Libur Lebaran 2025 Ekspor Perikanan RI Tembus Rp1 Triliun, Sumut Paling Rajin

By Indonesia Maritime News 07 Apr 2025, 23:41:22 WIB Bisnis
Libur Lebaran 2025 Ekspor Perikanan RI Tembus Rp1 Triliun, Sumut Paling Rajin

Keterangan Gambar : Tangkapan ikan hasil laut Indonesia. Foto: KKP


Libur Lebaran 2025 Ekspor Perikanan RI Tembus Rp1 Triliun, Sumut Paling Rajin

Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Ekspor komoditas perikanan Indonesia periode 24 Maret-2 April 2025 atau selama libur Hari Raya Idul Fitri tetap berjalan dengan nilai mencapai sekitar Rp1 triliun.

Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP/Badan Mutu), Ishartini mengungkapkan ekspor perikanan tersebut tetap berlangsung di 32 provinsi selama libur Lebaran.

Baca Lainnya :

Adapun komoditas perikanan unggulan Indonesia di pasar global di antaranya udang, tuna skipjackcephalopod (cumi dan gurita), kepiting dan rumput laut," ujar Ishartini dalam siaran tertulis, Senin (7/4/2025).

Sejumlah negara tujuan ekspor perikanan pada periode Lebaran 2025 adalah Australia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Thailang, India, Hongkong, Jepang, Malaysia, Singapura, China Taipei, Timor Leste, Vietnam, hingga Filipina.

Negara lainnya yang menjadi tujuan ekspor yakni ke Italia, Jerman, Amerika Serikat, Belanda, Korea Selatan, Kuwait, Spanyol, Perancis, Yordania, Irlandia, Puerto Rico, Zimbabwe, serta Meksiko.

KKP mendata, provinsi yang paling rajin melancarkan ekspor komoditas perikanan pada periode libur Lebaran 2025 adalah Sumatra Utara.  Frekuensi ekspor mencapai 413 kali dan volume sekitar 4.540.893 kg atau sekitar 4.540,89 ton; diikuti Jawa Timur melalui Pelabuhan Tanjung Perak sebanyak 133 kali ekspor sekitar 2.850.832 kg atau 2.850,83 ton.

Lalu, Sulawesi Selatan sebanyak 131 kali seberat 1.850.855 kg atau 1.850,85 ton; Bali sebanyak 159 kali seberat 312.902 kg atau 312,9 ton; Kepulauan Riau sebanyak 54 kali seberat 227.822 kg atau 227,82 ton; dan Papua Barat Daya melalui Sorong sebanyak 17 kali atau 46.047 kg atau 46,04 ton.

Kemudian disusul Bangka Belitung sebanyak 11 kali seberat 41.290 kg atau 41,29 ton; Kalimantan Selatan sebanyak 19 kali seberat 22.974 kg atau 22,97 ton; serta Nusa Tenggara Timur sebanyak 18 kali ekspor senilai 13.159 kg atau 13,15 ton.

"Total ekspor perikanan nasional selama periode Lebaran H-7 sampai H+1 frekuensinya sebanyak 2.774 kali, dengan volume total 20,22 juta kg atau lebih dari 20 ribu ton dan diperkirakan bernilai Rp1 triliun," sambung Ishartini.

Terlayani Baik

Ishartini menegaskan, secara umum kegiatan ekspor komoditas perikanan dari Sabang sampai Merauke terlayani dengan baik oleh 47 unit pelaksana teknis (UPT) dalam naungan Badan Mutu KKP yang tersebar di seluruh provinsi.

Pelayanan penerbitan Sertifikat Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SMKHP) pun tetap berjalan lancar, mengingat ikan merupakan komoditas ekspor non-migas andalan RI yang menjangkau 140 negara.

"Alhamdulillah juga seluruh kegiatan ekspor tidak ada kendala di negara tujuan, karena memang seluruh negara sudah terinfo tentang HC (Health Certificate) Mutu yang merupakan jaminan bahwa produk perikanan telah melalui proses sesuai standar sanitasi, higienitas, dan keamanan pangan yang berlaku internasional," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono menekankan, saat ini pihaknya fokus menggarap beberapa komoditas perikanan unggulan yang akan menjadi champion di pasar global, dalam rangka diversifikasi produk serta negara tujuan ekspor. 

Selain produksi, KKP juga menaruh perhatian pada quality assurance dan keamanan pangan di sepanjang rantai pasok untuk memperkuat daya saing produk perikanan, sehingga mampu berkompetisi di pasar internasional. (Bow/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook