- Pelindo Terminal Petikemas Bantu Pengembangan Budidaya Lobster di Ambon
- Tingkatkan Layanan ke Nelayan, KKP Tambah Personel Syahbandar di Pelabuhan Perikanan
- Presiden Prabowo Tinjau Kapal Perang Terbesar Australia HMAS Canberra Didampingi PM Albanese
- Mau Ekspor Rajungan ke Amerika Serikat Tidak Sembarangan, KKP Terbitkan Juknis
- Lestarikan Ekosistem Laut, IPC TPK Tanam Terumbu Karang Sejak 2017
- Hari Pahlawan, Prajurit KRI Tanjung Kambani-971 Kirim Doa dan Khataman Alquran
- Kasal Pimpin Upacara Hari Pahlawan di Atas KRI Brawijaya-320, Tabur Bunga di Teluk Jakarta
- Genjot SDM Perikanan Tangkap Berkelanjutan, KKP Gandeng AP2HI
- 10 Tokoh Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Gus Dur, Soeharto dan Marsinah
- Presiden Prabowo Pimpin Ziarah Nasional dan Renungan Suci di TMPNU Kalibata
Pesawat Latih TNI AU Jatuh di Bogor, Penerbang Jet Tempur F-16 Marsma Fajar Adriyanto Gugur

Keterangan Gambar : Marsekal Muda Fajar Ardiyanto. Foto: Facebook
Indonesiamaritimenews.com (IMN), BOGOR: Sebuah pesawat latih milik Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) jatuh di kawasan Ciaruteun, Ciampea, Kabupaten Bogor, Jabar, Minggu (3/8/2025). Insiden ini mengakibatkan Marsekal Pertama (Marsma) Fajar Adriyanto gugur.
Marsma Fajar Adriyanto, adalah seorang penerbang senior dan pilot pesawat tempur F-16. Ia juga dikenal dekat dengan pers karena pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU.
Selain merenggut nyawa Marsma Fajar Adriyanto, korban lainnya yaitu co pilot Roni. Namun Roni hanya mengalami cedera dan nyawanya selamat.
Baca Lainnya :
- Longsor dan Pohon Tumbang di Pesawaran Lampung, Prajurit TNI AL Sigap Bantu Masyarakat0
- Pastikan Produk Perikanan Halal, KKP Gandeng BPJPH0
- KM Barcelona VA Masih Keluarkan Asap, Menhub Instruksikan Percepat Pendinginan0
- Kapal Sembako Tenggelam, Satu ABK Terapung 10 Jam Dievakuasi Prajurit TNI AL dan Tim SAR0
- KM Barcelona VA Diamuk Api di Laut Talise, TNI AL Kerahkan 2 Kapal Perang Evakuasi Korban0
Sejumlah saksi menyebutkan sebelum jatuh pesawat tersebut terlihat berputar-putar. Warga lainnya mengatakan mendengar suara dentuman keras saat pesawat jatuh di kompleks pemakaman.
Salah satu saksi, Hidayat yang juga petugas TPU (Tempat Pemakaman Umum) Astana mengatakan, pesawat latih tersebut terlihat oleng sebelum jatuh di kawasan pemakaman di Desa Benteng, Ciampea, Bogor.
"Dari Benteng sudah oleng, hampir jatuh. Cuma dia muter ke sana, terus jatuh di sini juga. Sepertinya lagi cari lokasi buat turun,” kata Hidayat.
Misi Latihan
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma I Nyoman Suadnyana mengatakan, Marsma Fajar gugur saat menjalani misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara. “Bagian dari pembinaan dan pemeliharaan kemampuan,” ungkap Suadnyana, Minggu (3/8/2025).
Suadnyana mengatakan, Marsma Fajar saat itu menerbangkan Microlight Fixed Wing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).
Pesawat tersebut lepas landas dari Landasan Udara Atang Sendjaja (Lanud ATS) Kabupaten Bogor pukul 09.08 WIB. Namun sekitar 11 menit kemudian, atau 09.19 WIB pesawat hilang kontak. Pesawat tersebut ternyata jatuh dan ditemukan di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Astana.
Marsma Fajar dan Roni langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr. M. Hassan Toto. "Namun, Marsma TNI Fajar dinyatakan sudah meninggal setibanya di rumah sakit,” ungkap Suadnyana.
Dijelaskan pula, pesawat latih tersebut dipastikan dalam kondisi baik sebelum diterbangkan. Pesawat tersebut juga telah mengantongi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 dari Lanud Atang Senjaya. “Pesawat dinyatakan laik terbang dan merupakan sortie kedua pada hari itu,” kata Suadnyana.
Penyebab kecelakaan masih diselidiki dan diinvestigasi. "Semua masih didalami, dan investigasi kadang ada sebulan dua bulan enam bulan, tergantung. Semua tim yang kerjakan,” jelas Suadyana. (Arry/Oryza)











