya asupan protein bagi masyarakat, pada side event diadakan Bazar UMKM untuk mendukung asupan Protein Ikan. Beragam produk berbahan baku ikan ditampilkan oleh UMKM binaan KKP dan BKKBN, selain juga menampilkan live cooking atau demo olahan produk jajanan pasar berprotein ikan.
“Melalui bazar ini, masyarakat juga bisa melihat lebih dekat perkembangan inovasi produk perikanan, khususnya tambahan pangan bergizi dalam bentuk Hidrolisat Protein Ikan (HPI) yang akan difortifikasi ke jajanan pasar, ini juga sebagai upaya untuk mengenalkan dan meningkatkan asupan protein ikan kepada anak-anak sejak usia dini," ujarnya.
PENINGKATAN IQ
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo mengapresiasi program KKP dalam rangka mencegah stunting, khususnya edukasi dan sosialisasi makan ikan. Dia optimistis, konsumsi ikan berpengaruh pada peningkatan IQ anak-anak mengingat kandungan Omega 3 pada ikan sangat penting bagi pertumbuhan otak.
"Dengan gerakan-gerakan yang dilakukan KKP, saya terima kasih sudah sangat membantu meningkatkan kualitas SDM dan menurunkan stunting," tutur Hasto.
Hasto yang juga merupakan dokter spesialis kandungan, turut mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, khususnya pada kalangan remaja dengan memperhatikan pola makan serta berhati-hati dalam menjalani pergaulan terhadap lawan jenis.
Dia mengaku senang dengan kegiatan kolaborasi yang dilakukan antara KKP dengan BKKBN ini. Kedepan kegiatan seperti ini perlu terus dilakukan.
"Sudah pada pinter-pinter pesertanya. Besok adik-adik ini jadi duta KKP dan BKKBN untuk kampanye makan ikan dan kesehatan reproduksi," celetuk Hasto disambut riuh tepuk tangan.
Kegiatan sosialisasi Protein Ikan untuk Generasi Emas dan Edukasi Kesehatan Reproduksi diikuti sekitar 600 pelajar tingkat SD hingga SMA/SMK dari berbagai sekolah di DKI Jakarta.
Kegiatan sosialisasi ini juga diisi dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Ditjen PDSPKP KKP dengan Kedeputian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga untuk meningkatkan keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga melalui konsumsi ikan dalam rangka percepatan penurunan stunting.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengusulkan agar ikan menjadi salah satu menu yang diusung dalam program pemerintahan ke depan yaitu makan bergizi, yang penerapannya bisa dilakukan secara tematik. Sejumlah wilayah di Indonesia memiliki ikan sebagai komoditas unggulannya. Hal ini bisa menjadi salah satu potensi untuk mendorong konsumsi ikan di Tanah Air. (Bow/Oryza)