- Setahun Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo: Kita Telah Bekerja Keras, Hasilnya Dirasakan Rakyat
- International Chiefs of Navy Visit to Halifax, Wakasal RI Tekankan Penguatan Kerja Sama Pertahanan
- Berbagi Kebaikan di Tengah Laut, Prajurit Koderal XII Salurkan Bantuan Sembako ke Nelayan
- Dorong Efisiensi dan Kualitas Layanan, Komisaris Pelindo Tinjau Terminal Petikemas
- Pelindo Terapkan Terminal Booking System, Tingkatkan Kelancaran Arus Barang
- IPC TPK Catat Kenaikan Kinerja 15,1 % di Akhir Triwulan 2025, Tren Positif
- Susur Sungai Kali Brantas Bersama Pasmar 2 dan Gubernur Jatim
- HUT ke-80 Jawa Timur dan Word Clean Up Day 2025, TNI AL Bersihkan Sungai Brantas
- Amphitheater Megah di Siger Park Bakauheni Harbour City, ASDP Perkuat Ekonomi Daerah
- Penyelundupan 28 Ribu Benih Bening Lobster Digagalkan Polres Tangerang
Terminal Petikemas Surabaya Dirikan Bank Sampah, Warga Peduli Lingkungan Sekaligus Tambahan Ekonomi

Keterangan Gambar : PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), menginisiasi pendirian Bank Sampah di wilayah RW 3 Kelurahan Perak Barat. Foto: TPS
Indonesiamaritimenews.com (IMN), SURABAYA: PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), menginisiasi pendirian Bank Sampah di wilayah RW 3 Kelurahan Perak Barat. Program ini kolaborasi antara TPS dan SPTP sebagai komitmen bersama dalam mendukung implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
TPS sebagai bagian dari anak perusahaan dari Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), juga mendorong partisipasi aktif masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap pelestarian lingkungan.
Pendirian Bank Sampah di Kelurahan Perak Barat merupakan inisiatif yang terinspirasi dari keberhasilan pengelolaan Bank Sampah Induk Berkah di wilayah Sukomanunggal. Sebagai langkah awal, Tim Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) TPS menginisiasi program ini melalui proses penjajakan serta dialog konstruktif dengan warga RW 3 Perak Barat, guna membangun fondasi yang kuat bagi implementasi program serupa di lingkungan tersebut.
Dalam keterangan resmi TPS Minggu (15/6/2025) dijelaskan, program ini diawali melalui serangkaian diskusi partisipatif bersama warga, mencakup penentuan lokasi, mekanisme pengelolaan bank sampah, hingga perumusan strategi pemasaran. Dari proses kolaboratif tersebut, disepakati pemanfaatan aplikasi Sistem Kelola Sampah (SIKELAPA) sebagai platform pendukung.
Baca Lainnya :
- Kijing Menggeliat, Pelindo Luncurkan Layanan Peti Kemas Perdana Juni 20250
- Asongan dan Tenaga Kerja Bagasi di Pelabuhan Makassar Dirangkul, Diajak Tertib dan Beretika0
- TTL Luncurkan Terminal Booking System, Solusi Digital Tutup Celah Korupsi0
- Cegah Penyelundupan Narkoba, KSOP Cirebon dan BNN Rapatkan Barisan Amankan Pelabuhan0
- Dirut Terminal Teluk Lamong: Suara Pengguna Jasa Sangat Penting0
Aplikasi ini tidak hanya mendukung operasional pengelolaan sampah secara digital, tetapi juga terintegrasi dengan berbagai layanan bernilai tambah, seperti pembayaran pajak kendaraan bermotor, program tabungan emas di Pegadaian, serta fasilitas penukaran sampai dengan kebutuhan pokok (sembako).
Inisiatif Terpadu
Program kolaboratif antara TPS dan SPTP dalam pendirian Bank Sampah ini merupakan sebuah inisiatif terpadu yang mencakup berbagai aspek pendukung secara menyeluruh.
Bantuan yang diberikan meliputi pembangunan fasilitas gudang sampah, penyediaan alat pres sampah, serta pelatihan pengelolaan sampah bagi warga dan pengurus bank sampah. Selain itu, program ini turut menghadirkan aplikasi SIKELAPA sebagai sistem digital yang mendukung pengelolaan bank sampah secara modern, transparan, dan profesional.
Bank Sampah “Gotong Royong” resmi mulai beroperasi pada Januari 2025. Pada fase awal operasionalnya, kegiatan pengumpulan sampah di wilayah RW 3 berhasil menghimpun sebanyak 826 kilogram dalam kurun waktu dua bulan, dengan nilai ekonomis yang tercatat mencapai Rp1.305.816.
Fasilitas bank sampah ini berlokasi di area lapangan sepak bola Colombo, Jalan Ikan Dorang No. 46, Surabaya. Seiring berjalannya operasional, struktur kepengurusan pun dibentuk, dengan Haryanto—selaku Ketua RW 3 Perak Barat—ditunjuk sebagai ketua pengelola.
Adapun jenis sampah yang dipilah dan dikumpulkan di Bank Sampah Gotong Royong meliputi kertas, kardus, serta botol dan galon air mineral. Di antara jenis-jenis tersebut, galon air mineral menjadi salah satu yang paling diminati oleh pengelola, karena memiliki nilai guna tambahan dan dapat didaur ulang menjadi produk kreatif seperti pot bunga atau wadah tanaman.
Produk daur ulang berupa pot bunga atau tanaman dari galon air mineral mendapat respon positif, tidak hanya dari warga sekitar tetapi juga dari masyarakat di luar wilayah Perak Barat. Permintaan yang terus meningkat ini menunjukkan potensi ekonomi dari kegiatan daur ulang.
Rusli, salah satu pengurus Bank Sampah, mengungkapkan bahwa satu galon air mineral yang diolah menjadi pot bunga dapat dijual dengan harga hingga Rp15.000 per buah. “Pot hasil daur ulang ini cukup diminati karena unik dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Sekretaris Perusahaan TPS, Erika Asih Palupi, menyampaikan bahwa TPS secara konsisten mendukung berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang diinisiasi oleh SPTP, termasuk di antaranya pendirian Bank Sampah.
“Pendirian Bank Sampah sejalan dengan salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu mendorong terciptanya energi bersih dan komunitas yang berkelanjutan,” ujar Erika.
Diharapkan, melalui pendirian Bank Sampah seperti ini, akan tumbuh kesadaran dan kepedulian. (Arry/Oryza)
