- Safari Ganjar Pranowo ke PWI Pusat: Luruskan Informasi yang Bengkok
- Kendaraan Logistik dan Barang Akan dapat Discount Khusus Kerjasama JTCC dengan Marunda Center
- Jaga Garis Ekosistem Pesisir, Pelindo Multi Terminal Tanam 8.000 Bibit Mangrove
- 11 Atlet Dayung Menkav 2 Marinir Lolos Kualifikasi Pra PON
- Raker Forwami, Organisasi ini Diharapkan Berani Memberi Kritik dan Memberi Solusi
- Gerbang Utama Transportasi Laut, Alur Masuk Pelabuhan Molawe Segera Ditetapkan
- Top! Perwira TNI AL Raih Penghargaan di Ajang 8th International Conference on Marine Technology
- Upaya Sabotase PLTU Digagalkan Pasukan VBSS Lanal Cirebon
- Kapal Pesiar MV Star Breeze Sandar di Pelabuhan Makassar
- Jadi Tersangka Pemerasan SYL, Ketua KPK Firli Bahuri Dicegah Keluar Negeri
TPK Koja Antisipasi Lonjakan Barang dari JICT, Beli Peralatan Baru Nunggu Izin HPH

Keterangan Gambar : General Manajer TPK Koja Indra Hidayat Sani Foto: property of indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com (IMN), TPK Koja membeli peralatan baru untuk mengantisipasi lonjakan dan mendukung kelancaran arus barang saat Dermaga Barat JICT dibangun. Pembelian peralatan menunggu persetujuan pemegang saham HPH (Hutchinson Port Holdings).
" Kita mengantisipasi pembanguanan dermaga sebelah Barat JICT yang berhadapan dengan terminal 3 dekat Kolinlamil. Pembangunan dermaga JICT yang di Barat itu nantinya sama dengan dermaga di Utara, diperdalam dari minus 14 menjadi minus 16," ungkap General Manajer TPK Koja Indra Hidayat Sani kepada indonesiamaritimenews.com didampingi DGM Komersial, Benny Ariadi dan Humas Lita N, dikutip Selasa, ( 14/11/2023).
Baca Lainnya :
- PT. PMP Beri Service Excellence Perawatan Peralatan Pipa Curah Cair Pelabuhan Belawan0
- Pelindo Solusi Logistik Layani Multimoda Jalur Baru Belawan-Pematang Siantar0
- Pelindo Layani Bongkar Muat Beras Impor 24 Jam Non Stop di 16 Pelabuhan0
- Jelang Tutup Tahun 2023, Terminal Petikemas Surabaya Tambah New Service KCI0
- Genjot Perekonomian Sumut, PT PPK Promosikan Investasi di Ajang NSI Day 20230
"Efeknya dari pembangunan itu apa ?" Tanya Indra."Kapal mereka yang biasa sandar di dermaga Barat karena ada pekerjaan dermaga maka akan bersandar ke Koja."
"Saya memilih,lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi itu. Seperti persiapan dermaga, persiapan alat, persiapan orang. Kami lebih fokus seperti itu," terang Indra.
Berapa pun kapal yang datang, lanjut dia, kita terima."Ngak ada yang nolak rejeki," kata Indra sambil tertawa.
Saat ini pembahasan dukungan TPK Koja untuk melancarkan arus barang di JICT terus berlangsung." Kita masih membicarakan hal ini dengan JICT. Karena pekerjaan itu bukan bulanan tetapi tahunan sampai tahun 2028. Membangun dermaga itu kan ngak gampang.Kalau kita bikin baru mungkin lebih cepat dari merenovasi," jelas Indra.
Dia membandingkan masa pekerjaan membangun rumah baru dengan merenovasi rumah, yang lebih cepat adalah membangun rumah baru.
Sebab, kalau merenovasi, memilih dulu mana yang dihancurkan dan mana yang masih digunakan. Ini yang memakan waktu. JICT membangun dermaga yang dulu lebih pendek dibangun lebih besar. Diperkitakan pembangunan dimulai tahun depan sekitar Bulan Februari tahun 2023.
Pembelian peralatan baru dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan arus barang. "Kami sedang proses , kita lelang pembelian alat
3 Qcc dan 5 ERTG saat ini dalam proses, Persetujuan HPH. Kita minta persetujuan izin prinsip dari Hongkong, .mereka melihat, me-revew proses lelang yang seperti apa? siapa pengadaanya?Berapa harganya,? setelah mereka lihat ok, baru kita kontrak," kata Indra.
Pemenang tendernya menurut Indra, sudah dapat. Alat ERTG akan datang sekitar tahun 2025, produksi Cina. Pem buatannya sekitar satu sampai dengan satu setengah tahun.
Kita bisa membuatnya, tambah Indra, dulu kita pernah buat. Dia yang mengawasinya. Cuma, karena membuatnya ngak banyak hanya untuk Pelindo, harganya ngak kompetitif. Sementara produk Cina pasarnya dunia jadi belum bisa di tandingi harganya.
Masalah pekerjaan, lanjut Indra. bila alat kurang bisa pinjam dari JICT, operatornya juga dari sana. Pelayanan bongkar muat barang di lakukan di Koja, demarga panjang 640 M ini dimaksimalkan.
"Alhamdulillah, teman- teman di Koja semangat kerja tinggi karena bila produksi naik otomatis laba perusahaan juga naik dan untuk Jaspro teman-teman juga naik," kata Indra mengakhiri.
