- Libur Nataru 2025-2026 Tiket Kereta Api Diskon 30%, Jangan Kehabisan, Pesan Lebih Awal
- KKP Stop Aktivitas Reklamasi dan Pemanfaatan Ruang Laut 3 Perusahaan di Sultra
- KRI Bung Hatta-370 dan KRI Panah-626 Amankan Kapal Tanker Terobos Masuk Imdonesia
- Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Bantul, KKP Bekali Warga Literasi Keuangan
- Buruan Pesan, Libur Nataru 2025-2026 Tiket Kapal PELNI Semua Rute Didiskon
- Nataru 2025-2026 Lintasan Telaga Punggur-Tanjung Uban Diprediksi Naik 15%, Ini Kesiapan ASDP
- PWI dan Kemenkop Siap Bersinergi Bangkitkan Ekonomi Rakyat Lewat Koperasi
- Presiden Resmikan 2 Jembatan, 2 Underpass, 1 Flyover: Perkuat Konektivitas Jalur Logistik
- Forum APFITA 2025, KKP Gaungkan Program Strategis Perikanan Berbasis Teknologi
- Prajurit TNI AL Siap Tempur, Siaga Tanggulangi Kejahatan di Lautan
Waspada, Ini Dia Wilayah Perairan Berpotensi Gelombang Tinggi

Keterangan Gambar : Ilustrasi. Foto: indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA -:Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat waspada cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana. Masyarakat juga diimbau waspada dengan potensi gelombang tinggi di berbagai perairan Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers pada Sabtu (8/10/2022) mengungkapkan, potensi gelombang tinggi terjadi pada 8 Oktober-14 Oktober mendatang. Ketinggian gelombang mencapai 1,5 hingga 4 meter.
Adapun wilayah perairan yang berpotensi terjadi gelombang tinggibyaitu:
Baca Lainnya :
- Kementerian Kelautan, Grab, Pemkot Medan Kolaborasi Pasarkan Hasil UMKM Perikanan0
- Nelayan Ikuti Pelatihan BST, Kapolda Metro Jaya: Mencegah Korban Kecelakaan Laut0
- Penyelundupan 179 Kg Sabu dari Selat Malaka Digagalkan Polda Aceh, Bareskrim Polri dan Bea Cukai0
- Waspada! Potensi Cuaca Ekstrem 9-15 Oktober 2022 di 8 Provinsi0
- Ini Aturan Bagi Kamu yang Ingin Foto Narsis di Stasiun Kereta0
1. Wilayah perairan utara Sabang, Jawa Barat.
2. Perairan barat Aceh
3. Perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai
4.perairan Pulau Enggano – Bengkulu
5. P perairan barat Lampung
6. Samudra Hindia barat Sumatra
7. Selat Sunda bagian barat dan selatan,
8. Perairan selatan Banten hingga Jawa Timur
9. Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan
10. Selat Sumba bagian barat,
11. Perairan selatan Bali hingga Pulau Sumba
12. Samudra Hindia selatan Banten hingga Pulau Sumba, dan
13. Laut Natuna.
Dwikorita meminta pihak-pihak terkait untuk melakukan persiapan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem, antara lain:
1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
3. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
4. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
5. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antarpihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.
“Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG,” tandas Kepala BMKG.
Informasi secara lebih rinci dan detail mengenai perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem di seluruh wilayah Indonesia dapat diakses melalui:
1. Website BMKG tuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan;
2. Akun media sosial @infobmkg;
3. Aplikasi iOS dan android “Info BMKG”;
4. Call center 196 BMKG; atau
5. Kantor BMKG terdekat. (Fat/Oryza)











