Test Bed E-Pilotage Alur Pelabuhan Tanjung Priok, KMP Sakura Express Berhasil Sandar

By Indonesia Maritime News 15 Des 2023, 20:19:00 WIB Perhubungan
Test Bed E-Pilotage Alur Pelabuhan Tanjung Priok, KMP Sakura Express Berhasil Sandar

Keterangan Gambar : Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melakukan uji coba atau Test Bed E-Pilotage pada Alur Pelabuhan Tanjung Priok Tahun 2023. Foto: Kemenhub



Indonesiamaritimenewa.com (IMN), JAKARTA: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melakukan uji coba atau Test Bed E-Pilotage pada Alur Pelabuhan Tanjung Priok Tahun 2023 di Kantor Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Uji coba yang dilalukan pada Kamis (14/12/2023) bertujuan untuk mendapatkan input serta evaluasi dalam rangka penyusunan regulasi, kompetensi SDM serta kesiapan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pemanduan secara elektronik (E-Pilotage).

Selain itu Test Bed E-Pilotage ini bertujuan mengoptimalkan peran dari VTS melalui harmonisasi dan sinergitas antar petugas di lapangan dan pihak terkait yang terlibat langsung dalam Test Bed E-Pilotage pada alur Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca Lainnya :

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi mengatakan, adanya Revolusi Industri 4.0 sangat berdampak pada perkembangan teknologi informasi, termasuk pada teknologi pelayaran.

"Hal tersebut memungkinkan peluang untuk melakukan pemanduan secara elektronik (E-Pilotage) sebagai salah satu upaya peningkatan pelayanan kenavigasian kepada perusahaan pelayaran dan pengguna jasa untuk efisiensi dan peningkatan performa," ujar Dirjen Antoni saat memberikan sambutan pada acara Test Bed E-Pilotage secara daring.

Kegiatan Test Bed E-Pilotage ini termasuk dalam program Quick Wins Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, yang dilakukan guna mendukung keselamatan dan keamanan pelayaran dengan memberikan layanan pemanduan secara elektronik melalui stasiun- stasiun VTS pada 25 Distrik Navigasi di seluruh Indonesia.

"Oleh karenanya, aspek keselamatan pelayaran menjadi sangat penting ketika menggunakan pandu baik secara fisik ataupun secara elektronik, termasuk ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana kenavigasian," imbuhnya.

BERSINERGI

Menurut Capt. Antoni, beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan E-Pilotage di antaranya terkait perumusan kebijakan, kesiapan sarana dan prasarana, peningkatan kompetensi SDM, dan legalitas asuransi yang menjadi tantangan bagi kita bersama.

"Untuk itu kita harus bersinergi dengan seluruh instansi dan stakeholder dalam pelaksanaan E-Pilotage guna meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di perairan Indonesia," kata Capt. Antoni.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Kenavigasian Capt. Budi Mantoro mengungkapkan bahwa Test Bed E-Pilotage yang dilaksanakan di beberapa Stasiun VTS Distrik Navigasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengacu pada ketentuan PM 4 tahun 2023.  Disebitkan, terdapat 3 jenis metode dalam melaksanakan kegiatan  E-Pilotage. Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok menggunakan metode pertama, yaitu terdapat pandu di atas kapal (Pilot on Board) dan pandu di VTS (Pilot on VTS)

Pelaksanaan Test Bed E-Pilotage pada VTS Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok yang dilaksanakan kali ini merupakan Test Bed E-Pilotage yang kedua kali dimana pergerakan kapal mulai dari Ship Reporting Line s.d sandar di Dermaga. "Berbeda dengan pelaksanaan Test Bed sebelumnya pada tahun 2020 dimana pergerakan kapal dari Ship Reporting Line sampai area labuh jangkar sehingga pelaksanaan Test Bed kali ini memerlukan persiapan yang lebih matang" urai Capt. Budi.

DATA ELEKTRONIK

Sementara itu, Kepala Distrik Navigasi Tipe B Tanjung Priok, Muhammad Anto Julianto mengatakan, sesuai amanah Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 4 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi Pelayaran dan Tata Kelola Lalu Lintas Kapal di Perairan Indonesia, dalam meningkatkan pelayanan di bidang pelayaran khususnya pemanduan, dibutuhkan adanya pemanfaatan ketersediaan data elektronik yang ada di VTS.

"Hal tersebut dapat digunakan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan petugas pandu dalam memandu kapal, sehingga kegiatan olah gerak kapal dapat berjalan secara lebih efektif dan efisien", ujar Anto.

Adapun kegiatan Test Bed E-Pilotage ini dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan Test Bed E-Pilotage Disnav Tipe B Tanjung Priok dengan dukungan dari berbagai pihak, yaitu petugas pandu dari PT. SPJM (Subholding PT. Pelindo Jasa Maritim) dan kapal KMP. Sakura Express dari PT. BMNL (Bukit Merapin Nusantara Line).

Pelaksanaan Test Bed E-Pilotage tersebut berjalan lancar. Kapal KMP Sakura Express berhasil sandar dengan selamat di Pelabuhan Tanjung Priok melalui pemanduan secara elektronik dari VTS Tanjung Priok. Selanjutnya, hasil uji coba akan menjadi evaluasi dan acuan untuk meningkatkan pelayanan terkait keselamatan pelayaran khususnya di wilayah perairan Tanjung Priok.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, perwakilan UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan PP  Laut, Kementerian/Lembaga terkait serta mitra kerja dan stakeholder terkait. (Arry/Oryza)

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melakukan uji coba atau Test Bed E-Pilotage pada Alur Pelabuhan Tanjung Priok Tahun 2023. Foto: Kemenhub




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook