- Jelang Audit IMSAS 2025, Ini Langkah Persiapan Kemenhub
- KKP Genjot Budidaya Ikan di Sumatera Selatan, Produksi Musi Rawas Paling Tinggi
- Program MBG, Kasal Makan Bergizi Gratis Bersama Pelajar SMA Hang Tuah 1 Jakarta
- Dukung Konektivitas, ASDP Relokasi Dua Kapal KMP Temi dan KMP Erana di Cabang Ambon
- Penyelundupan Senpi Ilegal Digagalkan Marinir di Pelabuhan Ambon
- Perahu Tenggelam, 2 Nelayan Terombang-ambing di Selat Riau Diselamatkan KRI Silas Papare-386
- Setahun, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- Kombes AM Kamal, Dari Operasi DOM Aceh hingga Satgas Damai Papua, Mengabdi untuk Negeri
- Hilirisasi Rajungan di Jepara, KKP Dorong Ekonomi Masyarakat Pesisir Naik Kelas
- Gotong Royong, TNI AL dan Masyarakat Bangun Tanggul Penahan Abrasi di Tapal Batas
TPK Koja Antisipasi Lonjakan Barang dari JICT, Beli Peralatan Baru Nunggu Izin HPH
Keterangan Gambar : General Manajer TPK Koja Indra Hidayat Sani Foto: property of indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com (IMN), TPK Koja membeli peralatan baru untuk mengantisipasi lonjakan dan mendukung kelancaran arus barang saat Dermaga Barat JICT dibangun. Pembelian peralatan menunggu persetujuan pemegang saham HPH (Hutchinson Port Holdings).
" Kita mengantisipasi pembanguanan dermaga sebelah Barat JICT yang berhadapan dengan terminal 3 dekat Kolinlamil. Pembangunan dermaga JICT yang di Barat itu nantinya sama dengan dermaga di Utara, diperdalam dari minus 14 menjadi minus 16," ungkap General Manajer TPK Koja Indra Hidayat Sani kepada indonesiamaritimenews.com didampingi DGM Komersial, Benny Ariadi dan Humas Lita N, dikutip Selasa, ( 14/11/2023).
Baca Lainnya :
- PT. PMP Beri Service Excellence Perawatan Peralatan Pipa Curah Cair Pelabuhan Belawan0
- Pelindo Solusi Logistik Layani Multimoda Jalur Baru Belawan-Pematang Siantar0
- Pelindo Layani Bongkar Muat Beras Impor 24 Jam Non Stop di 16 Pelabuhan0
- Jelang Tutup Tahun 2023, Terminal Petikemas Surabaya Tambah New Service KCI0
- Genjot Perekonomian Sumut, PT PPK Promosikan Investasi di Ajang NSI Day 20230
"Efeknya dari pembangunan itu apa ?" Tanya Indra."Kapal mereka yang biasa sandar di dermaga Barat karena ada pekerjaan dermaga maka akan bersandar ke Koja."
"Saya memilih,lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi itu. Seperti persiapan dermaga, persiapan alat, persiapan orang. Kami lebih fokus seperti itu," terang Indra.
Berapa pun kapal yang datang, lanjut dia, kita terima."Ngak ada yang nolak rejeki," kata Indra sambil tertawa.
Saat ini pembahasan dukungan TPK Koja untuk melancarkan arus barang di JICT terus berlangsung." Kita masih membicarakan hal ini dengan JICT. Karena pekerjaan itu bukan bulanan tetapi tahunan sampai tahun 2028. Membangun dermaga itu kan ngak gampang.Kalau kita bikin baru mungkin lebih cepat dari merenovasi," jelas Indra.
Dia membandingkan masa pekerjaan membangun rumah baru dengan merenovasi rumah, yang lebih cepat adalah membangun rumah baru.
Sebab, kalau merenovasi, memilih dulu mana yang dihancurkan dan mana yang masih digunakan. Ini yang memakan waktu. JICT membangun dermaga yang dulu lebih pendek dibangun lebih besar. Diperkitakan pembangunan dimulai tahun depan sekitar Bulan Februari tahun 2023.
Pembelian peralatan baru dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan arus barang. "Kami sedang proses , kita lelang pembelian alat
3 Qcc dan 5 ERTG saat ini dalam proses, Persetujuan HPH. Kita minta persetujuan izin prinsip dari Hongkong, .mereka melihat, me-revew proses lelang yang seperti apa? siapa pengadaanya?Berapa harganya,? setelah mereka lihat ok, baru kita kontrak," kata Indra.
Pemenang tendernya menurut Indra, sudah dapat. Alat ERTG akan datang sekitar tahun 2025, produksi Cina. Pem buatannya sekitar satu sampai dengan satu setengah tahun.
Kita bisa membuatnya, tambah Indra, dulu kita pernah buat. Dia yang mengawasinya. Cuma, karena membuatnya ngak banyak hanya untuk Pelindo, harganya ngak kompetitif. Sementara produk Cina pasarnya dunia jadi belum bisa di tandingi harganya.
Masalah pekerjaan, lanjut Indra. bila alat kurang bisa pinjam dari JICT, operatornya juga dari sana. Pelayanan bongkar muat barang di lakukan di Koja, demarga panjang 640 M ini dimaksimalkan.
"Alhamdulillah, teman- teman di Koja semangat kerja tinggi karena bila produksi naik otomatis laba perusahaan juga naik dan untuk Jaspro teman-teman juga naik," kata Indra mengakhiri.