Waduh! 25 Turis Kecebur ke Laut Gegara Jembatan Dermaga Nusa Penida Bali Roboh, Kemenhub Minta Maaf

By Indonesia Maritime News 16 Des 2022, 19:23:17 WIB Perhubungan
Waduh! 25 Turis Kecebur ke Laut Gegara Jembatan Dermaga Nusa Penida Bali Roboh, Kemenhub Minta Maaf

Keterangan Gambar : Foto: dok. Polres Klukung


Indonesiamaritimenews.com ( IMN)BALI: Insiden menimpa 25 turis asing di Bali. Mereka kecebur di laut gegara jembatan di Dermaga Nusa Penida Klukung roboh. Kementerian Perhubungan pun minta maaf.

Jembatan dermaga tempat wisatawan naik speed boat roboh pada Kamis (15/12/2022). Pelabuhan itu baru dibangun dan telah diserahterimakan pada UPT Unit Pengelola Nusa Penida pada 5 Desember 2022.

Insiden terjadi pada Kamis (15/12/2022) sekitar pukul 16.45 WITA ketika puluhan penumpang antre mau masuk ke kapal. Mereka hendak menyeberang ke Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali. Braak! Tiba-tiba jembatan itu roboh dan puluhan wisatawan yang ada di atasnya kecebur ke laut.

Baca Lainnya :

"Kontur jembatan yang tidak memungkinkan untuk dilintasi (orang) sebanyak itu," kata Kasi Humas Polres Klungkung Iptu Agus Widiono kepada wartawan.

MINTA MAAF

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Nusa Penida, meminta maaf atas insiden tersebut.

"(Saya) menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi kemarin sore dan mengajak para operator kapal dan juga penumpang kapal untuk menaati peraturan keselamatan yang ada," kata Kepala Kantor UPP Kelas II Nusa Penida, I Ketut Gede Sudarma dalam keterangan tertulis Jumat (16/12/2022).

Sudarma mengatakan, akibat kejadian tersebut 25 orang turis tercebur ke laut.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sedangkan Fast Boat Semabu Hills yang mengangkut penumpang tersebut juga tetap diberangkatkan saat itu juga menuju Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali.

Sudarma menduga insiden terjadi karena jembatan penghubung menuju fast boat tersebut kelebihan muatan. Ia menjelaskan beberapa langkah akan dilakukan. 

Pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah antara lain akan dilakukan penguatan Movable Bridge, dan dilakukan pembatasan jumlah debarkasi embarkasi penumpang yang melalui Movable Bridge.

Menurut Sudarma, aktivitas penyeberangan padat pada sore hari. Oleh karena itu setiap fast boat harus memastikan jumlah penumpang sudah siap berangkat dan melapor ke Syahbandar.

Insiden ini membuat Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bereaksi. "Ini menjadi pelajaran bagi pengelola dan operator speedboat agar di pelabuhan itu tidak terjadi penumpukan penumpang. Karena di pelabuhan itu kan orang bergerak terus enggak boleh diam atau lama-lama di pelabuhan nanti numpuk jadi satu," tandasnya.  (Arru/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook