- Libur Nataru 2024-2025, KKP Jamin Stok Ikan Cukup, Mutu Terjamin
- Arus Penumpang Libur Nataru 2024-2025 Tembus 815 Ribu, Pelindo Layani 24/7
- Gratis, Pelindo Sediakan Pelabuhan Ciwandan Layani Puncak Arus Nataru 2024-2025
- Pastikan Nataru 2024-2025 Lancar, Pangkalan TNI AL Banten Tingkatkan Pengamanan
- Tingkatkan Keselamatan Kerja di Pelabuhan, Pelindo Gandeng DK3 Jatim dan APBMI
- Pangandaran Jadi Lokasi Eduwisata, Banyak Spot Cantik Berswafoto
- Sepanjang 2024, KKP Tangkap 240 Kapal Maling Ikan
- KSOP Kelas IV Waingapu dan Pertamina Perpanjang Perjanjian Penggunaan Perairan TUKS
- Nataru 2024-2025, Lanal Banyuwangi Tingkatkan Patroli di Selat Bali
- Cuma 47 Menit, Terminal Teluk Lamong Pecahkan Rekor Ship To Ship Kapal Curah Kering Tercepat
Wow...Sabu 6 Kg Senilai Rp 8,9 M Dibungkus Tas Hitam, Asal Malaysia,di Selat Malaka Diciduk TNI AL
Keterangan Gambar : TNI AL berhasil menciduk dan menangkap tersangka penyelundupan narkoba jenis sabu sabu dengan berat sekitar 6 kg di sekitar perairan Kuala Bagan Asahan, Sumatera Utara.Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN), SUMUT: Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Asahan (TBA) dan Tim Gabungan Pangkalan Utama Angkatan Laut I (Lantamal I) Belawan mengendus tajam adanya penyelundupan barang jenis sabu masuk Indonesia.
Barang haram itu masuk melalui jalur rawan penyelundupan di Selat Malaka, dengan menggunakan kapal Nelayan jaring.
TNI AL berhasil menciduk dan menangkap tersangka penyelundupan narkoba jenis sabu sabu dengan berat sekitar 6 kg di sekitar perairan Kuala Bagan Asahan, Sumatera Utara, pada hari Kamis (04/05/2023).
Baca Lainnya :
- Naik Sedan Plat Dinas Polisi, Tampar Sopir Online di Tol, Koboi Jalanan Dibekuk di Apartemen0
- Wanita TNI Patriot NKRI, Siap Mendukung Pembangunan Nasional 0
- Indonesia dan FAO Bahas Peran Pelabuhan dalam Mempersempit Illegal Fishing0
- Setelah Merger Pelindo, Erick Thohir Bakal Rampingkan BUMN Karya 0
- Operasi Komodo 2023 Amankan KTT ASEAN, Kabaharkam: 8 Satgas Diturunkan 0
Kronologis penangkapan bermula pada hari Kamis 04 Mei 2023 sekitar pukul 04.10 WIB diperoleh informasi bahwa akan ada kapal nelayan jenis jaring akan masuk ke Perairan Kuala Bagan Asahan yang diduga membawa narkoba dari Malaysia menuju Tanjung Balai Asahan.
Personel siaga pengamanan alur pelayaran Kuala Bagan Asahan dan tim Fleet One Quick Response (F1QR) Lanal TBA segera melaksanakan patroli menindaklanjuti informasi tersebut.
Tim berhasil menemukan kapal tersebut dan menangkap tersangka inisial Z, 42 tahun, asal Madura, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia yang berada di atas kapal dengan membawa sebuah tas warna hitam yang didalamnya berisi empat bungkus narkoba jenis sabu sabu dengan perkiraan berat sekitar 6 kg yang dikemas dalam plastik warna putih. Selanjutnya tersangka dan barang bukti segera dibawa dan diamankan di Pos Babinpotmar TNI AL Kuala Bagan Asahan untuk dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut.
Barang bukti narkoba jenis sabu seberat 6 kg tersebut memiliki nilai yang sangat fantastis, diperkirakan pasaran di Indonesia mencapai nilai Rp. 8,9 M. Nilai fantastis ini yang membuat para mafia pengedar narkoba tergiur untuk menyelundupkan barang haram tersebut ke Indonesia. Sabu seberat 6 kg tersebut dapat menghancurkan sekitar 10.000 generasi muda Indonesia yang menjadi pangsa pasar para pengedar.
TNI AL bekerjasama dengan instansi terkait lainnya seperti Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) selalu siaga dan siap sedia memberangus penyelundupan narkoba ke wilayah Indonesia. TNI AL di setiap Pangkalan Angkatan Laut bahkan sampai yang terkecil yaitu Pos Angkatan Laut (Posal) telah menyiapkan tim intelijen dan tim reaksi cepatnya selalu siaga setiap saat untuk menangkal penyelundupan narkoba
tersebut.
Penyelundupan narkoba yang marak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia merupakan ancaman. Salah satu wilayah rawan yang banyak digunakan sebagai jalur penyelundipan narkoba adalah wilayah perairan Selat Malaka, dimana suplai narkoba dari Malaysia ke Indonesia banyak terjadi di wilayah tersebut.
TNI Angkatan Laut (TNI AL) hadir dan siaga untuk mengamankan wilayah perairan Indonesia yang rawan digunakan sebagai jalur penyelundupan Narkoba.
Catatan: Indonesiamaritimenews.com Penyelundupan menggunakan jalur laut sering terjadi, dengan memanfaatkan situasi perairan seperti Selat Malaka, atau Selat Singapura dan Pelabuhan Tikus di Indonesia.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menekankan kepada seluruh personel TNI AL terutama yang berada di wilayah rawan penyelundupan untuk selalu waspada dan merespon cepat segala informasi mengenai kegiatan penyelundupan utamanya narkoba, karena dapat merusak generasi muda Indonesia. (Arry/Oryza)
.