- Lepas Mudik Gratis Nataru 2025/2026, Menhub: Jaga Kesehatan, Semoga Selamat...
- Diduga Melanggar Dokumen dan Bawa Narkoba, KM Dolphin Diamankan TNI AL
- Pesan Tegas Presiden Prabowo: Jadilah Jaksa yang Berani dan Jujur
- Diangkut KRI Makassar-590, Logistik Bantuan Bencana Tiba di Pelabuhan Krueng Geukueh Aceh
- Perkuat Sentra Industri Garam, KKP Tanam Mangrove 600 Hektare di Rote Ndao
- Operasi Pengamanan Terpadu Nataru 2025/2026, Armada TNI AL Amankan Jalur Perairan Terpadat
- Tegakkan Kedaulatan di Ambalat, KRI Badik-623 dan KRI Pulau Rimau-724 Unjuk Kekuatan di Perbatasan
- Antusiame Masyarakat Tinggi, Kuota Diskon Tiket Kapal Pelni Tinggal 32 Persen
- Pers Harus Tegakkan Pilar Demokrasi dan Kemanusiaan di Tengah Disrupsi Teknologi
- 200 Wartawan Bakal Ikuti Retret di Akmil Magelang, Digodok Bela Negara
Penyuluh Perikanan Diberi Pelatihan Komunikasi Publik

Keterangan Gambar : Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membekali penyuluh perikanan pelatihan komunikasi. Foto:KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat kapasitas para penyuluh perikanan di Indonesia, salah satunya harus pandai berkomunikasi.
Tidak hanya kemampuan teknis di bidang perikanan, manajemen, para penyuluh juga dilatih berkomunikasi sebab berperan sebagai garda terdepan KKP di tengah masyarakat.
Bimbingan Teknis Komunikasi Efektif bertema “Penyuluh Bicara Lautra: Menyebar Informasi, Menggerakkan Aksi” merupakan rangkaian Bulan Bakti Kelautan dan Perikanan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-26 KKP. Pelatihan berlangsung selama tiga di Jakarta pekan lalu.
Baca Lainnya :
- Mageri Segoro, Pelindo Petikemas Dukung Program Gubernur Jateng Hijaukan Pesisir0
- Model Ekonomi Biru Berbasis Budaya Maritim, KKP Kembangkan Banda Neira0
- Tahun Pemerintahan Prabowo, KKP Tambah 1 Juta Hektare Kawasan Konservasi Laut0
- Gelorakan Semangat Maritim, KRI Tjiptadi-381 Gelar Joy Sailing Bersama Forkominda Anabas0
- Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Pulau Kambuno Bersama KRI Marlin-877 Koderal VI0
“Kegiatan bertujuan menyiapkan penyuluh KP sebagai garda terdepan penyampai informasi program dan kebijakan KKP, khususnya terkait Oceans for Prosperity Project (Laut untuk Kesejahteraan/LAUTRA),” ujar Kepala Pusat Penyuluhan KP Yayan Hikmayani dalam siaran resmi di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, komunikasi publik menjadi kunci keberhasilan implementasi program di lapangan. Komunikasi yang baik bukan sekadar menyampaikan informasi, tapi menggerakkan orang untuk ikut berbuat. “Pengetahuan yang diperoleh dari bimtek ini harus menjadi api yang menyalakan semangat di berbagai daerah,” ujarnya.
Memaksimalkan Integrasi Pesisir
Program Laut untuk Kesejahteraan (LAUTRA) sendiri merupakan bagian dari Oceans for Prosperity Project yang digagas KKP bersama Bank Dunia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pesisir berbasis sumber daya laut berkelanjutan.
Program ini mengintegrasikan konservasi ekosistem laut, penguatan kelembagaan masyarakat, peningkatan kapasitas usaha pesisir, serta pengembangan model ekonomi biru yang inklusif, mulai dari pengelolaan wisata bahari, diversifikasi usaha nelayan, hingga revitalisasi produksi garam rakyat.
Melalui LAUTRA, masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga aktor utama dalam menjaga laut dan memanfaatkan potensinya secara berkelanjutan.
Direktur Jasa Bahari Ditjen Pengelolaan Kelautan, Enggar Sadtopo, menekankan pentingnya peran penyuluh dalam mendukung pemberdayaan masyarakat pesisir melalui pendekatan partisipatif. “Isu kelautan hari ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga keberlanjutan. Program LAUTRA hadir untuk memastikan sumber daya laut dikelola dengan bijak, memberdayakan masyarakat tanpa mengorbankan ekosistem,” ujarnya.
Salah satu peserta, penyuluh perikanan KP, Regi Natlianus Nalle, asal Kabupaten Sabu Raijua, Satminkal BBRBLPP Gondol, merasakan langsung manfaat kegiatan ini. “Melalui bimtek ini, kami semakin siap memfasilitasi dan mempromosikan program Laut untuk Rakyat. Kami ingin membantu masyarakat pesisir tumbuh lewat wisata bahari dan produksi garam lokal,” tuturnya.
Bimtek ini juga membekali peserta dengan keterampilan merancang narasi publik yang kuat, kredibel, dan berdampak. Dengan penguasaan komunikasi yang baik, penyuluh diharapkan tak hanya menjadi penyampai informasi, tetapi juga motor penggerak perubahan di lapangan, menerjemahkan visi besar KKP menuju laut sehat, masyarakat sejahtera, dan ekonomi biru yang berkelanjutan.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan menyebut pentingnya peran para penyuluh perikanan sebagai pendamping paling dekat masyarakat di lapangan. Untuk itu, penyuluh harus aktif mengasah kompetensi agar optimal dalam membantu peningkatan produktivitas masyarakat kelautan dan perikanan. (Arry/oryza)











