- PON XXI Aceh-Sumut 2024, KM Kelud Jadi Hotel Terapung Gratis
- 10 Negara Menimba Ilmu Budidaya Nila dan Lele dari Indonesia
- Kekuatan Kapal Selam Kunci Amankan Perairan RI, Kasal: Wujudkan TNI AL Modern dan Berdaya Gentar
- HUT ke 79 TNI AL di Atas Kapal Perang Dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto
- Tanjung Priok Bikin Presiden Zanzibar Kesengsem, Kerja Sama Maritim dengan Pelindo
- Pelindo Mengajar Menyasar SMAN 13 Jakarta, Drajat Sulistyo: SDM Bagus, Perusahaan Maju
- Kapal Nelayan Dimangsa Api, 4 Korban Dievakuasi KRI Layang 345, Seorang Tewas
- KRI Bima Suci Memukau Masyarakat di Shanghai Cina
- PON XXI 2024 di Aceh dan Sumut, Pelindo Pastikan Pelabuhan Malahayati Beri Layanan Penuh
- Pelindo Mengajar 2024, Dirut Arif Suhartono: Pendidikan Bukan Hanya Soal Akademis
Menhub: Kolaborasi Wujudkan Keselamatan Angkutan Sungai dan Danau
-
Keterangan Gambar : Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada kegiatan Webinar Konsolidasi Nasional Keselamatan Dan Keamanan Pelayaran Transportasi Sungai Dan Danau Tahun 2022
IMN, Indonesiamaritimenews.com, JAKARTA: Kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi aspek penting dalam mewujudkan angkutan sungai dan danau yang berkeselamatan.
Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada kegiatan Webinar Konsolidasi Nasional Keselamatan Dan Keamanan Pelayaran Transportasi Sungai Dan Danau Tahun 2022, yang diselenggarakan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Selasa (25/1/2022).
Menhub mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait penyelenggaraan transportasi sungai dan danau untuk membangun komitmen bersama, berkontribusi dan mendukung upaya peningkatan keselamatan dan keamanan pelayaran angkutan sungai dan danau.
Baca Lainnya :
- Karangan Bunga dari Menhan Prabowo, Wagub Sumut Musa Rajekshah Hiasi Pemakaman Putri Nurul Arifin0
- Curhat Maura ke Nurul Arifin: Mom, aku lelah..0
- Nurul Arifin Berlutut0
- Putri Nurul Arifin Meninggal Dunia0
- Catat! Bandara Halim Perdanakusuma0
“Kegiatan Webinar ini menjadi momentum yang positif untuk kita melakukan komitmen untuk mewujudkannya,” kata Menhub dilansir laman Kemenhub.
Menhub mengungkapkan, saat ini tingkat kecelakaan angkutan sungai dan danau di Indonesia masih cukup tinggi. Penyebabnya karena kurangnya pemenuhan aspek kelaikan kapal dan juga faktor manusia yang seringkali mengabaikan standar keselamatan.
“Secara bertahap kita harus lakukan perbaikan. Sosialisasi dan edukasi terkait keselamatan kepada awak kapal maupun pengguna angkutan harus digencarkan. Pelatihan peningkatan kompetensi awak kapal pun harus terus dilakukan,” ucap Menhub.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengungkapkan, berkaca dari beberapa kasus kecelakaan angkutan sungai dan danau seperti yang terjadi di Waduk Kedungombo, Jawa Tengah, tahun lalu, ditemukan bahwa faktor kelaikan kapal dan faktor manusia menjadi dua faktor yang perlu diperhatikan.
Ternyata aspek keselamatan masih kurang diperhatikan. Padahal di lokasi tersebut, pengoperasian kapal menjadi bagian dari kegiatan masyarakat untuk kepentingan wisata dan bisnis. "Kita akan terus dorong operator kapal untuk mengutamakan keselamatan,” ujar Budi.
Dirjen menjelaskan, kegiatan ini menjadi sarana konsolidasi dan evaluasi penyelenggaraan angkutan sungai dan danau yang selama ini dilakukan.
Sebagai wujud nyata kolaborasi para pemangku kepentingan pada transportasi sungai dan danau, telah berhasil terkumpul sebanyak 783 life jacket dan 50 lifebuoy. Barang-barang tersebut bantuan dari sejumlah pihak yakni: Jasa Raharja, BKI, ASDP Indonesia Ferry, Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (GAPASDAP) dan Indonesian Forwarder Associations (INFA).
Bantuan tersebut diserahterimakan kepada Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, yang nantinya akan disalurkan kepada para operator transportasi sungai dan danau.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan deklarasi keselamatan dan keamanan transportasi sungai dan danau, sebagai wujud komitmen para pemangku kepentingan untuk terus meningkatkan aspek keselamatan dan keamanan.(Fat/Oriz)