- Total Pagu Kebutuhan Tahun 2024 Rp 74,53 T, Kemenhub & Komisi V DPR RI Berjuang Tingkatkan Anggaran
- Meningkat 26,47% dari Tahun Lalu Realisasi Anggaran Kemenhub Per Mei 2023 Capai Rp10,44 T
- Lindungi Hak Pelaut Meninggal di Singapura, Kemenhub Fasilitasi Pengurusan dan Pencairan Asuransi
- Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kepala Staf Kolinlamil Ikut Menanam Pohon
- Keren! Subholding Pelindo Solusi Logistik Raih Penghargaan CSR Award 2023
- Tolak RUU Kesehatan, Puluhan Ribu Nakes Mulai Dokter Hingga Perawat Geruduk Gedung DPR
- TNI AL Turun Tangan, 17 Pekerja Migran Ilegal Gagal Diselundupkan ke Malaysia
- MNEK 2023 Diikuti 36 Negara Dibuka Panglima TNI, Dimeriahkan Atraksi Pesawat Tempur
- Hijaukan Area Pelabuhan, Pelindo Terminal Petikemas Tanam 55 Ribu Mangrove
- 2 Hari Terombang-ambing di Laut, Ayah dan Anak Diselamatkan KRI Malahayati-362
Petilasan Sunan Geseng Murid Sunan Kalijaga. Mengapa dikatakan Geseng?

Keterangan Gambar : Ruang tempat Sunan Geseng bezikir dan bersemedi 5 abad yg lalu di sebelahnya dengan batu yg kokoh sampai sekarang.
Indonesiamaritimenews.com ( IMN), JATENG: Bila Anda berjalan dari jalan raya arah Purworejo ke Yogyakarta daerah Bagelen perbatasan Jawa tengah Yogyakarta masuk kedalam sekitar 1 kilo meter akan menemukan petilasan atau tempat Sunan Geseng bertapa dan berdzikir di Dusun Gatep, Desa Bagelen, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo .
Petilasan itu hingga kini masih dijaga dan dilestarikan. Selain sebagai penanda keberadaan Sunan Geseng yang berasal dari Purworejo, petilasan yang terletak di ujung bukit desa setempat itu juga dijadikan tempat ziarah dan berdoa.
Keberadaannya tak jauh dari Masjid Sunan Geseng terletak di Dusun Kauman Barat, RT 02/ RW 06, Desa Bagelen, Kecamatan Bagelen. Keberadaan masjid tersebut masih ada kaitannya dengan petilasan Sunan Geseng yang terletak sekitar 3 km ke arah timur dari masjid Sunan Geseng. Masjid ini berdiri sebagai hadiah Sunan Geseng Menyebarkan agama Islam di daerah ini.
Baca Lainnya :
- Masjid Sunan Geseng Berdiri Kokoh dan Unik Menambah Rindu Bulan Ramadhan0
- Dievakuasi dari Ukraina, 80 WNI Disambut Menlu Retno Marsudi dan Wamenhan0
- Kepala Staf TNI Angkatan Laut ( KSAL) Laksama TNI Yudo Margono Sebut Perang Rusia dan Ukraina tidak0
- Angelina Sondakh: Terima Kasih Allah Sudah Menampar Saya... 0
- Bebas dari Penjara, Angelina Sondakh Nangis Minta Maaf Kepada Seluruh Rakyat0
Juru kunci petilasan Sunan Geseng, Mbah Budiono (63) menceritakan bahwa Sunan Geseng yang memiliki nama asli Raden Mas Cakrajaya atau Cokrojoyo adalah murid Sunan Kalijaga. Sebutan Sunan Geseng diberikan Sunan Kalijaga kepada Cokrojoyo karena begitu setia terhadap perintahnya.
Ruang tempat Sunan Geseng bezikir dan bersemedi 5 abad yg lalu di sebelahnya dengan batu yg kokoh sampai sekarang. Foto: indonesiamaritimenews.com/ Arsad Jateng
Raden Mas Cokrojoyo sendiri adalah anak dari Pangeran Semono yang merupakan keturunan Prabu Brawijaya. Meski keturunan bangsawan, namun Cokrojoyo lebih memilih hidup sederhana dan berbaur dengan rakyat biasa.
" Menurut cerita turun temurun yang kami terima dan kami percaya, memang kisahnya seperti itu. Meski dari keturunan bangsawan namun beliau lebih memilih hidup biasa bersama masyarakat umum, " ungkap Mbah Budiono.
Nama Sunan Geseng, lanjut Mbah Budiono, "Juga diberikan oleh Sunan Kalijogo yang merupakan guru dari Sunan Geseng itu sendiri. Raden mas Cokrojoyo adalah murid yg patuh, saat menuntut ilmu agama di perintah oleh sunan Kalijogo utk berzikir bersemedih bertahun - tahun dibukit hutan Bagelen. Sampai hutan itu terbakar dan Raden mas Cokrojoyo ada di dalam hutan itu. Pada saat di cari Sunan Kalijogo beliau di temukan masih hidup. Sebagian badannya terbakar. Maka Sunan Kalijogo memberi nama Sunan Geseng ( gosong ),"kata Mbah Budiono menjelaskan rinci.
Pada saat bulan Ramadhan atau hari besar Islam tempat ini ramai dikunjungi jamaah dari luar daerah ke Masjid Sunan Geseng itikaf beribadah dan berdoa dan juga ramai mendatangi petilasan Sunan Geseng. ( Arsad Jateng/Oriz)
