- Pelindo Terminal Petikemas Bantu Pengembangan Budidaya Lobster di Ambon
- Tingkatkan Layanan ke Nelayan, KKP Tambah Personel Syahbandar di Pelabuhan Perikanan
- Presiden Prabowo Tinjau Kapal Perang Terbesar Australia HMAS Canberra Didampingi PM Albanese
- Mau Ekspor Rajungan ke Amerika Serikat Tidak Sembarangan, KKP Terbitkan Juknis
- Lestarikan Ekosistem Laut, IPC TPK Tanam Terumbu Karang Sejak 2017
- Hari Pahlawan, Prajurit KRI Tanjung Kambani-971 Kirim Doa dan Khataman Alquran
- Kasal Pimpin Upacara Hari Pahlawan di Atas KRI Brawijaya-320, Tabur Bunga di Teluk Jakarta
- Genjot SDM Perikanan Tangkap Berkelanjutan, KKP Gandeng AP2HI
- 10 Tokoh Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Gus Dur, Soeharto dan Marsinah
- Presiden Prabowo Pimpin Ziarah Nasional dan Renungan Suci di TMPNU Kalibata
KRI Spica-934 TNI AL Temukan Bangkai KMP Tunu Patama Jaya, Terbalik di Kedalaman 50 Meter

Keterangan Gambar : TNI AL dan Tim SAR gabungan berhasil menemukan bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN), BALI: Tim SAR gabungan TNI AL bersama Basarnas berhasil menemukan bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali. Penemuan tersebut melalui proses panjang dan penuh tantangan.
Puncak proses pencarian pun membuahkan hasil yang berpuncak pada konfirmasi visual di dasar laut pada Sabtu (12/7/2025) siang.
Baca Lainnya :
- Banjir Rendam Kota Mataram, Prajurit Jalasena Evakuasi Warga dan Bersihkan Lingkungan0
- Lagi, 3 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan, Total 15 Orang Tewas0
- Heroik, Prajurit TNI AL Selamatkan KM Laborar di Tengah Arus Deras Perairan Tual Maluku0
- Tongkat Estafet Pimpinan PPAL Berpindah ke Yudo Margono0
- H+5 Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, 3 Jenazah Ditemukan, Menhub: Pencarian Diperluas0
Proses pencarian telah dimulai pada 9 Juli 2025, pukul 20.47 WIB, saat KRI Spica-934 mendeteksi sebuah objek bawah laut menggunakan teknologi Multi Beam Echo Sounder (MBES). Objek dengan dimensi panjang 69,7 meter, lebar 11,6 meter, dan tinggi 12 meter itu berada di kedalaman 47 hingga 50 meter. Objek ini kemudian diberi label Ref. No. 8.
Keesokan harinya, 10 Juli 2025 pukul 10.42 WIB, KRI Pulau Fanildo-723 bersama Tim Survei Pushidrosal melakukan investigasi lanjutan menggunakan perangkat Side Scan Sonar (S3). Hasilnya, objek tersebut dipastikan berada dalam posisi terbalik di dasar laut dan memiliki dimensi yang sesuai dengan KMP Tunu Pratama Jaya.
Pada 11 Juli, tim penyelam dari Dislambair dan Kopaska mencoba mengoperasikan ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk mengambil visual dari objek Ref No. 8. Namun, usaha tersebut gagal akibat arus laut yang sangat kuat.
Setelah evaluasi yang dipimpin langsung oleh Danguspurla Koarmada II Laksma TNI Endra Hartono, tim memutuskan mengganti strategi dengan memodifikasi kamera bawah air agar mampu beroperasi dalam kondisi ekstrem seperti di Selat Bali. Berdasarkan data BMKG dan pengukuran arus di lokasi, disimpulkan bahwa waktu ideal pengambilan gambar adalah antara pukul 10.00 hingga 12.00 WIB keesokan harinya.
Akhirnya, pada 12 Juli 2025 pukul 08.00 WIB, tim penyelam onboard di KRI Spica kembali menuju lokasi Ref No. 8. Setelah dua kali penurunan kamera, tim hanya memperoleh gambar serpihan dan batu karang di dasar laut. Namun pada penurunan ketiga, pukul 11.41 WIB, kamera berhasil merekam video dan foto bangkai kapal yang teridentifikasi sebagai KMP Tunu Pratama Jaya dalam posisi terbalik. Ciri khas lambung, rampa, dan nama kapal tampak jelas dalam rekaman.
Upaya visualisasi dihentikan pada pukul 12.10 WIB setelah arus laut makin kuat, menyulitkan pengambilan gambar lanjutan. Berdasarkan analisis video yang diperoleh dan pencocokan dengan dokumentasi saat kapal docking, tim SAR menyimpulkan bahwa objek Ref No. 8 adalah KMP Tunu Pratama Jaya.
Konfirmasi resmi disampaikan oleh Deputi Operasi Basarnas pada pukul 16.36 WIB di hari yang sama. Ia menyatakan bahwa objek Ref No. 8 merupakan fix datum dari bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya.
Hal ini selaras dengan kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali kepada seluruh jajaran untuk senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan dalam merespon cepat segala informasi yang diterima. Kehadiran TNI AL diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat.
Seperti diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa 65 orang serta 22 kendaraan, tenggelam pada Rabu (2/7/2025) tengah malam. Sebanyak 15 orang meninggal dunia, 30 orang selamat dan 20 orang lainnya belum ditemukan.(Arry/Oryza)











